Reza x Selin - Blind Date

28 9 4
                                    

"Lo cowok tapi update gosip banget ya Za!"

Reza terkekeh. Wajah Selin sudah menekuk lucu dan menggerutu. Wanita berambut panjang itu jelas sebal menanggapinya.

"Berarti bener kan nikahan Hans dulu malah jadi reuni mantan?"

"Reza berisik! Bodo amat gue ngambek!"

Reza tertawa lagi. Ia benar-benar puas bisa membuat Selin sekesal itu.

Semua berawal dari pertemuan mereka yang tidak disengaja setengah jam yang lalu. Selin tiba-tiba muncul di restorannya, katanya akan bertemu seseorang. Reza pun sama, ada seseorang yang akan ia temui sehingga ia memilih tak ikut berurusan di dapur hari ini. Sepasang teman semasa kuliah ini pun memutuskan untuk bercengkrama sejenak.

Tapi tentu saja mereka tak berencana mengobrol sampai lewat tiga puluh menit.

"Ngomong-ngomong temen lo nggak jadi dateng? Udah setengah jam nih," tegur Reza.

"Wah iya udah setengah jam!" Selin meraih ponselnya. "temen lo juga nggak muncul-muncul, nggak lo tanyain?" lanjutnya tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Nanti deh, hape gue di belakang,"

"Yang mau lo temuin tu siapa sih? Pacar baru?"

"Kepo!"

"Hilih move on dari Yua aja gagal mulu!"

"Hans, Yusuf, sama dedek gemes di satu acara ya Lin? Reuninya gitu ya?"

Selin kalah telak. Ia mengunci mulutnya rapat-rapat dan fokus pada ponselnya, pura-pura tak menyadari Reza tertawa puas melihatnya terpojok.

Selin tak tahu saja bahwa Reza 'menyerangnya' bukan hanya karena jahil. Reza sedang berusaha menutupi fakta bahwa yang ia tunggu bukan sekadar teman melainkan kencan butanya.

Iya, Reza sedang menunggu kencan buta. Jika Selin tahu, bisa dipastikan keadaan berbalik membuat Reza yang terpojok.

"Duh nggak ada respon..." keluh Selin.

"Ditelpon?"

"Nggak diangkat juga,"

"Lo yakin bener kan janjiannya di sini?"

"Iya,"

"Nih hape lo. Daritadi bunyi mulu ganggu konsentrasi dapur,"

Seorang pria tiba-tiba muncul dan meletakkan sebuah ponsel hitam di meja. Pria itu terlihat kesal awalnya, namun saat menyadari keberadaan Selin di depan Reza, ia menjadi sedikit kikuk.

Hanya awalnya saja, karena selanjutnya matanya membulat sempurna.

"Buset lo berdua udah duduk barengan ngapain pake nelpon-nelpon sih?!" seru pria itu gemas.

"Hah? Nelpon apa, Nji?" tanya Reza tak paham.

"Tadi gue kesel hape lo bunyi mulu, terus gue buka, lah langsung masuk chat ada yang ngirim foto. Ya foto Mbak ini," jawab Panji, si pria yang langsung meninggalkan mereka. "udah kenal kok pake aplikasi dating segala, foto profilnya pake Naruto sama Sailor Moon, miris amat..." gerutunya dengan suara yang bisa didengar seisi restoran.

Sementara itu Reza dan Selin kompak menundukkan kepala. Dalam hati masing-masing mereka merutuki kebodohan mereka.

Bagaimana bisa tak ada sedikitpun rasa curiga sih?

"Za..." "Lin..."

Kemudian dengan bodohnya hampir melompat dari kursi, kaget dengan suara masing-masing.

"Lo duluan..."

"Lo aja deh..."

"Gue malu banget anjir, lo aja duluan,"

Love SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang