AS USUAL (P2)

11.9K 368 7
                                    

Seungri kembali ke dapur untuk melanjutkan aktivitas memasak cinnamon french toast dan susu segar rasa strawberry kesukaan Jisoo. Seungri merasakan sebuah lengan melingkari pinggangnya. Aroma Victoria's Secret Bombshell menyeruak di indera penciuman Seungri. Aroma yang sangat dia sukai dan menjadi candu untuknya.

"Cha! Sekarang kita isi energimu dulu sebelum berangkat tes" Jisoo sangat senang melihat dua piring cinnamon french toast dan 2 gelas susu segar rasa strawberry yang telah tertata rapi. Jisoo mengambil tempat duduk di depan Seungri dan langsung menyambar french toast miliknya.

Jisoo dan makanan adalah sahabat baik yang tak bisa dipisahkan. Pemandangan Jisoo yang sedang menikmati makanan adalah pemandangan yang sangat disukai Seungri. Melihat pipi Jisoo yang menggembung penuh makanan dan matanya berbinar sungguh sangat menggemaskan pikir Seungri.

Setelah menikmati sarapan, Jisoo dan Seungri berangkat menuju gedung utama SKB yang berpusat di Cheongdam-dong dan berlokasi tak jauh dari kedai ramen kecil Seungri yang kini telah berkembang menjadi restauran ramen yang terkenal di Seoul, Aori ramen.

"Kau pasti bisa melakukannya dengan baik sugar!!" Seungri memberikan semangat kepada Jisoo. Jisoo tersenyum meskipun jauh didalam hatinya merasakan kecemasan. Jisoo mencium pipi Seungri sebelum dia keluar dari dalam porsche 911 putih milik Seungri.

Jisoo sedang menunggu antrian tes di ruang tunggu dengan raut wajah yang tegang. Terlihat hanya ada 29 orang yang juga sedang menunggu antrian tes. Jisoo dan ke-29 orang yang sedang duduk di ruangan tunggu adalah segelintir peserta tes yang lolos seleksi dari beberapa rangkaian tes yang diadakan oleh SKB. Beruntung sekali Jisoo mendapat nomor 8 sehingga dia tak harus menunggu lama.

Kini giliran Jisoo yang masuk ke dalam ruangan tes bersama 4 orang lainnya. Jantung Jisoo berdebar berpuluh-puluh kali lipat dari biasanya. Keringat dingin seakan mengguyur tubuhnya. Ada 3 orang berpakaian rapi dan bersih berusia sekitar 40 tahun menatap Jisoo dan ke-4 peserta lainnya dengan tajam.

"Berapa gaji yang anda minta jika anda diterima kerja di SKB?" seorang wanita berambut pendek dengan tiba-tiba melayangkan pertanyaan kepada Jisoo. Jisoo dilanda kecemasan saat tiba-tiba saja dirinya mendapat pertanyaan seperti itu. perutnya terasa kram dan kepalanya berdenyut memikirkan jawaban apa yang harus dia lontarkan.

"Saya lebih suka menunjukkan unjuk kerja saya sebaik mungkin dan saya yakin SKB akan memberikan gaji yang sesuai" tanpa Jisoo sangka suara yang dia keluarkan begitu tenang. Wanita berambut pendek masih menatap tajam Jisoo lalu menuliskan sesuatu di kertas yang sedang dia bawa setelah mendengar jawaban Jisoo.

Tes wawancara memakan waktu 15 menit dengan total 15 pertanyaan yang dilempar acak oleh para penguji. Jisoo keluar dengan raut wajah yang jauh lebih rileks dibanding saat dia masuk kedalam ruang tes.

Jisoo memutuskan untuk pergi menemui Seungri di restaurannya sepulang dari gedung SKB. Senyum manis selalu merekah dibibirnya selama perjalanan menuju restauran Seungri. Memerlukan waktu kurang lebih 15 menit untuk sampai di Aori ramen dengan berjalan kaki. Jisoo menyapa beberapa pegawai yang dia temui di dalam restauran sebelum masuk ke dalam ruangan Seungri.

"Daddy!!" teriak Jisoo ketika melihat Seungri sedang duduk santai sambil memejamkan mata. Dengan perlahan Seungri membuka matanya dan merentangkan kedua tangannya. Jisoo berlari kearah Seungri dan langsung menubrukkan tubuhnya diatas tubuh Seungri yang sedang duduk di kursi kerjanya.

"Bagaimana tes wawancaramu sugar?" tanya Seungri dengan menyelipkan helaian rambut Jisoo yang menutupi wajah cantiknya.

"Mollayo daddy tapi aku sudah berusaha yang terbaik. Aku harap daddy tak kecewa jika aku tak lolos seleksi" Jisoo mengerucutkan bibirnya sambil memainkan ujung jarinya. Seungri tersenyum melihat tingkah lucu yang selalu Jisoo tunjukkan kepadanya.

"Apapun hasil tesnya kau akan selalu menjadi kebanggan daddy" Seungri menangkup wajah Jisoo hingga membuat wajah Jisoo mendongak menatapnya. Waktu serasa berhenti ketika mata cokelat kelam Seungri bertemu dengan mata karamel Jisoo. Seungri menyelami mata karamel indah milik Jisoo. Merasakan getaran aneh saat mata karamel itu menatapnya dengan jarak sedekat ini.
Seungri menganalisa wajah cantik Jisoo dari mata karamel, hidung mungil yang mancung dan bibir mungil namun berisi milik Jisoo. "So beautiful" gumam Seungri pelan.
"Ne? What are you saying daddy? Don't murmuring" Jisoo menatap Seungri penasaran. Seungri hanya tersenyum dan meyakinkan Jisoo kalau dirinya tak berbicara apa-apa.

"Aku berharap memiliki lampu ajaib Aladin dan menggosoknya. So, I can ask my wishes to the gennie" mata karamel Jisoo berbinar seperti anak kecil yang sedang berkhayal meskipun usianya kini menginjak 23 tahun.

"Apa yang akan kau pinta ke pada gennie jika menemukan lampu ajaib Aladin sugar?" tanya Seungri yang penasaran dengan keinginan yang dimiliki Jisoo.

"Keinginan pertama aku ingin hidup dengan baik, kedua supaya Tuhan menempatkan appa dan eomma di surga yang paling indah dan yang ketiga aku selalu hidup bersama daddy sampai kapanpun" Jisoo terkikih menimbulkan suara kekehan khasnya. Seungri tersenyum mendengar permintaan Jisoo yang terakhir. Dia tak habis pikir kalau Jisoo sampai menginginkan untuk selalu bersama dirinya.

"Kau pasti lapar. Daddy akan menyuruh Daesung hyung untuk membuatkanmu ramen" Seungri mengangkat tubuh ramping Jisoo dan mendudukan gadis itu di kursinya sedangkan dia kini telah beranjak dari tempatnya menuju dapur.

Jisoo kini sedang menikmati semangkuk ramen keju kesukaannya. Jisoo mengacungkan kedua jarinya kepada Seungri. "Chef Daesung memang jjang daddy!!" ucap Jisoo dengan mulut penuh dengan kuah ramen.

"Jadi chef Daesung lebih hebat dari daddy?" Seungri berpura-pura menatap sedih Jisoo dan mengerucutkan bibirnya. Jisoo tertawa melihat akting payah Seungri.

"Daddy stawppp!! Kau membuatku tertawa hingga perutku kram" Kuah ramen Jisoo yang didalam mulutnya tersembur dan mengotori meja yang ada di ruangan tersebut.

Seungri masih melanjutkan akting payahnya dan itu semakin membuat Jisoo tertawa tanpa henti. Mau tak mau Jisoo harus menarik lagi ucapannya untuk membuat Seungri menghentikan akting payahnya sehingga Jisoo dapat menikmati ramen yang kini sudah hampir dingin.

Sugar for DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang