8. The Most Beautiful Part Of Life

3.9K 487 23
                                    

Kyungsoo POV

Hari ini tepat 3 hari setelah kejadian dimana Sehun 'mengusirku'. Sehun belum menemuiku lagi. Dia tidak menjawab telponku, tidak membalas pesanku, benar - benar tidak ada kabar darinya.

"Hyung! Ada berita tentang Sehun hyung di TV." Teriak Haechan yang sedang menonton TV. Dia adikku.

Dengan segera aku ke ruang TV untuk melihat berita Sehun. Aku mendaratkan diriku di sofa, di sebelah Haechan.

CEO OH CORP TERLIHAT BERSAMA WANITA PAGI INI

Itulah judul beritanya kali ini. Berita itu menayangkan foto - foto Sehun dengan seorang wanita. Di foto itu terlihat Sehun yang membukakan pintu mobilnya untuk wanita itu. Bagus.

Aku tidak boleh berfikir negatif, itu pasti hanya temannya. Ya aku yakin.

"Bukankah dia calon suamimu? Wah brengsek Sehun hyung berselingkuh saat ia akan menikah."

"Itu hanya temannya."

"Oh benarkah? Kau mengenalnya?" Tanya Haechan.

"T-tentu aku mengenalnya."

Haechan hanya mengangguk dan lanjut menonton TV.

"Haechan-a, aku akan pergi ke kantor Sehun untuk mengajaknya makan siang bersama." Ucapku dan Haechan langsung mengangguk.

Aku mengambil kunci mobilku dan langsung menuju OH Corp. Aku berbohong jika aku bilang aku baik - baik saja, saat ini aku sangat gelisah.

Sesampainya di perusahaan Sehun, aku langsung menuju ruangannya. Aku tidak perlu mengetuk pintu untuk masuk, karena Sehun sudah memberiku izin untuk langsung masuk jika aku ingin menemuinya.

Aku membulatkan mataku, Sehun sedang duduk sambil merangkul mesra wanita yang ada di berita itu. Apa Sehun tidak mendengar seseorang masuk ke dalam ruangannya?

Dengan cepat aku kembali bersikap normal, aku hanya perlu acting.

"Sehun-a." Ucapku sambil jalan dan duduk di sofa depan Sehun.

"Ada apa kau kesini?"

"Tadinya aku ingin mengajakmu makan siang tapi sepertinya kau sibuk." Ucapku menyindirnya.

"Siapa bilang aku sibuk? Kau lihat di mejaku bahkan tidak ada berkas - berkas yang menumpuk."

"Kau sedang sibuk, Sehun-a. Kau sibuk merangkul jalangmu." Ucapku sinis. Oh lihatlah wanita itu berani menatap mataku dengan tajam. Cih.

"Kyungsoo! Jaga ucapanmu!" Diluar dugaanku, Sehun membentakku.

Wanita itu melepaskan rangkulan Sehun dan berkata, "Ku rasa calon suamimu salah paham. Selesaikan masalah kalian, aku pergi." Lalu wanita itu keluar dari ruangan ini.

"Sekarang aku mengerti." Ucapku dengan lirih

"Kau tidak mengerti apapun."

"Aku mengerti. Kau bosan denganku lalu mencampakkanku dan sekarang kau sudah menemukan wanita piliha--"

"Kau tidak mengerti apapun! Kau kecewa melihatku merangkul adikku sendiri hingga mengatainya dengan sebutan 'jalang'? Apa kau gila? Aku yang melihatmu dirangkul oleh pria lain saja tidak sampai melakukan hal gila!!"

Aku tersentak.

"A-apa kau bilang? Dia adikmu? W-wanita itu adikmu?" Tanyaku dengan gugup.

"Wanita yang kau sebut jalang itu adikku."

Tiba - tiba kepalaku terasa sakit, kakiku terasa seperti jelly. Aku shock. Maksud Sehun aku baru saja menyebut calon adik iparku dengan sebutan 'jalang'? Oh astaga.

"Kau saja bisa dirangkul oleh pria lain mengapa aku tak bisa merangkul adikku sendiri?" Tanya Sehun dengan sinis.

Kepalaku menjadi pusing, aku tidak merasa aku pernah dirangkul oleh pria manapun, kecuali Oh Sehun.

"Kapan aku dirangkul orang? Aku tidak pernah!" Ucapku sedikit meninggikan nada bicaraku.

"Kai. Dia yang merangkulmu dan kau diam saja. Jangan berani berdekatan dengan dia lagi." Ucap Sehun.
"Oh iya lagipula ia sudah kupecat, kau tidak mungkin berdekatan dengannya lagi."

Lihatlah, ekspresi andalannya masih terlihat. Tuan datar dan tidak bisa dipercaya.

"Bagaimana bisa kau memecatnya?" Tanyaku tak percaya.

"Mudah saja, telepon Yesung lalu menyuruhnya memecat Kai." Ucapnya tanpa bersalah sama sekali.

Aku terdiam. Sehun benar - benar keterlaluan. Bagaimana bisa ia memecat orang hanya karena aku dirangkul. Tarik napas dalam - dalam, keluarkan pelan - pelan.

"Aku minta maaf sebesar - besarnya telah salah paham soal adikmu." Ucapku lalu berdiri dan membungkuk.

"Tentang Kai, ia merangkulku agar wajahku tidak terlihat oleh para wartawan. Kau sendiri yang membuat mereka mengenaliku, jangan salahkan aku." Ucapku berusaha selembut mungkin.

Kali ini ku rasa aku harus menahan emosiku dan selesaikan masalah dengan kepala dingin. Karena aku tau Sehun tidak akan mengalah, sifatnya yang keras kepala itu sudah benar - benar akut.

"Baik aku maafkan." Ucap Sehun.

Oh lihatlah, sekarang dia bahkan tersenyum sambil merentangkan tangannya. Bagaimana bisa ia berubah hanya dalam hitungan detik?
Aku mendekat ke arah Sehun dan memeluknya. "Lain kali jangan seperti ini lagi. Kau harus langsung bicara padaku jika ada sesuatu yang salah, aku tidak mau kita salah paham lagi. Mengerti?"

Chup!

"Iya sayang." Ucapnya setelah mengecup pipiku singkat.

Beginilah kami. Bertengkar lalu berbaikkan. Tidak ada yang aku sesali.

Pertengkaran, rasa kesal merupakan bagian dari hidup. Aku tidak pernah menyesal atas pertengkaran yang kita alami, karena semua itu bagian dari hidup.

Dari semua bagian di hidupku, Oh Sehun merupakan salah satu bagian hidupku yang paling indah.

[•]
Hola~~~
Semoga kalian suka, ikuti terus ceritanya.
Sampai jumpa di next chapter, bye~

HUNSOO ROMANTIC STORY : CEO'S LOVER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang