"Apa kabar?, Hai hati yang kupuja"
-
Saturday, May 5 2018
-
Time set : Ba'da Magrib
Place : Hotel BallroomTepat hari ini aku wisuda disatu hotel ternama di bogor. Terdengar samar samar para wisudawan mengobrol, karena acara belum di mulai. Masih ada waktu sekitar 15 menit lagi sebelum acaranya dimulai.
Rundown acara sudah diberi tahu saat gladi bersih selepas ashar tadi. Cukup padat memang, acara dijadwalkan selesai tepat tengah malam nanti. Saat ini aku berada di tengah ruangan sedang duduk di kursi yang telah bernomor.
Aku Memindai setiap sudut ruangan untuk menemukanmu. Namun nihil aku tak menemukanmu. Tak lama acara dimulai dan disaat masih di bagian acara pembuka tiba tiba kau datang. Oksigen disekitarku terasa hilang begitu saja.
Is this really him? Rutukku dalam hati.
aku tercekat saat melihatmu dalam balutan tuxedo hitam dengan vest warna senada, dasi kupu-kupu berwarna hitam metalik memepertegas penampilanmu, dan tak lupa ada pantofel hitam mengkilat mengikuti.
Dengan segera kau duduk di kursi sesuai dengan nomormu. Kau hanya berbeda beberapa kursi saja dariku. Masih terkagum aku karena penampilanmu, sampai saat teman karibku memegang pundakku. Si 18. Menyadarkanku dari keterpukauan ini.
"Kenapa lo?!" Ucap Si 18
"Hah..uhmm..nggak apa-apa gue" balasku terbata
Acara inti berjalan dengan sebagaimana mestinya. Tak ada hambatan yang berarti. Dilanjutkan dengan acara hiburan dan sesi foto-foto. Sekarang jam menunjukkan pukul 00.05 WIB.
Aku beranjak dari kursiku aku mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Tiba-tiba terlintas dalam pikiranku.
Apakah ini adalah pertemuan resmi terakhir antara kau dan aku.
Sekelebat pikiran yang membuat hatiku sedikit gelisah. Tak mau berlarut-larut didalam pikiran itu, aku mengenyahkan pikiran itu dan menghampiri segerombol temanku.
Ternyata disana terjadi hal yang tak aku duga. Tiba-tiba Si 12 menghampiriku dan menarikku ke dalam pelukannya.
"Kita nggak ketemu lagi, makasih banget lo udah mau jadi temen gue ya, tolong jangan lupain gue nanti kalo udah punya temen baru..." Ucapnya sambil terisak
"Iya, gue juga mau minta maaf kalau gue ada salah kata atau gimana ya.." balasku sambil membalas pelukannya.
Dan acara lepas haru—dadakan— tadi sudah berakhir. Seluruh agenda acara telah selesai, Akhirnya kami semua memutuskan untuk kembali ke kamar masing masing. Dari Ballroom menuju kamarku memang cukup jauh.
Pertama melewati pintu timur ballroom dan setelah itu belok kanan menuju taman dan gedung yang terdapat kamarku ada di barat daya taman. Cukup jauh bukan.
Teman sekamarku sudah menuju kamar sekitar 10 menit yang lalu. Karena aku izin ke toilet sebentar. Setelah aku keluar dari toilet aku melakukan peregangan sebentar karena sekitar 6 jam aku hanya duduk di kursi bernomor itu.
Kakiku terasa pegal akibat memakai sepatu heels terlalu lama. Aku memutuskan melepas heels itu dan bertelanjang kaki sambil menenteng heels itu menuju kamar.
Di perjalanan menuju kamar aku mendengar samar suara petikan gitar yang merdu. Entah kenapa aku mencari sumber suara petikan gitar. Ternyata sumber suara petikan itu berada dibawah naungan pohon Pinus pinea. Pohon itu dipercantik dengan lampu- lampu yang tergantung di setiap dahan. Di sekeliling batang pohonnya dililitkan tali rami disitu tergantung kertas berisikan puisi-puisi. Entah benar atau tidak karena aku memperhatikan dari jarak yg cukup jauh.
Dan setelah aku memperhatikan dekorasi pohonnya,sekarang aku tertuju pada sang pemain gitar.
Pantofel hitam mengkilat itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
rendezvouz [SELESAI]
General FictionHarus berhati-hati dengan pikiran logis dan perasaan hati. Itu yang harus dijalani Rinjani Satyarana Kinnas dalam proses melupakan seorang laki-laki, Aksara L. Agara Putra yang merupakan cinta lama dan pertama Rinjani. Di sisi lain ada seorang laki...