26. Let's Break Up

3.2K 379 50
                                    

Sehun memasuki mansion orang tuanya dengan terburu – buru, ia bahkan membanting pintu ruangan Abeojinya begitu ia masuk.

"Apa yang kau lakukan, Oh Sehun?!" Bentak Eommanya begitu Sehun menghadap mereka.

Dibandingkan dengan Nyonya Oh yang tampak marah, Tuan Oh hanya menatap anaknya datar.

"Mari kita akhiri semuanya sekarang. Aku benar – benar tak sanggup lagi." Ucap Sehun dengan tegas.

Tuan Oh melepaskan kacamatanya lalu menatap anaknya dengan serius. "Apa kau yakin?"

Sehun menganggukkan kepalanya lalu menatap kedua orang tuanya secara bergantian.
"Aku tidak tega melihatnya menangis karena permainan bodoh yang kita mainkan sekarang. Sudah cukup untuk mengetes kesetiaannya, Eomma, Abeoji."

Mengetes kesetiaan? Ya, itu yang dilakukan keluarga Oh ini.

Kalian ingat Sehun pernah membawa Kyungsoo ke rumahnya sebagai kekasihnya? Jauh dari hari itu keluarga Sehun sudah tau tentang hubungan mereka dan sebenarnya mereka menyetujuinya.

Hanya saja mereka ingin mengetes pasangan yang membuat dunia heboh itu dengan sedikit beracting, berpura – pura tidak menyetujuinya saat Sehun membawa Kyungsoo ke rumah.

Bercanda, itu yang diucapkan Nyonya Oh pada Sehun saat Sehun kembali ke rumah setelah hari dimana ia membawa Kyungsoo.

Saat itu Sehun merasa marah dan senang di saat yang bersamaan. Marah karena ia dipermainkan dan senang karena ia merasa beruntung keluarganya hanya bercanda. Ia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa Kyungsoo di dalamnya.

Saat itu juga mereka merencanakan permainan untuk mengetes kesetiaan Kyungsoo. Sehun awalnya sangat tidak setuju namun kedua orangtuanya memaksanya.

Mereka bahkan membawa Saeron ke dalam permainan ini.

Pertunangan hingga kejadian di bioskop, semuanya hanya rekayasa. Hanya untuk memanas – manasi Kyungsoo semata.

Bukan hanya Saeron yang terlibat, semua orang yang datang ke pertunangan mereka pun terlibat. Kecuali Xiumin. Sampai sekarang kedua sahabat Kyungsoo tidak tau dengan rencana mereka.

Kai bahkan ikut terlibat, itu karena Saeron adalah sepupunya. Kai mengajak Kyungsoo untuk menonton bukan tanpa tujuan, ia sengaja. Sehun tau Kai ikut terlibat namun ia benar – benar marah ketika melihat Kai menggendong Kyungsoo.

Ia sudah kacau melihat Kyungsoo menangis saat di bioskop, menjadi lebih kacau melihat kekasihnya berada di gendongan pria lain begitu ia keluar dari theaternya.

Ia tidak suka melihat Kyungsoo menangis, ia lebih tidak suka melihat pria lain menyentuh kekasihnya. Ia bahkan terbawa emosi saat itu, padahal mereka hanya beracting. Kecuali Kyungsoo dan kedua sahabatnya tentunya.

Pertengkarannya dengan Kai benar – benar murni karena ia terbawa emosi, bukan acting. Namun Kai memanfaatkan keadaan, ia membuat Sehun untuk bermain lebih lama.

Dan disinilah Sehun sekarang, untuk protes pada kedua orangtuanya.

"Benarkah?" Tanya Nyonya Oh.

Sehun mengangguk, "Si brengsek Kai malah dapat menyentuh Kyungsooku akibat permainan ini." Gerutunya di depan orangtuanya, entah pada siapa.

"Jadi kau seperti ini karena Kyungsoo menangis atau karena Kai yang---"

"Dua – duanya." Sehun memotong ucapan Tuan Oh karena tidak ingin mendengarkan kata – kata laknat keluar dari mulut Abeojinya.

Nyonya Oh menundukkan kepalanya. "Aku juga sebenarnya tak tahan melihat calon menantuku tersakiti akibat permainan bodoh kita, jadi ayo kita akhiri." Putusnya.

Tuan Oh menganggukkan kepalanya setuju lalu menatap Sehun. "Apa menurutmu Kyungsoo akan memaafkanmu kali ini? Kurasa ia bahkan tidak akan mau menikahimu." Ucap Tuan Oh membuat Sehun geram.

"Bukan dia yang akan menikahiku, aku yang akan menikahinya. Kau bisa melihatnya nanti." Ucap Sehun dengan penuh percaya diri lalu pergi meninggalkan mansion orangtuanya.

Sehun mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia ingin cepat – cepat menemui kekasih penguinnya. Ia sudah sangat merindukan pelukan kekasihnya itu.

Setelah beberapa jam mengendarai mobilnya, Sehun akhirnya sampai di kediaman Kyungsoo. Sehun berjalan menuju pintu rumah Kyungsoo lalu mengetuknya.

"Kyungsoo-ya, ini aku. Buka pintunya, sayang." Teriak Sehun dengan wajah yang berseri – seri.

Lima belas menit mengetuk pintu, Kyungsoo tidak kunjung membukakan pintunya. Sehun sebenarnya menyimpan kunci cadangan rumah Kyungsoo, namun ia lupa menyimpannya dimana. Itu karena ia terlalu terburu – buru tadi.

"Sayang, bukakan pintunya." Teriak Sehun lagi, namun ia lagi - lagi tidak mendapat jawaban.

Ia terus berteriak hingga akhirnya Kyungsoo membukakan pintunya. Sehun menyambutnya dengan senyuman, namun detik selanjutnya senyumannya itu luntur akibat kalimat yang meluncur sempurna dari mulut kekasihnya.

"Mari kita putus."

"A-apa maksudmu?"

Kyungsoo menarik napasnya dalam – dalam. "Apa aku kurang tegas? Ayo putus." Ucap Kyungsoo dengan penekanan di dua kata terakhirnya.

"Ta-tapi kenapa?" Tanya Sehun masih dalam mode blank.

"Bukankah sudah jelas? Kau memiliki tunangan, jadi yang bisa kita lakukan sekarang adalah putus. Bukankah begitu?"

Sehun menatap tak percaya pada Kyungsoo. Bagaimana bisa kekasihnya itu mengatakan kalimat bodoh seperti itu dengan santai? Sialan. Sehun sangat marah mendengarnya.

"Kau bahkan belum mendengar penjelasanku dan sekarang kau ingin putus? Kau benar – benar luar biasa, Do Kyungsoo." Sehun dengan segala kegengsiannya meninggalkan Kyungsoo begitu saja.

Perjalanan yang jauh ia tempuh karena ingin cepat – cepat bertemu dengan kekasihnya malah berakhir seperti ini. Walaupun ini sebenarnya berawal karenanya, tapi Sehun merasa marah karena Kyungsoo kesannya tidak ingin bersamanya lagi.

Bukannya meminta kejelasan, ajakan putus malah keluar dari mulut Kyungsoo. Bukankah itu jahat? Sehun mulai meragukannya karena itu.

Malam itu, Kyungsoo tidak bisa tidur sama sekali. Ia hanya menangis sepanjang malam, menyesali apa yang ia katakan pada Sehun.

[•]
Hey~

Semoga kalian suka, ikuti terus ceritanya ya
Sampai jumpa di next chapter, bye~

[180803]
-BABYKYUNGUIN-

HUNSOO ROMANTIC STORY : CEO'S LOVER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang