UNBELIEVABLE JISOO

6.4K 298 3
                                    

Di akhir pekan ini Seungri mengajak Jisoo untuk menemaninya melihat apartemennya yang baru saja dia beli. Seungri memang sudah lama ingin memiliki tempat tinggal sendiri karena dia merasa tak enak jika harus tinggal di rumah Jisoo terus menerus. Menurutnya bagaimanapun juga Jisoo kini telah beranjak dewasa dan kelak dia akan memiliki kehidupannya sendiri.

Seungri dan Jisoo telah sampai di apartemen milik Seungri di kawasan Cheongdam-dong. Seungri memilih apartemen di kawasan ini karena dekat dengan restaurannya. Jisoo nampak tak bersemangat seperti biasanya.

"Apa menurutmu daddy harus membeli karpet untuk diletakkan di ruang tengah?" tanya Seungri kepada Jisoo yang sedang duduk di sofa busa di ruang tengah apartemen miliknya.

"Hmm" hanya jawaban singkat yang diberikan Jisoo. Dirinya masih menyibukkan diri dengan bermain game di ponselnya.

"Putih atau coklat muda?" sekali lagi Seungri melontarkan pertanyaan kepada Jisoo berharap gadis itu menjawabnya dengan serius.

"Hmm"

Seungri merasa aneh dengan sikap Jisoo yang seperti itu. Seungri mengambil ponsel yang ada ditangan Jisoo dan itu berhasil membuat Jisoo menatap tajam kearahnya. "Kau kenapa sugar? Kau marah kepada daddy?" tanya Seungri mencoba menahan kekesalannya.

"Ya aku sangat marah kepada daddy. Kenapa daddy membeli apartemen? Apa daddy akan meninggalkanku sendirian?" Jisoo menatap marah Seungri. Jisoo memang tak menyukai saat mengetahui Seungri telah membeli apartemen baru.

"Daddy tak akan meninggalakanmu sugar. Lihat disana" Seungri menunjuk suatu ruangan dengan pintu kayu berwarna pink pastel. "Itu adalah kamarmu sugar. Kau bisa menggunakan kamar itu saat berkunjung kesini. Daddy tak akan kemana-mana sampai kau siap menjalani kehidupanmu sendiri sebagai wanita dewasa".

Jisoo mengerjapkan matanya mencoba mencerna ucapan Seungri. Bukannya dia tak mengerti tentang maksud yang diucapkan pria yang jauh lebih dewasa darinya itu karena dia tidaklah sepolos dan senaif kelihatannya. Hanya saja dia masih tak bisa menerima jika Seungri harus meninggalkannya secepat ini.

"Kenapa diam? Kau mengertikan sugar?" Seungri mencoba meyakinkan Jisoo. Dia senang ketika Jisoo menganggukkan kepalanya. Dia sudah menduga Jisoo adalah wanita yang cerdas.

Jisoo dan Seungri tengah berbelanja perabotan untuk apartemen baru Seungri. Dengan manja Jisoo memeluk pinggang Seungri dan dengan manis Seungri merangkul pundak Jisoo membuat orang-orang yang melihat menatapnya dengan iri.

"Selamat siang. Apa ada yang bisa saya bantu?" ucap seorang pelayan kepada Seungri dan Jisoo.

"Kami sedang mencari perabotan untuk apartemen baru kami" ucap Seungri.

"Aku ingin sofa unicorn berwarna pink pastel itu untuk diletakkan di kamar" Jisoo menunjuk manja sebuah single sofa unicorn yang terdisplay disana.

"Kau ingin itu sugar? Oke kita ambil itu untuk di kamar" Seungri memberi isyarat kepada pelayan agar mencatat pesanannya.

"Kalian adalah pasangan yang sangat manis" goda pelayan itu kepada Jisoo dan Seungri. Mereka berdua hanya tersenyum menanggapinya. Perasaan aneh itu mulai muncul kembali di hati Jisoo saat mendengar pujian tentang dirinya dan Seungri.

Seungri dan Jisoo masih mengelilingi toko perabotan yang berada di Myeong-dong. Seungri dengan sabar menanggapi sikap manja Jisoo. Dia menuruti hampir semua permintaan Jisoo. Dari membeli hiasan dinding kuda pony untuk diletakkan di kamarnya, bantal karakter Disney untuk sofa di ruang tengah, peralatan dapur yang lucu dengan warna pink pastel dan biru muda yang mendominasi, dan karpet berbulu berwarna baby brown untuk diletakkan di ruang tengah apartemen Seungri. Hampir semua perabotan di apartemen Seungri diatur oleh Jisoo.

"Daddy aku mau castle Disney disana" Jisoo menunjuk sebuah replika istana ala Disney yang sangat besar di salah satu koridor toko. Seungri membelalakan matanya tak percaya dengan apa yang diminta Jisoo.

"Itu terlalu besar untuk diletakkan di apartemen daddy. Castle? No!" Seungri membuat tanda silang dengan kedua tangannya. Replika istana dengan ukuran yang hampir sama dengan luas kamar mandinya tak mungkin bisa masuk ke apartemennya karena replika itu memang untuk arena outdoor.

"Daddy pwisss!!" Jisoo menangkupkan kedua tangannya memohon agar Seungri menuruti permintaannya. Dia mengeluarkan aegyo terlucunya.

"Andwae" Seungri mencoba tak menghiraukan Jisoo dan terus melangkahkan kakinya menuju ke kasir.

"Daddy!! I will stand in here untill you buy the Disney castle!!" teriak Jisoo kesal. Jisoo berlari ke arah replika istana Disney dan masuk ke dalam sana. Seungri tak percaya dengan sikap Jisoo yang sangat kekanak-kanakan seperti ini. Meskipun memang Jisoo sering bersikap diluar nalar manusia normal.

"Sugar apa yang kau lakukan? Cepat kemari jangan bersikap kekanak-kanakan seperti ini" Seungri menjaga nada suaranya agar tetap tenang walaupun saat ini kesabarannya sedang teruji oleh sosok perempuan muda yang bersikap seperti anak kecil berusia 5 tahun.

"No!!" dengan keras kepala Jisoo menolak semua rayuan Seungri. Seungri harus memutar otaknya agar Jisoo mau berhenti bertindak kekanak-kanakan seperti ini. Jisoo masih didalam sana sedang duduk dan mengambil beberapa gambar dirinya yang sedang berpose di dalam replika istana Disney.

Seungri mendekati salah satu pelayan toko dan meminta tolong kepada pelayan toko itu untuk membantunya. Pelayan toko itu tersenym geli ketika mendengar permintaan Seungri. Dia menganggap kalau Seungri dan Jisoo adalah pasangan yang lucu dan unik.

"Sugar keluarlah sayang jangan bersikap seperti anak kecil" Seungri membuat nada suaranya terdengar kesal hanya untuk menarik perhatian Jisoo.

"Belikan aku ini dan kita pulang!" jawab Jisoo dengan nada yang tak bisa dibantah.

"Selamat sore nona. Maaf anda tidak seharusnya bermain disana karena replika istana ini tidak untuk di jual ataupun untuk bermain. Ini hanya papan iklan dari sponsor kami" seorang pelayan toko dengan tiba-tiba menghampiri Jisoo dan Seungri yang masih berdebat. Pelayan toko itu melakukan perintah Seungri dengan baik.

Jisoo yang mendengar teguran dari pelayan toko itu menundukkan kepalanya dan berjalan keluar dari sana dengan badan lemas dan wajah yang tertekuk. Jisoo berjalan mendahului Seungri menuju kasir. Seungri mengangkat kedua jempolnya ke arah pelayan toko itu dan mengucapkan terima kasih.

Sugar for DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang