Akhir pekan ini Jisoo telah membuat rencana dengan sahabat-sahabatnya untuk menghabiskan waktu bersama. Dengan menggunakan skinny jeans dan kaos hitam polos Jisoo telah bersiap menyambut akhir pekannya. Dia berjalan menuju ke kamar Seungri untuk melihat keadaan pria itu.
“Daddy pasti sangat capek karena harus mempersiapkan rencana pernikahan Jiyong ahjussi dan Dara imo” Jisoo merapikan helain rambut hitam Seungri. Dia memperhatikan wajah damai Seungri yang sedang hanyut dialam mimpi. Lingkaran hitam dibawah matanya terlihat semakin jelas.
“Kau bisa mengambil concealerku untuk menutupi dark circlemu itu daddy” tawa Jisoo pecah dan itu membuat Seungri tersadar dari alam mimpinya.
“Kau sudah bangun sugar?” sambut Seungri saat melihat Jisoo telah duduk di sampingnya.
Jisoo terpanah melihat sosok pria di depannya. Suara serak, rambut yang sedikit berantakan dan mata sayu yang kini menatapnya membuat pria berusia 37 tahun itu bak titisan dewa Yunani. “Sexy” gumam Jisoo tanpa sadar dan itu membuat Seungri menyunggingkan sebuah smirk nakal di bibirnya.
Seungri bangun dari tidurnya dan mengambil posisi duduk. Dia menarik pinggang Jisoo hingga tubuh mereka saling berhimpitan. Menatap Jisoo dengan tatapan yang intens. “Sexy? Kau suka daddy yang seperti ini?” goda Seungri yang membuat pipi Jisoo bersemu. Jisoo menjadi salah tingkah akan atmosfir yang tercipta diantara dirinya dan Seungri.
“Hmm d-daddy aku akan pergi bersama Rosé, Lisa dan Jennie. Bye daddy” Jisoo menghindari kontak mata dengan Seungri. Dia mengecup pipi Seungri dengan cepat dan segera melepaskan dirinya dari jerat tubuh Seungri.
Seungri tertawa melihat ekspresi lucu Jisoo yang salah tingkah dan pipi yang bersemu merah. Seungri beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Dia harus segera bersiap karena dia ada janji dengan Jiyong untuk menemaninya untuk fitting baju pengantin.
Jisoo kini tengah berada di halte bus menanti Lisa yang berjanji untuk menjemputnya. Jisoo memainkan game di ponselnya untuk membunuh kejenuhan karena menunggu sahabat Thailandnya yang tak kunjung datang.
“Kau selalu mengabaikanku” ucap sebuah suara. Jisoo menghentikan aktivitasnya untuk bermain game karena dia tahu siapa pemilik suara itu.
“Kau selalu datang secara tiba-tiba” balas Jisoo yang menimbulkan tawa keduanya pecah. Jin selalu datang saat dirinya sedang sendiri dan membutuhkan seseorang untuk menemaninya.
“Kau tidak naik?” tanya Jin yang penasaran karena Jisoo hanya duduk tanpa ada minat untuk masuk kedalam bus yang kini berhenti didepan mereka.
“Kau bisa naik terlebih dahulu karena aku menunggu temanku. Palliwa!! busnya akan berangkat sebentar lagi!” Jisoo menyuruh Jin untuk naik kedalam bus dengan cepat karena pintu bus hampir ditutup oleh sopir bus.
“Aku bisa menunggu bus selanjutnya. Aku akan menemanimu sampai temanmu datang” Jisoo menatap Jin dengan senyum yang terkembang dibibirnya. Belum pernah dia merasakan perhatian seperti saat ini selain dari Seungri.
Jisoo dan Jin kini sedang asyik mengobrol tentang kegemaran mereka hingga sebuah klaskon mobil menarik atensi mereka. Terlihat seorang wanita muda cantik berusia 20-an memanggil nama Jisoo dari dalam mobil.
“Sepertinya aku harus pergi terlebih dahulu. Maaf harus membuatmu menunggu bus selanjutnya” ucap Jisoo dengan nada sedih.
“Gwenchana. Kau bisa pergi sekarang sebelum temanmu itu berubah menjadi macan dan menerkammu karena terlalu lama menunggumu” Jisoo tertawa mendengar ucapan Jin. Dia melihat kearah Lisa yang memang terlhat kesal. Rambut blondenya kini berubah menjadi orange dan itu membuatnya semakin terlihat menawan. Warna rambut orange Lisa sangat pas membingkai wajah bulenya. Tak heran jika dia selalu menjadi pusat perhatian.
Jisoo dan Lisa kini telah sampai di sebuah cafe di kawasan Insa-dong. terlihat Jennie dan Rosé yang sudah terlebih dahulu sampai disana. Jennie kini bersahabat dengan Lisa dan Rosé setelah Jisoo sering mengajaknya bermain dengan mereka. Mereka disambut oleh pelayan restoran yang sangat ramah. Setelah mencatat pesanan ke-4 wanita cantik yang kini menjadi perhatian beberapa pengunjung cafe, pelayan itu pergi.
“Jadi kenapa kalian bisa terlambat sampai 40 menit?” tanya Rosé kepada Jisoo dan Lisa. Sedangkan Jennie hanya diam dengan menatap tajam Jisoo dan Lisa hingga membuat kedua wanita cantik itu merinding.
“Jisoo unnie terlalu asyik mengobrol dengan pria tampan di halte bus” Lisa menjawab cepat melimpahkan kesalahan kepada Jisoo. Jisoo menatap Lisa tak percaya. Sahabatnya itu menjadikan dirinya sebagai tumbal kepada dua dewi kematian didepan mereka.
“YA! Lalisa! You are a little bitch” Jisoo mendesis dan menghembuskan nafasnya secara keras beberapa kali. Lisa membuat tanda peace yang dia arahkan ke Jisoo. “Aku menunggumu selama 20 menit di halte bus kalau kau lupa Thai princess” ucap Jisoo sarkasme.
“Well sebenarnya Jungkook datang ke apartemenku dan secara tiba-tiba dia menuduhku berselingkuh dengan Bambam! Lelaki itu memang psikopat” suasana hati Lisa kembali memanas ketika menceritakan kejadian yang dia alaminya.
“Dan pria psikopat itu adalah kekasihmu” Jennie mengucapkannya tanpa ekspresi seakan dia sudah terbiasa mendengar cerita itu dari mulut Lisa.
“Aku tak bisa menyalahkan Jungkook 100 persen” kini giliran Rosé yang membuka mulut manisnya.
Lisa menatap kesal kearah Rosé karena sahabatnya itu tidak berpihak kepadanya. Dia akan membuka mulutnya dan melayangkan protes namun Jisoo sudah terlebih dahulu membuka mulutnya. “Ya ya kita tahu kau dan Bambam adalah sahabat baik semenjak kalian masih didalam kandungan tapi kau juga harus lebih peka terhadap perasaan Jungkook. Bagaimanapun dia akan merasa cemburu ketika melihatmu begitu dekat dengan lelaki lain”.
“Aku heran kenapa kau begitu ahli dalam hal menasehati percintaan orang lain sedangkan kau sendiri belum pernah mempunyai kekasih” mulut pedas Jennie membuat Lisa dan Rosé tertawa sedangkan Jisoo memberikan tatapan laser kearah Jennie.
Seorang pelayan perempuan membawa nampan berisi pesanan Jisoo, Jennie, Rosé dan Lisa. Jisoo telihat senang ketika memasukkan sesendok penuh bingsoo ke mulutnya. Sensasi dingin dari parutan es seakan membuat dirinya merasa rileks.
“Jadi siapa pria tampan yang tadi bersamamu itu unnie?” pertanyaan Lisa membuat Jisoo sedikit tersedak es yang sedang dia makan. Rosé dan Jennie menatap penasaran kearah Jisoo, menuntut sebuah jawaban.
“Dia Jin seorang nasabah di tempatku bekerja” Jisoo masih melihat tatapan sahabat-sahabatnya yang tak puas dengan jawabannya.
“Ok. Dia mengajakku berkenalan, mencuri paksa nomor ponselku dan kita berteman. Puas?” ke-3 sahabat Jisoo hanya ber ‘ah’ ria menanggapi jawaban Jisoo.
“Ah bagaimana kabar Seungri ahjussi?” Jisoo mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan Rosé. Jisoo menjawab pertanyaan Rosé dengan singkat dan jelas. Namun wanita cantik itu masih menanyakan pertanyaan seputar Seungri kepada Jisoo.
“Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Apa dia bertambah tampan? Saat ini hot ahjussi menjadi tren di kalangan wanita muda. Banyak yang berpendapat kalau pria dewasa lebih menggoda” ucap Rosé yang mencuri perhatian dari ke-3 sahabatnya. Jisoo hanya diam dan dia merasakan hatinya terbakar hanya dengan mendengar ucapan Rosé tentang Seungri. Jisoo menyayangi Rosé namun dia sungguh tak menyukai ucapan sahabatnya itu.
Jisoo tersadar saat menyadari tatapan khawatir ke-3 sahabatnya. Dia tersenyum dan megatakan kalau dia baik-baik saja hanya sedikit merasa pusing akibat menghabiskan seporsi jumbo bingsoo. Jisoo menghabiskan waktu akhir pekannya dengan ke-3 sahabatnya dari menghabiskan waktu bergosip di cafe, berjalan-jalan di sekitar Insa-dong dan menonton film bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar for Daddy
FanfictionWhen you truly love ? Someone age doesn't matter Weather it's 2 years, 5 years, 10 years, 20 years ❤ is ❤