Bel bertanda pulang sudah berbunyi dengan nyaring. Naya , Caca dan Rika mampir dulu di cafe depan sekolah. Sambil bercengkrama ria, sesekali mereka menyeruput milkshake coklat yang tadi mereka pesan.
Mereka sengaja duduk ditempat yang sudut. Dekat dengan dinding. Agar pembicaraan mereka tak terdengar oleh orang lain.
"Lo ngak boleh sia sia in kesempatan ini Nay" kata Rika sok serius setelah mendengar cerita dari Naya. Tentang Naya yang sudah diberi tau Daffa bahwa ingatannya kembali. Sampai tentang Daffa yang mengajaknya balikan.
"Betul tuh.. Lagi pula Daffa kan dulu mutusin Naya karna dia hilang ingatan." Tambah Caca.
"Tapi kalo gue balikan sama dia , nanti gue dikatain murahan lagi" kata Naya takut.
Rika dan Caca nampak berfikir bagaimana seharusnya cara untuk membantu sahabatnya itu.
"Gimana kalo lo minta bukti sama dia. Apa bener dia setia sama lo apa ngak. " ujar Rika serius.
"Dia harus buktiin bahwa kesempatan kedua ini, ngak boleh sia siain. Dia harus kuat pantang nyerah buat baperin lo terus, selama 14 hari!" Sambung Rika lagi.
"Kalo 14 hari mah, mudah aja. Setiap hari gue udah baper kok kalo dekat sama dia" jawab Naya.
"Ngak Nay... Kesempatan kedua ini, harus lo buat dia susah sendiri. Misalnya ya, lo harus pura pura deket sama cowok lain. Biar kita tes, apa dia nyerah aja, atau dia ngak rela lo deket deket sama cowok lain." Kata Rika.
"Kalo dia sayang sama lo, dia pasti bakal ngelakuin sesuatu buat balik lagi sama lo. Tapi kalo dia ngak peduli, lo wajib nolak dia mentah mentah. Lo ngak boleh lagi deket deket sama mantan gesrek kayak dia."
"Tapi inget ya Nay, lo harus dingin plus jual mahal sama dia. Lo harus deket sama cowok lain biar si Daffa bisa cemburu. Kalo gini, kita bisa liat gimana respon si Daffa sama lo. Serius ngajak balikan, apa ngak."
Naya terlihat manggut manggut. "Tapi gue harus deket sama cowok yang mana coba? "
"Naufal aja! Kan dia lagi pingin deket sama Naya. Sejak Naya udah putus sama Daffa" ujar Caca bersemangat.
Memang sih, Naufal yang merupakan teman sekelas Rika, lagi koar koarnya pdkt sama Naya. Mungkin karna dia tau, status baru yang disandang Naya sebagai jomblo memungkinkan dia untuk menarik hati gadis itu.
"Tapi kan dia cowok Playboy... Mana gue mau, ogah" tolak Naya mentah mentah. Naya bukanlah cewek yang mudah menaruh hati pada badboy seperti Naufal. Cukup Daffa, satu satunya badboy yang dapat meluluhkan hatinya.
"Demi Daffa Nay...." Kata Caca dan Rika bersamaan.
Naya memutar kedua bola matanya. Menurut Naya, ide kedua sahabatnya ini cukup gila dan tidak akan pernah berhasil.
"Demi Daffa? Berarti gue dong?" Sebuah suara khas tiba tiba saja mengejutkan mereka.
Daffa yang entah dari mana tibanya dengan riang duduk disebelah Naya. Mengambil segelas milkshake milik Naya yang tinggal setengah, lalu meminumnya sampai habis.
"Aaahhhh... Kalo minumnya deket kamu, kok rasanya adem adem gitu ya" kata Daffa sambil menyenggol bahu Naya .
Ketika Daffa masih sibuk dengan mulutnya yang belepotan milkshake, Naya melirik ke arah kedua temannya . Meminta bantuan, apa yang harus dia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandal kelas vs bidadari kelas
HumorDaffa... Resek tapi ganteng. Pintar tapi gombal. Ngeselin tapi ngangenin. Naya... Garang tapi cantik. Cerewet tapi ngasikin. Baperan tapi ngak bisa romantis. Kisah pertengkaran antara berandal sang pengacau dengan bidadari sang idaman. Siap siap aj...