3 : PDKT

4.8K 684 14
                                    

Jongin bener-bener serius sama Kyungsoo.

Buktinya, pagi-pagi dia udah ngejogrok di depan pintu rumah Kyungsoo.

"Loh? Kak Jongin?" Kebetulan Kyungsoo yang buka pintu.

"Pagi, Kyungsoo!"

Kyungsoo masih takut sama Jongin akibat omongan kakaknya.

"Ngapain ke rumah gue pagi-pagi?" Kepala Kris di belakang Kyungsoo.

"Oh jelas, mau jemput Kyungsoo dong."

Begitu denger ucapan Jongin, Kris langsung narik Kyungsoo buat di belakangnya. Matanya natep Jongin tajem.

"Kyungsoo berangkat bareng gue, lo nggak usah repot-repot."

"Nggak repot kok, kalo buat dedek Kyungsoo."

"Eh, kenapa tamunya nggak disuruh masuk? Nggak sopan kamu, Kris."

Mama Kyungsoo dan Kris datang sebagai penyelamat Jongin.

"Jongin? Udah sarapan belom? Sekalian aja yuk, sarapan bareng kita."

"Nggak usah repot tante, saya kesini pengen berangkat bareng Kyungsoo kok."

"Udah, kamu sarapan dulu bareng kita baru berangkat sama Kyungsoo."

Tangan Jongin ditarik buat masuk ke dalem. Muka Kris udah asem ngeliat Jongin pagi-pagi, apalagi waktu Jongin nyengir ngejek di depan mukanya.

Kampret.

"Jongin tumben pagi-pagi kesini? Nyari Kris ya?"

Bokap Kyungsoo dan Kris buka pembicaraan sewaktu mereka udah pada kumpul di meja makan.

"Nggak om, saya pengen berangkat bareng Kyungsoo, hehe. Boleh kan om? Tan?"

"Apa-apaan? Kag-"

"Boleh dong, hahahaha. Kamu anter pulang juga nggak apa-apa." Omongan Kris kepotong sama emaknya.

Mata Jongin udah berbinar dengernya, Kyungsoo yang emang dasarnya penurut mah nurut aja. Kris yang denger udah melotot aja ke emaknya.

"Ya udah, sekarang makan dulu, baru kalian berangkat."

"Siap om."

***

"Nah, udah sampe." Jongin berenti di parkiran motor sekolahnya.

Untung aja sekolah masih lumayan sepi, jadi mereka nggak jadi tontonan anak-anak. Kyungsoo turun dari motor Jongin pelan-pelang dibantu Jongin. Tangannya gemeter waktu Jongin megang lengannya.

"Ma-makasih kak." Baru aja Kyungsoo pengen jalan ke kelasnya, tangannya dipegang sama Jongin.

"Kamu kenapa takut banget sih sama aku? Santai aja kok, aku nggak bakal gigit."

Denger ucapan Jongin rasanya Kyungsoo malah tambah takut, matanya gerak-gerak kesana kemari nyari alesan. Tingkahnya itu bikin Jongin tambah gemes.

"Jujur aja, Kyung. Nggak apa-apa."

Kepala Kyungsoo nunduk, jari-jari tangannya ngeremat rok sekolahnya sampe sedikit kusut.

"K-kata abang Kris, k-kalo d-deket sama kak Jo-Jongin, nanti bisa ha-"

"Ha apa? Haus? Haus akan belaian kakak ya?"

"Bu-bukan.."

"Terus?"

"A-anu.."

Jongin geregetan.

"Anu apa sih dek? Jangan ambigu deh."

"Nanti bisa ha-hamil."

Krik.

Krik.

Krik.

'KRIS BANGSAT! TONGGOS! SIALAN!'

Kyungsoo tambah takut liat muka Jongin yang udah nggak enak diliat.

"K-kak? Itu b-beneran ya?"

Ini lagi Kyungsoo polos banget. Dibilang Kris gitu percaya aja, untung manis, untung sayang.

"Nggak lah Kyungsoo sayang. Kalo kamu deket ama aku nggak bakal hamil. Kecuali kalo kita buat gituan."

Mata Kyungsoo yang udah bulet tambah bulet karena penasaran.

"Buat gituan? Buat apa kak?"

Astagfirullah. Ini cobaan.

"Intinya kamu bakal tau deh kalo udah gede."

"Kyungsoo udah gede kak! Kasih tau aja."

Gede apa dek? Gede anu iya -kji

Jongin nggak mau merusak kesucian dan kepolosan Kyungsoo, makanya dia nggak mau jelasin.

"Udah deh, mending sekarang kakak anter ke kelas ya?"

"Ya udah."

Untung Kyungsoo polos. Perhatiannya mudah teralihkan, jadi Jongin nggak perlu repot-repot jelasin.

Kris sialan! -jongin
buat gituan apa sih? -kyungsoo
kok perasaan gue ga enak? -kris

T B C


Poloth • KaiSoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang