Sehun, Saeron dan Kyungsoo masih terpaku di posisi masing – masih. Sehun dan Kyungsoo menatap satu sama lain dalam diam, berbeda dengan Saeron yang menatap mereka berdua dengan tatapan bingung.
Pandangan Kyungsoo teralihkan pada tangan Saeron yang melingkar sempurna di lengan kekasihnya. Masih bisakah Kyungsoo menganggap Sehun sebagai kekasihnya?
"A-aku permisi, teman – temanku pasti sudah menunggu." Ucap Kyungsoo kikuk tanpa menatap dua orang di depannya. Tanpa menunggu lebih lama Kyungsoo langsung berjalan menuju theater lagi.
Tepat satu langkah ia meninggalkan kedua orang itu, air matanya yang mati – matian ia tahan akhirnya jatuh. Bahkan semua orang kini menatapnya aneh karena ia keluar dari toilet dengan terisak.
Saat ia kembali duduk di samping Xiumin, ia tidak bisa fokus pada film yang sedang diputar di depannya. Menangis dalam diam, itu yang dilakukannya saat ini.
Bahkan Xiumin yang berada di sampingnya tidak menyadari bahwa ia menangis. Ia benar – benar tidak mengeluarkan suara sedikitpun.
Kyungsoo sebenarnya tidak ingin seperti ini, hanya saja ia tak habis pikir dengan Sehun yang seenaknya memainkan hatinya di saat ia sedang benar – benar mencintai pria datar itu.
Tidak ada yang menyadari keadaan Kyungsoo hingga akhirnya lampu theater kembali dinyalakan karena filmnya sudah selesai.
Xiumin terkejut melihat Kyungsoo yang saat ini sedang meringkuk di sebelahnya dengan tubuhnya yang bergetar hebat. Dengan cepat Xiumin langsung menarik kepala Kyungsoo agar ia bisa memastikan apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
"Kau menangis??!" Tanya Xiumin histeris dengan apa yang dilihatnya. Baekhyun dan Kai yang mendengar ucapan Xiumin pun langsung mendekatkan diri mereka ke arah Kyungsoo.
Mata bengkak, merah dan mengeluarkan air mata, itu yang dilihat Xiumin, Baekhyun dan Kai saat ini.
"Apa yang terjadi padamu? Apa yang membuatmu menangis?" Tanya Baekhyun khawatir, Kai yang ada di sebelahnya hanya diam membeku.
Kyungsoo langsung memeluk Baekhyun dan menenggelamkan wajahnya di pundak sahabatnya yang lebih tua satu tahun darinya. "Hyung...hiks...hyung..."
Beruntung sudah tidak banyak orang di theaternya, jadi tidak perlu mempedulikan orang – orang.
Baekhyun mengelus punggung Kyungsoo dengan lembut. Xiumin menatap kedua sahabatnya dengan tatapan sedih.
Terakhir kali mereka melihat Kyungsoo yang seperti ini dua tahun yang lalu, saat kedua orang tua Kyungsoo memutuskan untuk bercerai. Dan sekarang mereka kembali melihat Kyungsoo yang seperti ini membuat mereka ikut bersedih.
Kyungsoo bukan orang yang akan menangis akibat masalah biasa. Bahkan jika ia menangis mereka bisa membedakan mana tangisan yang terluka biasa dan mana tangisan yang benar – benar terluka dari hati yang dalam.
"Kau kenapa, hm?" Tanya Baekhyun dengan lembut, berusaha membuat Kyungsoo merasa nyaman.
Baekhyun melepaskan pelukannya lalu mengusap air mata Kyungsoo dengan ibu jarinya.
Bukannya berhenti menangis Kyungsoo malah kembali memeluk Baekhyun dan menangis kencang di bahunya.
Saat seorang staff mendekat, berniat untuk menyuruh mereka keluar, Kai langsung menghampiri staff itu lalu membisikan sesuatu yang membuat staff itu mengangguk dan berjalan meninggalkan mereka.
"Siapa yang membuat sahabatku menangis, hm? Ayo kita temui orangnya, aku tidak sabar ingin segera memberinya pelajaran." Ucapan Baekhyun kali ini berhasil membuat Kyungsoo tertawa kecil, namun masih dengan air matanya yang terus berjatuhan.
"Hiks...hiks...hyung...hiks... aku mau pulang..."
"Eoh baiklah, ayo pulang." Ucap Baekhyun lalu membantu Kyungsoo untuk berjalan. Saat mereka akan keluar theater, Kyungsoo menahan tangan Baekhyun lalu membisikkan sesuatu.
"Hyung aku malu, mataku bengkak dan aku tidak membawa kacamata hitam." Ucap Kyungsoo dengan sangat pelan.
"Aku juga tidak bawa." Jawab Baekhyun lalu menatap Kai dan Xiumin. "Apa salah satu dari kalian ada yang membawa kacamata hitam?" Tanyanya.
Mereka berdua menggelengkan kepalanya. Baekhyun tampak diam, ia berpikir keras untuk menemukan solusinya.
"Ah, bagaimana kalau kau digendong Kai saja? Kai-ya, bawa Kyungsoo di punggungmu." Ucap Baekhyun yakin dengan pikirannya.
"Untuk apa?" Tanya Xiumin heran.
"Jika Kai menggendongnya, Kyungsoo bisa menyembunyikan wajahnya di punggung Kai. Jadi tidak akan ada yang menyadari kalau ia menangis." Ucap Baekhyun antusias, ia bangga dengan idenya sendiri.
Saat Kai akan melakukan apa yang Baekhyun bilang, Kyungsoo langsung menghentikannya.
"Jangan, aku berat." Ucap Kyungsoo menolak dengan baik.
"Tidak mungkin." Ucap Kai lalu satu detik kemudian Kyungsoo sudah berada di gendongannya. "Lihat? Kau sangat ringan."
Kyungsoo hanya diam lalu menyembunyikan wajahnya begitu mereka berempat keluar dari theater. Kyungsoo benar – benar tidak tau kemana Kai membawanya, sampai akhirnya entah karena apa Kai berhenti.
Dan detik selanjutnya Kyungsoo bisa merasakan tubuh Kai yang bergetar sekaligus suara yang keras menyapa telinganya.
"Apa yang kau lakukan, Oh Sehun?!" Teriakan Baekhyun membuat Kyungsoo mengangkat kepalanya.
Mata Kyungsoo melebar sempurna, melihat Sehun yang sudah ada di depannya. Sehun hendak memukul wajah Kai untuk yang kedua kalinya namun langsung ditahan oleh Xiumin.
"Kau tidak lihat kekasihmu sedang berada di gendongannya? Bagaimana kalau dia jatuh akibat perbuatanmu itu hah?!" Bentak Xiumin pada Sehun.
"Lepaskan tanganmu dari kekasihku, bajingan." Ucap Sehun tajam pada Kai. Ia tidak mempedulikan Xiumin dan Baekhyun yang berusaha menjauhkannya dari Kai dan Kyungsoo.
Kyungsoo yang menyadari situasi semakin runyam langsung menepuk lengan Kai pelan dan memintanya menurunkannya.
Kyungsoo melangkahkan kakinya selangkah di depan Kai, menatap kekasihnya langsung dengan matanya. "Apa membuat keributan menjadi hobimu sekarang?"
Sehun menggelengkan kepalanya lalu menggenggam tangan kanan Kyungsoo lalu tersenyum, "Ayo kita pergi." Ucapnya.
"Tidak, kau yang pergi." Ucap Kyungsoo tegas sambil melepaskan tangannya dari genggaman tangan Sehun.
Sehun yang melihat sekaligus mendengar penolakan Kyungsoo menjadi geram, ia kembali meraih pergelangan tangan Kyungsoo lalu menggenggamnya dengan sangat erat sampai Kyungsoo pun meringis sedikit.
Ia hendak membawa Kyungsoo namun Kai langsung menepis tangannya dan menonjok wajah Sehun lalu menarik Kyungsoo untuk bersembunyi di belakang tubuhnya.
"Brengsek." Umpatan keluar dengan sempurna dari mulut Sehun begitu ia mendapatkan tonjokkan Kai.
Darah segar keluar dari sudut bibir Sehun akibat tonjokkan Kai yang sangat keras. Saat Sehun ingin membalasnya, Kai lebih dulu menarik Kyungsoo dan berlari menjauhinya.
Baru saja Sehun akan berlari menyusul mereka, Baekhyun dan Xiumin menahannya.
"Jangan temui Kyungsoo jika kau hanya bisa menyakitinya." Ucap Baekhyun sambil menatap Sehun dengan penuh kebencian. Bukannya merasa takut, Sehun malah tertawa karenanya.
"Aku kekasihnya dan aku berhak untuk bertemu dengannya. Kalian tidak punya hak untuk mengaturku ataupun Kyungsoo. Kalian mengerti?!" Bentak Sehun pada kedua orang yang menahan dirinya di sini.
Xiumin dan Baekhyun langsung menamparnya secara bergantian. "Kau hanya bisa menyakitinya, bajingan! Tidakkah kau mengerti?!"
[•]
Hey~Semoga kalian suka, ikuti terus ceritanya ya
Sampai jumpa di next chapter, bye~[180803]
-BABYKYUNGUIN-
KAMU SEDANG MEMBACA
HUNSOO ROMANTIC STORY : CEO'S LOVER [✓]
Fiksi Penggemar[SELESAI] Cerita cinta Oh Sehun seorang CEO yang arrogant, memiliki sifat possessive terhadap apa yang ia miliki. Contohnya Do Kyung Soo. ••• Don't forget to vote, comment and share after reading. Thanks❤ ~babykyunguin~ Highest Ranking : #1 - SeSoo...