Lia x Yohan - Longing

9 1 0
                                    

"Yohan,"

Siapapun yang mendengar suara Lia sekarang pasti sepakat bahwa gadis itu tak sepenuhnya berniat membangunkan lelaki jangkung yang tertidur di sofa lobi hotel tempatnya bekerja. Apalagi sekarang Lia duduk di samping Yohan dan menepuk-nepuk bahunya pelan persis seorang ibu menidurkan anaknya. Yohan sedikit bergumam dalam tidurnya, lalu kembali nyenyak lengkap dengan dengkuran halusnya.

"Lho nggak shift malam hari ini?"

Lia menoleh. Ada laki-laki yang entah sejak kapan berdiri di seberang duduknya dan menatapnya penuh rasa penasaran. Dia Harvey, salah satu concierge di sini sekaligus satu-satunya pegawai hotel yang akrab dengan Lia setelah sebulan ia menjadi resepsionis.

"Nggak, mulai hari ini gue shift  pagi," jawab Lia.

"Pacar?" tanya Sandi lagi sambil menunjuk Yohan.

"Mantan," jawab Lia. "udah sana buruan ganti baju keburu disembur Pak Bos," lanjut Lia sebelum Sandi sempat bertanya lagi.

Lagipula Lia tak mau pusing menjelaskan status hubungannya dengan Yohan pada orang lain. Cukup Chandra dan Adet, dua sahabat mereka berdua, yang mengerti sekaligus gemas setiap bertemu Lia dan Yohan bersama.

Yohan memang mantan kekasih Lia. Tak ada yang berubah sejak dua tahun lalu Lia memutuskan hubungan mereka. Kedekatan mereka saat ini lebih karena usaha Yohan yang tak mau mereka berdua saling bermusuhan dan Lia memilih menurut.

Atau sebenarnya diam-diam menyadari bahwa hati kecilnya tak pernah benar-benar mau untuk melepaskan Yohan.

Kemudian jadi beginilah hubungan mereka, rumit tanpa status yang jelas. Yohan tak pernah dekat dengan gadis manapun sejak hubungan pacaran mereka usai, demikian pula Lia. Sedikit menggelikan karena alasan mereka berpisah adalah Lia lelah menghadapi Yohan yang selalu dikelilingi wanita.

Kata Chandra Yohan sudah membulatkan tekad untuk membuktikan pada Lia bahwa hatinya hanya serius padanya. Kata Adet Lia hanya terlalu takut untuk memulai lagi.

Tapi siapa juga yang berani ambil resiko jatuh di lubang yang sama?

"Yohan," panggil Lia sekali lagi setelah pria itu terbangun dan mengucek matanya.

Jelas masih mengantuk.

"Hoahm..." Yohan menguap. Matanya yang mengantuk melihat lurus ke arah Lia. "aku lama tidurnya ya?"

"Aku baru kelar kok,"

Bohong.

Hampir setengah jam Lia duduk menunggui Yohan. Hampir semua rekan kerjanya yang sama-sama mendapatkan jatah shift pagi tak lagi terlihat berlalu lalang.

"Lain kali kalo capek nggak usah jemput aku," kata Lia.

"No, I'm fine. Musim hujan aja makanya aku gampang ngantuk,"

"Sekarang masih ngantuk?" tanya Lia.

"Dikit?" jawab Yohan. "tapi aku pengen liat kamu, jadi nggak boleh tidur lagi,"

Semburat merah muncul di pipi Lia. Ia tahu Yohan tak bermaksud menggodanya tapi siapa juga yang tak tersipu mendengar hal manis seperti itu?

"Lia,"

"Lia!"

Lia dan Yohan mendadak menoleh pada Harvey yang kembali muncul dengan seragam kebanggaannya. Matanya menatap Lia penuh binar, membuat kantuk Yohan seketika hilang.

"Kenapa?" tanya Lia yang tak mengerti alasan Harvey tersenyum begitu lebar.

"Hehe, mau pamer,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang