Kyungsoo memperhatikan sekelilingnya. Seberapa sering ia datang ke tempat ini, rasanya tetap asing. Hidup di luar negeri tidak semudah yang kalian pikirkan. Detik dimana kalian menginjakkan kaki kalian akan langsung merasakan ada yang hilang dari hidup kalian. Setidaknya itulah yang Kyungsoo rasakan selama ini.
Kyungsoo masihlah Kyungsoo namun tidak terasa lengkap. Ia sedang duduk di salah satu kursi bus. Kakinya ia ayun - ayunkan, tangannya memeluk sebuah bingkisan dan mulutnya terus menggumamkan sebuah nama, Oh Sehun.
Detik ini bukankah lebih normal jika ia menyelipkan ungkapan kebencian setiap ia menyebutkan namanya? Namun sayangnya ia adalah Kyungsoo yang masih sangat mencintai Sehun. Tak peduli seberapa buruk Sehun dimatanya, pria itu tidak pernah bisa menjadi buruk di hatinya juga.
Hari ini Kyungsoo berencana untuk mengunjungi Kris. Di pangkuannya ada beberapa macam makanan yang sudah dibungkus seindah mungkin. Ia ingin berikan hadiah pada Kris. Setelah Sehun menemukan mereka Kyungsoo menjadi pindah, tinggal di tempat yang sedikit lebih jauh. Itu bukan keinginannya, itu merupakan paksaan dari seorang Oh Sehun.
Sehun saat itu memaksanya untuk pulang ke Korea atau setidaknya jika Kyungsoo menolak untuk kembali Kyungsoo boleh tetap di Canada tapi harus tinggal bersamanya. Kembali ke Korea berarti ia harus berhadapan dengan permasalahan yang rumit, ia juga pasti tetap akan dipaksa tinggal bersama pria tiang itu walaupun ia kembali ke Korea jadi mau tidak mau, pada akhirnya ia harus tinggal bersama Sehun di Canada daripada harus kembali ke Korea.
Sehun sudah menjelaskan semuanya semalam. Soal tes bodoh itu dan bagaimana situasinya selama ini. Kyungsoo sangat kecewa saat mendengarnya. Statusnya dengan Sehun sekarang terasa ambigu baginya. Kalaupun mereka benar - benar sudah tidak ada hubungan apapun Kyungsoo tetap merasa sakit hati karena ia pernah tidak dianggap sebagai kekasih sesungguhnya.
Kyungsoo berpikir jika Sehun menganggapnya kekasihnya pria itu pasti tidak melakukan tes bodoh itu, tidak melukainya dan juga tidak pergi tanpa memberitahunya.
Soal uang yang Kyungsoo terima setiap minggu juga ternyata Sehun yang kirim. Bukan hanya itu, orang yang membuatnya tidak dapat pekerjaan satupun di Korea juga Sehun. Sehun bilang ia melakukan itu karena ia benci melihat Kyungsoo harus bekerja ketika ia sudah mempunyai pacar yang kaya raya. Ia juga bilang harusnya Kyungsoo memakai uangnya saja bukannya malah ke luar negeri hanya karena tertarik pada sebuah pekerjaan.
Kekecewaan Kyungsoo melonjak tinggi ketika ia mendengar hal itu. Ia tidak pernah merasa ia ingin harta Sehun, kenapa Sehun selalu memberikannya hartanya? Kenapa Sehun harus membuatnya merasa ia berada di level yang jauh berbeda?
Ini masih pukul 5 pagi. Kyungsoo sengaja pergi sepagi ini untuk menghindari perdebatan yang pastinya akan Sehun mulai jika ia tau Kyungsoo berencana pergi ke kediamannya dan Kris dulu, tempat yang saat ini hanya ditinggali oleh Kris.
Sehun sudah menceritakan tentang bagaimana awalnya Kris sengaja mendekati Kyungsoo hanya untuk menjaganya selama ia tidak berada di Korea. Ia juga sudah mengatakan bagaimana Kris memutuskan hubungan dengannya hanya untuk membawa Kyungsoo ke Canada, dengan pekerjaan sebagai alasan. Kyungsoo marah tentu saja, ia bahkan menonjok Kris tanpa berpikir bagian apa yang ia tonjok.
Semalam Kyungsoo merasa bersalah karena sudah menonjok Kris tanpa berpikir ulang sehingga akhirnya ia memutuskan untuk berkunjung ke rumah Kris hari ini dengan membawa banyak makanan untuknya.
20 menit berlalu akhirnya Kyungsoo sampai di kediaman Kris. Mereka berdua belum mengeluarkan sepatah katapun. Kyungsoo merapikan kotak - kotak berisi makanan di dalam kulkas sambil terus memperhatikan Kris yang duduk di meja makan.
"Hyung, Sehun akan cemburu jika kau terus menatapku seperti itu." Sindir Kris dengan malas. Bukannya ia tidak suka Kyungsoo mengunjunginya, tapi ini terlalu pagi! Ia bahkan biasanya bangun paling pagi pukul 7 dan sekarang pukul setelah 6 saja belum.
Kyungsoo memutar bola matanya malas lalu mengalihkan fokusnya pada kotak - kotak berisi makanan yang akhirnya tersusun rapi. "Aku berpikir kau mungkin perlu ke rumah sakit karena tonjokkanku kemarin."
"Ei hyung," Kris menegakkan tubuhnya, menepuk 2 kali dadanya dengan keras. "Tubuhku seperti batu."
Kyungsoo tertawa kecil. Ia merasa bersalah dan bersyukur di saat yang bersamaan. Ia bersyukur karena Kris tidak menjadi canggung dengannya.
"Sehun tidak tau kau disini kan?" Ucap Kris dengan nada jahilnya. Ia berniat untuk mempermainkan Kyungsoo, membuat hyungnya itu merasa takut lalu ia bisa meminta sesuatu darinya.
Kyungsoo melipat lengannya, "eung wae?"
Kris berdiri tegak lalu cepat - cepat berdiri di depan Kyungsoo. Ia merendahkan tubuhnya yang jauh lebih tinggi dari Kyungsoo itu lalu tersenyum jahil.
"Waee?" Ucap Kyungsoo jengkel sambil melangkah mundur. Wajahnya terlalu dekat dan menyebalkan.
"Aku tidak akan menelpon Sehun sekarang tapi sebagai balasannya, ayo pergi jalan - jalan hyung!" Jalan - jalan? Apa ini ajakkan date?
Kyungsoo mengerjapkan kedua matanya berkali - kali, "jadi kau sedang mengancamku hah?! Beraninya ka--"
"Sehun aku telepon Sehun!!!" Ucap Kris sambil berlari menghampiri handphonenya yang terletak di kamarnya setelah berhasil menghindari pukulan Kyungsoo.
"Ya Kris!!!" Teriak Kyungsoo sambil berlari, hendak memasuki kamar Kris untuk menghentikannya namun sebuah tangan menariknya, menghentikannya, mendorongnya hingga punggungnya menabrak tembok dengan keras, menghimpitnya dan-
"Mmmppphhh mmmm haa Seh-mmmpphhh"
"Hyung aku benar - benar akan meneleponnya ya!!!" Teriak Kris dari dalam kamar.
"Mmpphhh ngh Oh Se-mmmpphh"
"Jika kau tidak setuju dalam tiga detik aku benar - benar akan menelepon Oh Sehun!!"
"Berhen-mmmpphh mmmhh"
"Satu!!"
"Nggghhh mmhhh haa"
"Dua!!!" Kyungsoo panik! Suaranya semakin mendekat! Kris tidak boleh mendekat!!
"Tig--"
"Kau tidak perlu melakukannya, aku sudah ada di sini."
"Hah..haa...ahaa.." Kyungsoo terengah-engah. Orang yang ia takutkan sekarang benar - benar ada di dalam rumah Kris. Tapi...bagaimana bisa...
BRAK
"Sehun-ah.." Kyungsoo berlari melihat handphonenya yang baru saja Sehun lempar dengan keras. Benar - benar sudah tak berbentuk, hancur.
"Aku berterima kasih pada handphonemu yang aku yakin tak sengaja tertinggal, karena alarmnya aku terbangun dan sadar kau pergi ke sini diam - diam. Namun sialnya melihat handphonemu membuatku sangat marah." Sehun meraih dagu Kyungsoo dan mengangkatnya hingga Kyungsoo menatap hanya pada matanya. "Dan aku lebih marah pada pemiliknya."
"Apa yang--"
"DIAM!" Sehun menatap tajam Kris. "Ini akan menjadi yang terakhir kalinya ia datang kesini sendiri." Ia mengangkat tubuh Kyungsoo dalam sekejap.
"YA OH SEHUN!"
[•]
Hey~Masih dalam mode lupa lupa ingat dgn settings karakternya klo ada perbedaan yg terlalu beda tolong ingatkan akuㅜㅜ semoga kalian suka chapter ini...
Cerita ini akan berakhir di chapter 35, target selesai minggu ini~
Cerita lain akan dilanjutkan setelah cerita ini selesai~
Sampai jumpa di next chapter, byebye~ love yall~
[200428]
-BABYKYUNGUIN-
KAMU SEDANG MEMBACA
HUNSOO ROMANTIC STORY : CEO'S LOVER [✓]
Fanfic[SELESAI] Cerita cinta Oh Sehun seorang CEO yang arrogant, memiliki sifat possessive terhadap apa yang ia miliki. Contohnya Do Kyung Soo. ••• Don't forget to vote, comment and share after reading. Thanks❤ ~babykyunguin~ Highest Ranking : #1 - SeSoo...