My Second Life END

START HURT

JANGAN LUPA VOMEN NYA

.
.
.

Edd menyipit kan mata nya saat ia sadar bahwa ia terdampar di tempat yang tak asing.

Ia hanya mendengus melihat foto stuart terpajang di dinding dengan ukuran besar.

mata nya membulat saat menyadari bahwa ia baru saja menikah dan istrinya--

" dimana wanita itu" batin nya

Ia pun bangkit, dan saat melewati cermin ia kembali terkejut dengan penampilan nya yang sangat kacau.

ini lah yang terjadi jika ia sudah minum, semua nya akan menjadi berantakan.
bahkan ia lupa bahwa saat ini ia sudah memiliki istri dan sudah ia abaikan.

sebenar nya bukan tentang istri, tapi bagaimana jika ayah nya tau bahwa mereka tak melakukan malam pertama, bahkan terakhir ia melihat wanita itu sedang tertidur di sudut ruangan.
setelah itu ia tak tahu lagi apa yang terjadi, Edd kembali menyugar rambut nya kasar.

" entah mengapa berantakan sekali hidup ku" gumam Edd seraya mencari kunci mobil nya

Dan saat ia hendak keluar, ia melihat stuart sedang berenang, Edd pun membelok kan langkah nya menghampiri stuart.

" sett apa kau tau apa yang terjadi semalam "ucap Edd menyipit kan mata nya mencoba mengingat hal hal yang ia lewatkan

akhirnya stuart pun mengakhiri ritual renang pagi nya, setelah memakai handuk di pinggang , ia duduk dan menatap Edd tajam.

Edd yang melihat tatapan stuart langsung mendekat.

" ada apa sett? kenapa wajah mu seperti itu??" tanya Edd.

stuart yang mendengar pertanyaan edd malah berpaling seraya berjalan masuk ke dalam ruang keluarga " sebaik nya kau fikir ulang untuk memain kan permainan mu Edd Barack" pesan stuart lantang,

Edd hanya mendengus kesal, mendengar ucapan stuart yang tidak ia fahami, stuart kemudian menghentikan langkah nya, seraya berkata

"jika kau tidak menginginkan gadis itu maka lepaskan, biar aku yang mengobati nya" ucap stuart tegas.

Kali ini Edd memahami maksud stuart, edd pun bergegas menuju mobil yang sudah terparkir di depan.

Ia melajukan mobil nya dengan cepat, fikiran nya kalut, selain ia takut akan murka sang ayah karna tau bahwa ia tidak pulang semalam entah apa yang akan mereka lakukan jika mengetahui semua ini terjadi?

habis lah riwayat nya meski sebenarnya edd sendiri pun tidak tega, jujur saja hati kecil tak ingin memperlakukan gadis itu seperti ini, namun ia juga tak mau menjatuh kan harga diri nya, dengan mengingkari ucapan nya sendiri

Yang mengatakan bahwa ia tidak akan menerima perempuan yang tidak ia cintai, sampai kapan pun.

Akhir nya ia pun sampai di mansion besar milik nya,para penjaga pun segera membukakan pintu gerbang raksasa itu dengan cepat,

Edd tidak suka dengan hal hal yang berjalan lambat, semua pelayan segera berkumpul di depan pintu menyambut tuan nya yang baru saja kembali meski dengan keadaan yang sangat berantakan.

Selamat siang tuan"ucap para pelayan

Dimana istri ku" ucap Edd,
Memasang wajah datar.

tak peduli dengan penampilan, sebenarnya ia menyesal menyebut perempuan itu dengan sebutan istriku ' tapi ya sudah lah semua penghuni sudah tau, bahwa dia memang istri ku" gumam edd

Joana segera membungkuk ,nona ada di kamar tuan" ucap nya,

Edd langsung bergegas menuju lantai dua di mana kamar zee berada , namun tiba tiba joana menghentikan langkah Edd.

maaf tuan tadi nyonya dan tuan besar berkunjung "ucap nya masih membungkuk.

sketika Edd terkejut dan menghentikan langkah nya.

apa??ayah dan ibu ku datang pagi ini" ucap nya dengan mata membulat, seolah mendengar kabar kematian

" Yaa tuan "ucap joana , Edd hanya mendengus kesal seraya melanjutkan langkah nya.

Saat ia hendak membuka pinta kaca, langkah nya terhenti ketika melihat seseorang sedang duduk di halaman balkon kamar dengan baju serba tipis bahkan terkesan sexy.

" shitt.. Mengapa gadis itu mengenakan baju aneh sperti itu? Jika ia terus berada di sini dengan pakaian seperti itu bisa bisa membuat ku kehilangan kendali " batin Edd yang merasa nafas nya tak beraturan. Kini mata nya kini beralih melihat zee, yang sedang duduk santai mencari udara segar.

Edd pun menormal kan diri nya seraya berjalan menghampiri zee, dan sontak saja zee terkejut karna Edd tak membuat suara sedikit pun saat membuka pintu,

" apa yang kau katakan pada ayah ku" ucap nya dingin,

zee hanya mengernyitkan dahi nya,
" a-aku hanya bilang kau pergi ke ka-kantor" ucap nya pelan, karna takut ia salah berucap.
Edd akan murka pada nya, melihat dari raut nya saja sperti hendak menelan bulat bulat diri nya..

Zee pun mendudukan diri nya dengan benar, " kau bisa tanyakan semuanya pada joana, jika memang menurut mu aku berbohong" sketika ucapan itu keluar dari mulut zee tanpa komando.

ya memang zee memiliki sifat keras kepala dan tak suka di salah kan...

Edd pun pergi seraya membanting pintu kaca besar yang menutup teras kamar nya, zee yang terkejut hanya menghela nafas pajang,

Kasar sekali"ringis nya..
Wajah nya selalu mengingat kan akan nasib ku yang tidak beruntung ini..

Heyy yooow...
.
.
.
TBC!!?