SUGAR'S STALKER

4.5K 197 0
                                    

        Matahari telah terbenam ke pelabuhannya saat Jisoo keluar dari kantornya. Dia berjalan menuju halte bis saat tiba-tiba langkahnya terhenti saat seorang pria berhenti tepat didepannya. Jisoo tersenyum lembut ketika menatap mata Jin. Perasaan bersalah menyelimutinya. Dia belum sempat meminta maaf akan kejadian di elevator waktu itu.

 Dia belum sempat meminta maaf akan kejadian di elevator waktu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kau ada waktu sebentar?” tanya Jin. Dia merasa sedikit kikuk berhadapan dengan Jisoo setelah insiden elevator waktu itu. Jisoo menganggukkan kepalanya. Menerima ajakan Jin untuk berjalan-jalan menikmati langit sore.

“Aku minta maaf atas kejadian waktu itu” Jisoo menundukkan kepalanya merasa malu dan bersalah hingga tak mampu menatap mata Jin.

    Jin menahan pergelangan tangan Jisoo dengan sebelah tangannya menangkup wajah Jisoo dan memaksa Jisoo untuk menatap kearahnya. Jin tersenyum sendu saat Jisoo menatap matanya. Dia sangat merindukan wanita dihadapannya.

“Aku sudah melupakannya. Apa kau ingin lemonade?” Jin menawarkan segelas lemonade saat mereka melewati sebuah kedai yang menjual lemonade. Jisoo mengangguk. Dia merasa senang mengetahui Jin telah memaafkannya. Kebaikan dan kedewasaan Jin inilah yang membuat Jisoo merasa nyaman. Meskipun hatinya tak merasakan getaran seperti saat dirinya bersama Seungri namun dia mendapat perasaan nyaman saat berada didekat Jin.

    Jisoo membulatkan matanya saat melihat seorang pria yang amat dia kenal tengah menatap tajam dirinya.

       Jisoo merasakan kegugupan saat Seungri yang berada diseberang jalan tak kunjung melepaskan tatapan tajamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Jisoo merasakan kegugupan saat Seungri yang berada diseberang jalan tak kunjung melepaskan tatapan tajamnya. Jin mengikuti arah pandang Jisoo dan sebuah smirk tersungging dibibirnya.

“Jichu-ah mari aku antar kau ke halte” Jin menyerahkan segelas lemonade kearah Jisoo dan merangkul pundak Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jichu-ah mari aku antar kau ke halte” Jin menyerahkan segelas lemonade kearah Jisoo dan merangkul pundak Jisoo. Jisoo berusaha melepaskan diri dari rangkulan Jin namun pria itu semakin mempereratnya. Jisoo menoleh kearah belakang dan masih melihat Seungri mengikutinya.

“Aku harap dia bisa membahagiakanmu” ucap Jin dengan menatap Seungri sekilas. Jisoo tersenyum mendengar ucapan Jin. Dia dapat merasakan kegetiran di nada bicara Jin namun pria itu mencoba terlihat baik-baik saja.

“Aku senang mengenal pria sebaik dirimu” Jisoo menahan air matanya untuk tidak mengalir. Entah kenapa dia merasa ingin menangis saat ini. Memori kebersamaan mereka terputar diotak Jisoo, berasa sangat menyenangkan. Jin selalu membuatnya bahagia dikala dia sedang sedih atau sendiri. Dia merasa terlalu jahat kepada Jin karena dia tidak bisa membalas perasaan pria sebaik Jin.

    Seungri yang melihat kedekatan Jisoo dan Jin merasa hatinya terbakar oleh api cemburu.

       Dia mencoba menelepon Jisoo namun ponsel Jisoo tak aktif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Dia mencoba menelepon Jisoo namun ponsel Jisoo tak aktif. Dia menendang sebuah kaleng kosong didepannya dengan cukup keras hingga membentur salah satu bangunan didekatnya.

    Jisoo telah sampai di rumahnya. Dia melihat porsche putih milik Seungri terparkir di depan rumahnya. Dia sudah bersiap menghadapi amarah Seungri. Jisoo mengambil nafas panjang sebelum membuka knop pintu. Dia melihat Seungri berada di sofa ruang tengah dengan sekaleng bir ditangannya. Jisoo mendekat kearah Seungri dan duduk disebelah pria yang hanya diam dengan tatapan yang dingin.

Daddy” panggil Jisoo namun tak mendapat reaksi apapun. Seungri masih tetap menatap kearah televisi yang menyala dengan sesekali menenggak birnya. Jisoo telah mencoba memanggilnya beberapa kali untuk mendapat perhatian dari Seungri.

“Kenapa tadi daddy mengikutiku?” pertanyaan Jisoo berhasil merebut atensi Seungri hingga pria tersebut menaruh kaleng birnya dan menatap lurus Jisoo.

“Karena kau bersama pretty boy” jawaban Seungri tergolong singkat dan dingin tak seperti biasanya yang akan menjawab dengan nada yang menyenangkan.

We’re just friend” Jisoo mengambil nafas dengan jedah yang sedikit lama. Seungri masih bersikap merajuk layaknya seorang kekasih yang sedang terbakar api cemburu. “Mungkin ini yang dirasakan Lisa saat Jungkook bersikap layaknya psikopat hanya karena Lisa dekat dengan Bambam, sahabatnya” batin Jisoo.

   Jisoo menangkup wajah Seungri. Membelai rahang Seungri yang mengeras. Matanya menatap sendu Seungri dengan senyum manis yang terukir dibibirnya. “Daddy..you are my everything” Jisoo mengecup bibir Seungri sekilas seolah menyalurkan perasaannya kepada pria didepannya.

   Seungri melunak dengan sikap dan ucapan Jisoo. Dia dapat merasakan jika perasaan Jisoo kepada dirinya memang benar-benar tulus. Seungri memeluk tubuh Jisoo. Membelai rambut Jisoo dengan lembut.

Don’t act like my stalker again dad because you look like a psychopath. Like you can kill someone with your glare” gumam Jisoo yang membuat Seungri tertawa.

I’m serious!” Jisoo mengerucutkan bibirnya kesal dengan sikap Seungri yang bertindak seperti penguntitnya.

I don’t like your hair color. Daddy terlihat menggelikan” Jisoo menelusuri surai keputihan Seungri dengan kekehan ringan yang keluar dari mulutnya. Jisoo tak dapat mengelak kalau sebenarnya Seungri terlihat tampan dengan warna rambut platinumnya namun disisi lain dia juga merasa geli karena Seungri terlihat seperti para anggota boyband yang sering dia lihat di televisi. Belum lagi warna rambutnya yang mencolok membuat banyak wanita yang mencuri pandang ke arahnya.

Sugar for DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang