#15

72 7 0
                                    

"The worst feeling is when you don't wanna give up on someone but you know you have to."
-
Tuesday, March 20 2018
-
Tugas menumpuk adalah nasib bagi para siswa akhir. Seluruhnya di sibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang menguras tenaga dan pikiran. Mulai dari Ujian Praktek hingga persiapan perpisahan. Oh ya, hari ini aku baru saja menyelesaikan gladi bersih atau sering disebut simulasi UNBK, di sekolahku.

Lab tempatku simulasi berada dilantai tiga gedung utama. Sekarang jam menunujukkan pukul 9.15. Aku telah selesai simulasi, sebenarnya di jadwal tertulis bahwa simulasi ini berakhir pukul 9.30, ah tapi sudahlah.

Aku pikir masih ada cukup waktu sebelum pulang, duduklah aku di balkon didekat tangga lantai tiga yang membentuk spiral di gedung utama ini.

Mulai teringat kembali. Dahulu disini adalah tempat pertama kali aku bertemu dengan kau setelah kejadian​ saat itu. Aku kaget, kenapa secara kebetulan kau satu sekolah denganku.

Waktu itu ketika sedang masa orientasi siswa, aku terduduk malas di balkon karena ocehan- ocehan senior yang membuatku kesal. Menurutku mereka terlalu mendominasi dan mungkin merasa bahwa junior itu harus 'dikeraskan'. Untung saja ada waktu isitirahat kalau tidak mungkin otakku sudah panas dan kemudian meledak.

Tiba-tiba kau datang dengan keadaan agak kacau. Rambut berantakan dan baju yang dikeluarkan. Lalu kau segera memgambil posisi duduk disamping– agak jauh–ku dan terdiam, aku menatapmu aneh sambil berkata dalam hati 'ini manusia kenapa?'. Sampai kau mulai mendongakkan kepala. perlahan dan membalas tatapanku. Disitu kau melihatku dengan tatapan yang sangat menilai , mungkin dalam hati kau berkata bahwa 'ini manusia ngeliat gue gini amat'.

Aku yang merasa sudah tidak nyaman lagi, segera beranjak dari posisi enakku itu dan pergi meninggalkan kau yang sedang kacau itu. Aku menyusuri koridor sekolah dengan tergesa-gesa, karena 5 menit lagi waktu istirahat akan segera berakhir.

Tiba-tiba tak sengaja aku menabrak sesuatu, eh tunggu itu bukan sesuatu tapi seseorang. Ternyata orang itu adalah Si 182. Aku disitu segera meminta maaf dengan menyatukan kedua telapak tanganku didepan wajahku, karena sudah membuat minumannya tumpah. "Lain kali, kalo jalan hati-hati!" Ucapnya Aku hanya mengiyakan dan segera pergi menuju Aula tempat pemberian materi.

Ketika aku sampai di Aula, tak terdengar suara gaduh murid seperti biasa, yang ada hanyalah suara sang pemberi materi. Aku diam tak bergeming ketika seisi aula memperhatikanku. Waduh. 'Perasaan masih 5 menit lagi' batinku bingung. Ternyata jam tangan yang aku gunakan mati tepat di jam sekarang. Entahlah sudah berapa lama aku melewatkan materinya.

Kejadian tadi berakhir dengan aku dihukum berdiri di depan aula sampai materi tersebut selesai. 'Bagus banget! Hari pertama udah dapet kenang-kenangan aja' ucapku merutuki diri sendiri. Dan secara tiba-tiba lagi, kau datang dengan keadaan yang berbeda. Rapi. Rambut sudah tertata agak rapi dan baju pun begitu. Entah apa yang membuatmu berantakan seperti tadi.

Tak lama datang, kau langsung mengambil posisi di sebelah kananku, dan setelahnya kau menyandarkan punggung dan kepalamu seraya menyilangkan tangan di dada ke tembok dibelakang. 'Cukup tau diri juga' batinku menilai.

Waktu itu aku mengacuhkanmu, kenapa? ya karena aku tidak berniat mengenalmu lebih jauh lagi. Lagi-lagi aku sangat tidak nyaman dengan keadaan seperti ini, segeralah aku menggeser tubuhku agak jauh darimu. Kau hanya menengok tak peduli. Setelah 30 menit materi selesai diberikan dan aku bisa bernapas lega.

Masih terhanyut karena kebebasan tadi, tiba-tiba ada mengulurkan tangan kearahku dan menyebut nama si pemilik tangan, berniat untuk berkenalan. Ternyata kau. Tanpa ragu aku membalas uluran tanganmu dan menyebutkan namaku. Dan akhirnya aku mengobrol panjang denganmu.

Jika waktu itu bisa diputar kembali, aku akan memilih hidup di waktu dimana hanya terdapat kesenangan didalamnya dan yang terpenting adalah kau sebagai alasan dari kesenaganku. Tanpa ada kehadiran rasa kecewa dan sedih.

Untukkmu, wahai Sang Pembunuh Rasa.



rendezvouz [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang