Raehwan x Heejin - Good Morning

62 8 4
                                    

"Meong..."

Raehwan mengerjapkan matanya beberapa kali. Suara Molly, kucing kecilnya, membangunkannya. Kepala Raehwan masih terasa berat saat ia mencoba bangkit dan duduk di atas kasur. Matanya memicing melihat jam digital di atas meja.

Sunday, 08.00 am.

Molly melompat ke atas kasur dan menggosokkan kepalanya di perut Raehwan. Si pemilik terkekeh dan mengelus kucing abu-abu itu lembut. Hewan berkaki empat itu tampak menikmati semuanya dan seenaknya tidur di atas selimut Raehwan.

Kini mata Raehwan berganti objek. Ia memerhatikan seorang gadis yang tidur di pinggiran kasurnya dalam keadaan duduk. Raehwan baru menyadari ia tidur dengan kemeja dan celana jeans masih melekat di badannya saat ia mengendus bau alkohol dari badannya sendiri.

Tadi malam Raehwan mabuk-mabukan lagi.

"Heejin..." Raehwan mencoba membangunkan gadis itu.

"Emmh..."

Namun nihil.

Heejin hanya sedikit merenggangkan badan dan ia kembali melanjutnya tidur pulasnya. Raehwan terkekeh lagi, lalu beranjak dari duduknya dan mengangkat Heejin ke atas kasurnya. Beruntung bau alkohol dari badan Raehwan tak sampai menempel di atas kasur. Setidaknya Heejin bisa tidur dengan baik walaupun sebentar.

Raehwan keluar dari kamarnya diikuti Molly. Pintu kamar ditutupnya pelan-pelan, memastikan Heejin tak bangun dari tidurnya. Raehwan langsung menuju dapur dan menyiapkan minuman hangat untuk mengobati pengarnya.

"Meong..."

Ternyata Molly mengekorinya. Kucing kecil itu melompat naik ke atas kabinet dapur dan mengendus Raehwan, lalu melompat turun dan berjalan ke depan tv. Giliran Raehwan yang mengekori Molly. Dengan segelas minuman di tangannya Raehwan duduk di samping Molly dan menyalakan tv.

"Lo mau sampe kapan sih mabok-mabokan?"

"Eh? Kok bangun sih?"

Ya, Heejin telah berdiri dan berkacak pinggang di depan Raehwan. Rambutnya awut-awutan dan pakaiannya juga terlihat kusut di segala sisi.

Pasti Heejin langsung melompat turun dari kasur saat bangun tadi.

"Lain kali gak usah nungguin gue sampe malem," ucap Raehwan.

"Gue khawatir tauk!  Lo kalo mabok pasti muntah terus sakit, tapi tiap patah hati mabok-mabokan! Jadi cowok gak usah baperan kenapa sih?!"

"Sumpah Jin, lo berisik banget sumpah,"

"Kalo gak mau diomelin adek sendiri gak usah kebanyakan tingkah!"

"Iya deh iya,"

"Itu lo minum apa?"

"Teh jahe yang di panci. Makasih ya adekku sayang," Raehwan tersenyum manis, membuat Heejin langsung berjalan ke dapur sambil menggerutu.

Hanya itu cara halus untuk membungkam Heejin. Lagipula tak akan menyenangkan mengawali pagi harimu dengan mengomel. Raehwan hanya menolong adik manisnya agar hari Minggu ini tidak terasa menyebalkan.

Seperti perasaan Raehwan tadi malam saat tak sengaja melihat Yujeong bersama Hojung makan di restoran dekat tempat Raehwan bekerja.

Sial. Raehwan sudah menghabiskan waktunya dengan mabuk, merelakan pagi harinya diwarnai omelan Heejin, dan perasaan kesal itu tetap saja bersarang di hatinya.

"Kak, mau sup ayam atau sosis?"

Heejin memecah kepenatan yang muncul dadakan dalam pikiran Raehwan. Pria itu memilih bangkit dari duduknya dan menyusul Heejin di dapur.

Love SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang