"Blame this reluctant heart out of this gray feeling"
-
Wednesday December 13 2017
-
Sudah 16 hari berlalu tapi masih teringat jelas tentang kejadian itu.Entah apa yang sebenarnya aku pikirkan. Ah sudahlah, masa bodo dengan itu. Tapi, tepat setelah kejadian itu aku tak pernah melihat keberadaan Si 182 lagi. Aku rasa.
Bagaimana kabarmu?, Sudah lama tak mendengar isu tentangmu. Ah mungkin masih berjuang mendapatkannya..benarkan. Belum lama ini, sekitar 2 hari yang lalu.
Hari itu salah satu Ekstrakurikuler yang aku ikuti sedang mengadakan kegiatan Outing class. Organisasinya disebut HRHPA (Himpunan Remaja Hijau Pecinta Alam), pertama kali aku mendengarnya seperti suatu perkumpulan para Hulk yang cinta akan alamnya.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango jadi pilihan. Entah kebetulan atau bagaimana kau juga ikut ekstrakurikuler yang sama denganku, dan dia juga.
Menurut Wikipedia Taman Nasional Gunung Gede Pangrango(TNGGP) adalah salah satu taman nasional yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Ditetapkan pada tahun 1980, taman nasional ini merupakan salah satu yang tertua di indonesia. TN Gunung Gede Pangrango terutama didirikan untuk melindungi dan mengkonservasi ekosistem dan flora pegunungan yang cantik di Jawa Barat. Dengan luas 21.975 hektare, wilayahnya terutama mencakup dua puncak gunung Gede dan Pangrango beserta tutupan hutan pegunungan di sekelilingnya.
Saat itu cuaca sedang dalam keadaan cerah berawan. Sejuk. Menikmati keindahan yang luar biasa ini, membebaskan ku sejenak dari masalah-masalah yang sedang di hadapi. Masalah apa aku juga masih ragu untuk menjadikannya sebuah 'masalah'.
Sebenarnya acaranya adalah pengesahan anggota baru, sedangkan aku bisa di bilang senior disini. Jadi aku sedikit santai. Aku memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar. Tujuanku saat ini adalah ke Canopytrail, sejenis jembatan gantung. Ternyata keadaan jembatan sedang sepi, terhenti aku di tengah tengah jembatan tersebut.
Menarik nafas panjang sambil menutup mata. Oh ya, kau pernah tau tentang Aldebaran?. Kalau belum,i tell you now . Bintang Aldebaran itu adalah bintang yang paling terang dalam Konstelasi Taurus, dan mudah di temukan dikala langit malam. Tapi kau?, Ah entah..
Begitulah kau bagiku, paling terang diantara yang lain. Menerangi setiap malamku yang sunyi dengan bias gemerlap cahayamu. Tapi ada sedikit perbedaan, kau mudah ditemukan tapi sukar di gapai.
Sekitar 20 menit aku duduk di Canopytrail, lalu lekas beranjak dari posisi nyamanku dan berlalu menuju air terjun. Sampailah aku di tempat tujuan, tapi tunggu ada seseorang sedang berjongkok diatas bebatuan sambil membasuh wajahnya dengan dinginnya air terjun. Rahangnya terbingkai hampir sempurna, matanya bagaikan elang, dan hidungnya bagai tombak yang siap perang.
Ternyata itu kau, beranjaklah kau dari batu itu dan menuju alas untuk menunaikan kewajiban bagi seorang muslim, Sholat. Huh, nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan. Memang rasanya berbeda Sholat bepijak bumi dan beratapkan langit sore yang tak sungkan memancarkan cahaya khasnya, ditemani dengan suara gemericik air yang jatuh serta suara hewan-hewan ciptaan-Nya.
Apakah kau menjadikanku lebih dekat dengan-Nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
rendezvouz [SELESAI]
General FictionHarus berhati-hati dengan pikiran logis dan perasaan hati. Itu yang harus dijalani Rinjani Satyarana Kinnas dalam proses melupakan seorang laki-laki, Aksara L. Agara Putra yang merupakan cinta lama dan pertama Rinjani. Di sisi lain ada seorang laki...