Bagian 7

8.2K 345 8
                                    

"Gue salut sama lo... Besok gue bawain rokok sekarung"

Daffa memukul kepala Habib.

"Makan bakso Mak cin aja lo masih ngutang ke gue... Udah mau beliin rokok sekarung aja lo. Bego" kata Daffa sambil terus menghisap rokoknya. Ntab

"TERNYATA DISINI ASAL BAUNYA!!!KENAPA DISINI BAUK ROKOK!!!!! BAUNYA MENYENGAT SAMPAI KELAS SEBELAH!!!

"KENAPA HENING?!!! JAWAAAB."

Suara berat itu menggelegar di dalam kelas. Semua siswa melirik ke pintu kelas yang menjadi sumber suara.

Pak Wiserman!

Daffa langsung turun dari meja Caca. Dia menjatuhkan rokoknya dan menginjak rokok tersebut dengan kakinya.

"DAFFAAA!!" Dengan lantang Pak Wiserman menunjuk Daffa dengan tangan kirinya. Nauzubillah

"KAMU PASTI PELAKUNYA! HORMAT BENDERA SAMPAI JAM ISTIRAHAT . SEKARAAAAANG!!!"

"Bukan saya pak. Ni cewek yang tawarin saya rokok tadi..." Kata Daffa sambil memegang tangan Naya.

Pak wiserman menatap Naya tajam.

"Lha... Kok gue sih! Ngaur aja lo!! Pak, jangan percaya pak! Ni anak emang suka bohong ngak jelas"kata Naya dengan tatapan meyakinkan.

"DAFFAAAA!!! CEPAT HORMAT BENDERA DI LAPANGAAAN"

"Kayak bapak ngak pernah ngerokok aja..." Kata Daffa pelan tapi tetap terdengar oleh pak Wiserman.

"DAFFA!!! CEPAT!!! ATAU BAPAK TAMBAH HUKUMAN KAMU!"

Daffa memutar bola matanya dan melepaskan tangan Naya. Daffa langsung beranjak dari posisinya. Daffa mendekati pak wiserman yang berada disamping pintu.

Daffa menatap pak Wiserman dengan tatapan ingin menantang.

"KENAPA KAMU LIAT-LIAT SAYA?"

Daffa lalu membisikkan sesuatu ke telinga pak wiserman.

"Ngak ada pak... Cuma mau bilang, dari tadi bapak ngomong muncrat terus, pak..." kata Daffa sambil menepuk pundak pak wiserman.

Daffa langsung lari kabur meninggalkan pak Wiserman.

"DAFFAAAAAAAA!!!! "

👟👟👟👟

Naya dan Rika sedang berada di kantin . Dengan lahap mereka menyantap baksonya Mak Cin.

"Gue putus sama Daffa Nay..." Kata Rika dengan santai. Seolah tidak ada masalah yang sedang di hadapinya.

"Mm.. Iya.. Gue udah tau kok. Tadi Daffa yang bilang ke gue." Naya melihat ke arah Rika. Tidak ada respon darinya. "Lo ngak sedih?"

"Ngapain gue sedih. Udah biasa kali. Lagi pula gue ngak serius banget pacaran sama dia. Lo aja yang ngak pernah coba pacaran dari dulu. " kata Rika mencibir.

"Ngak! Gue sampai kapan pun gak bakalan pacaran"

"Coba aja Nay... Kasian gue liat cowok cowok disini udah pada lo tolak semuanya."

"Gue males"kata Naya sambil menatap Rika tajam. Rika pasrah dan kembali melanjutkan makannya.

"Bidadari... Kok main tinggal aja sih..."

Berandal kelas vs bidadari kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang