5. Bloody

5K 577 47
                                    

Matahari perlahan muncul, memancarkan cahayanya menembus jendela setiap rumah yang ada di bumi, membangunkan semua orang yang sedang tertidur. Termasuk dua lelaki yang sedang tertidur dengan posisiberpelukan di kasur.

Sehun menerjapkan matanya beberapa kali, tersenyum ketika menemukan Kyungsoo yang masih tertidur di dalam pelukannya. Ia senang karena kali ini Kyungsoo bersamanya saat ia bangun, tidak seperti yang terakhir kali.

"Bangun chagiya." Ucap Sehun membangunkan Kyungsoo. Tapi Kyungsoo tidak terpengaruh sama sekali.

Tangan Sehun perlahan mengusap kepala Kyungsoo, mengecup bibirnya beberapa kali hingga Kyungsoo terbangun.

"Pagi." Ucap Kyungsoo dengan parau, suara khas baru bangun tidur.

"Pagi." Balas Sehun lalu mengecup bibir Kyungsoo lagi.

Kyungsoo langsung menepuk pelan bibir Sehun lalu mengusap bibirnya sendiri. Menatap Sehun tajam.

"Chagi wae(Sayang kenapa)?" Ucap Sehun.

"Jangan menciumku sembarangan." Ucap Kyungsoo dengan nada yang dibuat serius, tapi tentu saja terdengar lucu bagi Sehun.

"Aku tidak butuh izin untuk mencium kekasihku sendiri." Jelas Sehun lalu mengecup bibir Kyungsoo lagi.

Bagi Sehun, Kyungsoo tidak terlihat menakutkan. Kyungsoo justru terlihat menggemaskan dengan ekspresi galaknya, tetapi masih dalam posisi memeluk Sehun dengan erat. Jadi sebenarnya Kyungsoo berniat untuk marah atau Bagaimana?

Kyungsoo hendak bangun tapi Sehun dengan cepat menahannya agar tetap berbaring.

"Aku harus bersiap - siap untuk bekerja, Sehun-a." Ucap Kyungsoo sambil mencoba untuk bangun walaupun usahanya sia - sia karena tangan Sehun mengurungnya.

"Untuk apa kau bekerja?"

"Untuk apa kau bilang, huh? Tentu saja untuk mendapatkan uang. Itu sudah kewajibanku, sekarang minggir." Ucap Kyungsoo lagi - lagi berusaha untuk bangun.

"Kau punya kekasih yang sangat kaya, untuk apa kau bekerja?" Ucap Sehun dengan angkuh membuat Kyungsoo memutar bola matanya dengan malas.

"Kau hanya kekasihku, bukan suamiku. Ayolah aku sedang tidak bercanda, minggir!"

"Uangku sangat banyak, aku tidak keberatan membaginya dengan kekasihku sendiri." Ucap Sehun.

"Tunggu, apa kau sedang memberiku kode untuk menikahimu?" Ucapan Sehun kali ini dihadiahi sebuah pukulan di kepalanya yang tentu saja diberikan oleh Kyungsoo.

"Bodoh. Sehun-a awas!"

"Aku akan menikahimu Kyungsoo, tenang saja. Tapi hari ini kau benar - benar tidak perlu bekerja, hari ini hari libur."

Ya Tuhan... Tingkat kekesalan Kyungsoo mendadak meningkat. Jadi dari tadi Sehun hanya mempermainkannya? Membuat paginya yang harusnya tenang menjadi hancur?

"Astaga Oh Sehun!! Kenapa kau membangunkanku sepagi ini di hari minggu?? Menyebalkan!!!" Kyungsoo memukul dada bidang Sehun bertubi - tubi.

Bukannya berusaha menghindar, Sehun malah memanfaatkannya dengan memeluk Kyungsoo erat.

"Dari pada tidur, gimana kalau olahraga pagi?" Ucap Sehun dengan sangat lembut.

"Olahraga pagi? Ngapain?" Tanya Kyungsoo heran. Kenapa tiba - tiba ngajak olahraga?

"Ayo lari pagi. Gak liat badan kamu banyak lemaknya?"

Kyungsoo POV

Lari? Dia bercanda? Lari adalah olahraga yang sangat sangat sangat aku benci. Dia juga tau itu. Dan apa dia bilang? Aku banyak lemak? Terus? Cih. Mau banyak lemak mau sedikit tetap aja lari isn't my style.*dilarang mengingat mantan ya readers*

"Mau mati hah?" Ucapku siap - siap memukulnya.

"Ayolah sayang, liat perutmu yang berlipat - lipat." Ucap Sehun sambil memasukkan tangannya ke dalam bajuku dan mengusap perutku.

"YAA!!!"

Chu~

Oh... My... God...

Tiba - tiba aku merasa ada sesuatu yang menempel pada bibirku. Dan sekarang benda itu bergerak. Astaga Oh Sehun!!!!!

"Haruskah aku menciummu dulu baru kau diam? Aku hanya bercanda tentang lemak," Ucapnya membuatku malu.

Wait, dia bilang bercanda kan? Berarti tidak jadi lari. Yeaayy~~

"Yeay tidak ja---"

"Tapi aku tidak bercanda tentang lari. Temani aku olahraga."

Sialan.

***

"Ahhh Sehun. Tunggu!!" ucapku terengah-engah.

Saat ini kita sedang olahraga sesuai kemauannya. Dia lari sangat kencang, dan aku tertinggal di belakang. Aku benci olahraga, aku benci lari dan jika bisa aku ingin membenci Sehun juga. Nyatanya aku malah sangat mencintai Sehun. Huft....

"Sehun-a!!! Tunggu!!!" Teriakku entah keberapa kalinya.

Akhirnya Sehun berhenti dan membalikkan badannya, melihat padaku.

"Cepatlah!!" Teriaknya.

Aku dengan cepat lari mendekat ke arah Sehun tapi... Duggg... Aku malah terjatuh.

Sehun POV

Oh lihatlah, peguin terjatuh di jalanan. Sungguh menggemaskan hahaha. Aku menghampirinya dan langsung mengangkatnya, menggendongnya dengan bridal style. Kurang baik apa seorang Oh Sehun.

"Sehun!! Turunkan aku!!"

"Tidak akan." Ucapku singkat.

"Aku bisa jalan sendiri, turunkan aku Sehun-a." Ucap Kyungsoo sambil mengeluarkan puppy eyes andalannya. Kyungsooku terlihat menggemaskan.

Chup! Aku mengecup bibirnya singkat. Jangan salahkan aku yang tidak tahan dengan ekspresinya yang menggemaskan.

"Tidak, Kyungsoo. Lihatlah lututmu berdarah."

"Luka kecil seperti ini tidak akan membuatku tidak bisa jalan. Aku bisa jalan, turunkan aku." Ucapnya terus meyakinkanku. Seperti biasa, sangat keras kepala.

Luka yang ia bilang kecil itu besar bagiku. Lihatlah darahnya juga sangat banyak. Itu pasti sakit.

"Tutup mulutmu itu. Bentar lagi kita sampai." Ucapku sambil terus berjalan masuk mansion.

[•]
Hi guys~ Chapter ini aku rasa biasa aja. Maafkan diriku :(

Semoga kalian suka, ikuti terus ceritanya ya~

Sampai jumpa di next chapter, bye~

HUNSOO ROMANTIC STORY : CEO'S LOVER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang