EunaKim x JunQ - Video Message

87 15 12
                                    

Note :
Don't forget to play the song , happy reading😊
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Ini apa?"

"Itu... Clara minta lo nonton videonya,"

Junkyu menatap Euna canggung. Ponsel hitamnya kini berada dalam genggaman Euna.

"Clara..."

"Video udah lama kok, dia nyanyi,"

Euna mengangguk. Tangannya hampir bergerak untuk memutar video yang dimaksud Junkyu sebelum pria itu menahannya. Euna menoleh dan mendapati Junkyu yang terlihat gelisah.

"Gue... Gue beli minum dulu ya? Lo mau nitip apa?" tanya Junkyu ragu.

"Samain aja,"

"Oke, nanti kalo gue kelamaan lo nyusul aja ya. Minimarketnya di sana,"

Euna mengangguk. Junkyu buru-buru keluar dari mobil dan melangkah menjauh, meninggalkan Euna sendirian bersama ponsel hitamnya. Gadis itu ragu untuk memutar videonya.

Clara meninggal seminggu yang lalu. Sebutlah Euna kehilangan seluruh semangat hidupnya. Hidupnya seminggu ini terasa amat menyiksa. Rasa bersalah, kesedihan, perih, penyesalan, semua seakan menyerbu Euna tanpa ampun.

Ini adalah kali pertama Euna keluar dari rumah sejak kepergian Clara. Dua jam lalu Junkyu datang ke rumahnya, memohon agar Euna mau ikut dengannya. Euna tak enak hati untuk menolaknya. Seminggu penuh Junkyu tak pernah absen mengunjunginya, sekadar memastikan Euna menghabiskan makan siangnya dan melihat Euna terlelap, kemudian Junkyu pulang dan hal itu akan berulang esok harinya.

Euna mengabulkan permohonan Junkyu dan kini mereka berada di tepi pantai, walaupun tak bisa sepenuhnya dibilang tepi pantai karena Euna tetap berada di dalam mobil.

"Udah nyala?"

Suara Clara terdengar setelah Euna memutar videonya. Napasnya sedikit tertahan melihat adik semata wayangnya terlihat manis dengan kardigan biru yang membungkus pakaian rumah sakitnya.

"Udah,"  kali ini suara Junkyu.

"Sini, kita berdua," ucap Clara sambil melambaikan tangannya ke arah kamera, kemudian Junkyu muncul dan duduk di samping Clara.

"Halo Kakakku yang cantik!"

"Halo Ra..." Euna menyahut lirih.

"Kak, hari ini aku mau nyanyi buat Kakak, tapi sebelumnya aku mau ngomong sesuatu..." Clara melihat ke arah Junkyu. "tentang alasan kenapa aku minta Kak Junkyu jadi pacarku,"

Euna bukan satu-satunya yang terkejut. Junkyu yang berada di samping Clara juga terlihat kaget mendengar perkataan Clara. Sepertinya Clara melakukannya secara spontan.

"Aku tahu kok kalian berdua pacaran waktu Kak Euna ngajak Kak Junkyu ketemu aku di rumah sakit. Keliatan banget, kalian tuh gak bisa bohong, Hehehe...

Kakak tu satu-satunya temenku. Aku sayang banget sama Kakak dan aku tahu kakak juga sayang banget sama aku. Aku mau lihat Kakak bahagia, aku nggak mau Kakak mencintai orang yang salah. Waktu Kakak ngajak Kak Junkyu, muka Kakak keliatan bahagia banget. Aku suka liat Kakak ketawa. Tapi waktu itu aku nggak kenal Kak Junkyu, aku nggak tahu dia orang baik atau jahat. Jadi aku memutuskan melakukan hal ekstrim, aku minta Kak Junkyu jadi pacar aku biar aku bisa mengenal dia dengan baik,"

Napas Euna tercekat. Ini bukan sesuatu yang ia harapkan keluar dari mulut Clara. Ia tak menyangka Clara mengetahui semuanya.

"Tadinya aku kira Kakak bakal marah dan Kak Junkyu bakal nolak. Tapi ternyata Kak Junkyu ngiyain dan Kak Euna juga nggak kenapa-kenapa. Aku sempet mikir Kak Junkyu orang jahat yang nggak mau berjuang demi orang yang dia cinta.

Tapi ternyata aku salah Kak. Ternyata emang ini caranya Kak Junkyu bikin Kakak bahagia, ini cara dia berjuang demi cintanya. Kak Junkyu baiiikkk banget sama aku, tapi aku tahu itu karena dia cinta sama Kakak. Akhirnya aku yakin Kak Junkyu orang yang tepat untuk Kak Euna. Kakak nggak salah suka sama orang,"  Clara meraih tangan Junkyu di sampingnya dan menggenggamnya erat.

"Ra..." ucap Junkyu, namun Clara justru menggeleng dan tersenyum lagi ke arah kamera.

"Dan aku juga nggak akan khawatir lagi ninggalin Kak Euna sendirian karena ada Kak Junkyu. Aku tahu kok waktuku kurang dari empat bulan. Aku udah tahu aku bisa nitipin Kak Euna ke siapa setelah aku pergi nanti,"

Euna susah payah menahan tangisnya. Ponsel Junkyu berulang kali hampir terjatuh akibat tangannya yang tak berhenti gemetar. Semakin lebar Clara tersenyum semakin pedih pula hati Euna.

"Nanti kalau aku pergi Kak Euna nggak boleh sedih terlalu lama, soalnya nanti aku ikut sedih. Kakak kalo nangis mukanya jelek, jadi Kakak harus senyum biar makin cantik. Janji ya Kak!" Clara kemudian menatap Junkyu. "Dan untuk Kak Junkyu, aku nitip kakakku ya. Jangan bikin dia nangis. Keliatannya sih dia cewek kuat, tapi sebenernya dia rapuh banget. Walaupun Kak Junkyu nggak seganteng Captain America favorit Kak Euna, tapi Kakak harus jagain Kak Euna apapun yang terjadi. Janji?"

Clara mengangkat kelingkingnya di hadapan Junkyu. Pria itu terlihat ragu, namun ia tetap mengangkat kelingkingnya dan mengaitkannya pada kelingking Clara. Gadis itu tersenyum riang melihat jemari mereka kini saling berkaitan.

"Nah, gitu aja. Sekarang aku mau nyanyi dikit buat Kak Euna,"

Clara menepuk bahu Junkyu, seperti memberi kode. Junkyu langsung bangkit dari duduknya dan kemudian berjalan menuju kamera. Jemarinya seperti memencet sesuatu dan terdengar alunan musik yang sangat dikenal Euna.

Ini adalah lagu yang selalu didengarkannya bersama Clara sebelum tidur.

"geunyang nal anajweo nareul jom anajweo
amu mal malgoseo naege dallyeowajweo
werobgo bulanhagiman han mameuro
ireohke neol gidarigo issjanha

nan neoreul saranghae nan neoreul saranghae
gin chimmok sokeseo sori nae wechilge
eoriseokgo nayakhagiman han nae maeumeul..."

Tangis Euna pecah. Ponsel Junkyu digenggamnya erat. Video itu berhenti tepat setelah Clara selesai bernyanyi dan melambaikan tangannya ke arah kamera sambil tersenyum. Semua rasa sakit yang disimpan Euna selama ini seakan menyerangnya.

Bait yang dinyanyikan Clara adalah bagian yang paling disukai Euna.

Cklek.

"Na..."

Euna menoleh dan mendapati Junkyu telah berdiri tegak di sampingnya. Tangan Junkyu mengusap puncak kepala Euna, kemudian membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Tangis Euna kian keras seiring tepukan pelan Junkyu di punggungnya.

"Clara, Jun... Gue nggak tahu Clara sesayang ini sama gue... Gue nggak tahu..." isak Euna.

"Iya, Na," sahut Junkyu sembari mengusap punggung Euna.

"Clara Jun... Clara..."

"Sshh... Iya, nggak apa-apa. Gue di sini, gue nggak akan kemana-mana,"

Hari ini Junkyu meneguhkan hatinya untuk selalu menepati semua janjinya pada Clara. Ia akan selalu ada di samping Euna. Ia akan menjaga gadis rapuhnya. Ia tak akan pergi kecuali Euna yang memintanya untuk menjauh.

Bukan hanya karena ia telah berjanji pada seorang adik yang menyayangi kakaknya, tapi karena ia mencintai Euna, tak lebih tak kurang.

~DONE~







Sengaja ku taruh ini di buku ini, bukan "Broken Inside", soalnya seperti di akhir cerita, Junkyu dan Euna bersatu yeay! *semoga kapal ini ada penumpangnya😅
Iya, tau kok. Karakter junkyu sama euna malah kurang ya, kalah sama clara😂
Tapi gue waktu nulis ini hampir mewek sendiri, soalnya gue beneran sambil dengerin lagunya Jung Joonil - Hug Me dan mencoba membayangkan posisiku sebagai Euna.
Jadinya gini.
Susah ternyata bikin cerita yang karakternya kuat semua, gue lebih sering bikin yang karakter tunggal soalnya😂

Tapi nggak lupa, terima kasih sudah membaca sampai akhir, semoga tidak terlalu mengecewakan😅

Love SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang