Bab 40

7.2K 196 12
                                    

Author pov:
"Honey kita kita jalan yukk aku mau ngajakin kamu ngeliat undangan, sama wedding dress buat kita nanti" ucap evelyn memasuki ruangan axel begitu saja

"Aku sedang banyak kerjaan ev... kau pergi saja sendiri!" Tolak axel jengah ia berbicara pada evelyn namun mata dan tangannya masih fokus pada dokumen dokumen yang berada di atas mejanya

"Oh... ayo lah honey kau itu kan bos bukan masalah jika kau ingin pergi, pulang atau cuti kapan saja, toh ini kantor milik mu kan" bujuk evelyn

"Tetap saja ev... masih banyak perkerjaan yang harus aku kerjakan di sini, dan aku tidak mungkin bersantai santai karena ini semua permintaan dari klainku, aku akan merugi banyak jika nanti para klain ku membatalkan kontrak kerja sama mereka kepadaku" terang axel

"Iya aku tau, tapi aku yakin kok mereka pasti akan mengerti jika kau mungkin agak terlambat mengerjakannya, toh kau melakukan ini semua untuk pesta pernikahanmu sendiri"

"Tetap saja ev... aku hanya tidak ingin perusahaan ku di nilai tudak kompeten dalam bekerja apabila menunda nunda perkerjaan, kita bisa mempersiapkan semua acara pernikahan kita nanti ev... lagian aku tidak ingin menyelenggarakan acara pesta pernikahan itu dalam waktu dekat, sebab kau tau sendiri kan bahwa aku masih terikat pernikahan dengan renata, jadi berhentilah bersikap seperti ini, 5 menit lagi aku ada meeting, terserah kau mau tetap berada di ruanganku atau mau pergi pulang atau kemana pun, yang jelas aku sudah memberi tahu mu" kata axel masa bodoh

Evelyn benar benar sangat geram dengan sifat masa bodah axel kali ini sungguh sebenarnya pria macam apa axel ini, sudah mau menikah bukannya sibuk mempersiapkan pesta pernikahan, ini malah ia seolah oleh tidak peduli dan masa bodoh, berbanding terbalik sekali dengan renata dulu sewaktu mereka menikah, dan tadi apa katanya ia tidak mau melaksanakan pesta pernikahan dalam jangka waktu dekat ini, bagaimana mungkin? Saat ini evelyn tengah hamil dan jika perutnya membuncit jelas orang akan mengetahui ia tengah hamil, dan apa kata orang nanti seorang model internasional dari paris evelyn wilson hamil di luar nikah

"Eh... apa katamu tadi axel kau bilang tidak akan menikahiku dalam waktu dekat ini? Bagaimana mungkin sedangkan kau sendiri tau aku tengah hamil muda, dan kandunganku pasti akan terus tumbuh dan membesar nantinya, apa kata orang orang tentang diriku nanti jika aku hamil di luar nikah"

Axel menghembuskan nafasnya berat "iya aku tau, jangan kau pikir aku juga tenang tenang saja mengetahui kau tengah mengandung yang entah itu anak siapa, kau santai saja aku sudah menyuruh orang orangku untuk mengurus semua pesta pernikahanku dengan dirimu termasuk soal wedding dresa dan lainnya" ucap axel mulai memakai jas kerjanya dan berdiri dari kursinya

"Iya axel aku tau kau memang memiliki banyak uang, jadi mudah bagimu untuk mempersiapkan pesta pernikahan ini, tapi kan ini kau dan aku yang akan menikah bukan orang lain jadi mengapa orang lain yang harus menyiapkan pesta pernikahan kita sedangkan kau dan aku pun bisa mempersiapkannya sendiri"

"Jangan membuat kepalaku makin pusing ev... aku ada meeting sebentar lagi, ini pergilah berbelanja jangan ganggu aku" kata axel sambil melatakkan kartu berwarna gold ke atas meja kerjanya dan pergi tanpa menghiraukan evelyn yang sudah mengumpat di belakangnya

"Ah... shittt!!! Mengapa seperti ini jadinya, aku ke sini tujuannya untuk meminta axel menemaniku mempersiapkan pesta pernikahan kami tapi mengapa dia malah bersikap acuh dan cuek seperti itu kepadaku"

Wajah cantik evelyn pun memerah seketika menahan amarahnya kepada axel, setelah di rasanya ia mulai bisa mengontrol emosinya ia pun pergi ke luar ruangan axel sambil membawa kartu ATM berwarna gold yang di berikan axel tadi
❤❤❤

"Istirahat lah renata kau harus segera sembuh" renata hari ini sudah di perbolehkan pulang oleh dokter dan saat ini ia berada di dalam kemarnya berbaring di ranjang berukuran quen sizenya

"Iya terimakasih marfin kau sudah mau repot repot mengurusku, sungguh aku benar benar merasa tidak enak kepadamu" kata renata tidak enak

"Sudah lah berapa kali ku bilang aku tidak sama sekali merasa di repotkan olehmu, justru aku senang dapat membantumu"

Renata benar benar bersyukur di saat semua orang termasuk suaminya tidak mau peduli dengannya yang tengah hamil, tapi masih ada orang satu orang yang peduli terhadap kehamilannya padahal dia bukan siapa siapa renata, dan orang itu adalah marfin, seandainya renata mampu membalas perasaan marfin kepadanya pasti ia akan mau menerima marfin sebagai pasangannya namun sayang cinta tak mungkin di paksa karena hati renata hanya untuk suaminya

"Hm... renata boleh kah aku bertanya sesuatu kepadamu?" Tanya marfin

"Bertanya lah, aku akan berusaha menjawabnya"

"Hm... renata sebenarnya aku hanya ingin bertanya kemana orang tua mu?" Tanya marfi merasa tidak enak

Renata terkekeh sebelum menjawab pertanyaan marfin "oh... santai lah marfin bukan kah aku pun pernah bertanya hal itu kepadamu, dan mungkin kau juga penasaran atas keberadaan orang tua ku, aku mengerti rasa penasaranmu itu karena aku pun pernah berada di posisimu"

Marfin mengaruk tengkuknya malu

"Dady ku sudah lama meniggal, ibuku berada di kampung sedang sakit, dan aku memiliki seorang adik bernama hans dia saat ini bersekolah SMA dan entah aku bercita cita menyekolahkannya hingga perguruan tinggi minimal sampai ia sarjana"

Marfin nampak mengangguk mengerti

"Lalu apa ibumu tau dengan apa yang terjadi kepadamu?" Tanya marfin lagi

"Tidak ibuku belum tau bahwa aku hamil!" Kata renata.

"Lalu mengapa kau tidak mau memeberi tau ibumu renata?"

"Aku tidak mau ibuku tau karena memang dari awal pernikahan ini ada karena sebuah kontrak, dan aku tidak mau ibuku tau tetang hal itu, apa lagi jika ibuku tau kalau aku hamil dalam kondisi seperti ini ia pasti sedih memikirkan aku dan aku tidak mau hal itu terjadi karena hal itu pasti akan membuat ia terluka dan akan berdampak pada penyakitnya"

"Memangnya ibumu sakit apa?"

"Kangker stadium 2"

Seketika marfin di gelayuti rasa bersalah karena membuat renata teringgat akan ibunya

"Kau yang sabar yahh" ucap marfin sambil mengelus pundak renata memberi semangat
____________________________________
Continue😊
12/04/2018

Kalo votenya naik dari part yang kemaren bakalan dauble up tapi kalau enggak tunggu aja besok besok kalau sempet yahhh

Marriage Contract {Axel Story} (Tersedia Di Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang