Bagian 23

5.3K 206 3
                                    

Hayy🤗🤗🤗
Yee authornya baru nongol😑
Aku mintak maaf ya telat update..
Ujian aku hampir dekeeet😫😫mohon dimaklumi😢

Btw instagram aku ubah ganti nama baru : afiefah05
❤️Follow ya gaeesss😁😁😁

Yang mau nanya nanya tentang ceritanya, yang mau bantu ngasih ide buat part selanjutnya, yang mau kepoin authornya (😝kepedeanmantapjiwah)... Boleh dm aku di instagram :)

Happy reading😇💕💕💕

👟👟👟👟

Bel pulang sekolah telah berbunyi nyaring. Pak Wiserman yang sedang bersemangat 45 menjelaskan pelajaran , mendengus kesal. Sedangkan murid murid bersorak ria.

Tapi tidak untuk Naya.

Gadis itu kini sangat resah. Pasalnya dia diwajibkan oleh Daffa untuk menemaninya membeli baju pesta untuk dipakai ketika pesta ulang tahun kirana besok. Naya tidak suka. Naya tidak mau berpergian berdua bersama Daffa lagi. Walau jujur, Naya merindukan Daffa yang dulu.

Naya melirik ke arah Daffa yang duduk di belakangnya.

Daffa memberi tatapan dingin gue-tunggu- lo-di-parkiran-!. Daffa lalu beranjak pergi keluar dari kelas.

Naya langsung menghadapkan wajahnya kedepan. Buat apa sih gue nemenin dia?! Dia kan ngak suka sama bilang ngak kenal sama gue... Terus kenapa sih tiba tiba maksa maksa gue ? Mukanya serem lagi.

Naya mencari akal untuk bisa punya alasan agar tidak menemani Daffa. Semua orang sudah keluar dari kelas. Hanya Caca dan Naya yang belum keluar. Tak lama setelah caca selesai membereskan barang barangnya, Naya dan Caca keluar kelas berbarengan.

"Ca... Lo jadikan , beli baju baru buat pesta kirana besok? Gue aja yang nemenin lo ,ya?" Kata Naya saat mereka sudah di depan pintu kelas.

Caca yang hendak melanjutkan langkahnya , menghadap ke Naya sambil tersenyum manis. "Ngak perlu Naya...caca udah ada yang nemenin kok"

Naya menaikkan alisnya.

Tak lama datang habib dengan wajah sumringah. "Hay Caca-cantik... Yuk berangkat."

"Eh?"

"Iya... Habib yang akan nemenin caca beli baju pesta... Lagian Naya kan pingin nemenin Daffa beli baju juga," ucap caca. Naya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sebenarnya Naya malas saja pergi bersama Daffa.

"Makanya jangan jomblo!" Kata Habib tak berdosa.

Naya mendengus kesal. " kalian juga jomblo kok!"

Caca dan Habib lalu pergi meninggalkan Naya sendiri di depan kelas. "Duluan ya Nay.."

Naya jadi bingung sendiri. Apalagi alasannya agar tidak jadi ke mall bareng Daffa. Daffa pasti sudah menunggu di depan parkiran sekolah dengan mobilnya. Kalau Naya lewat gerbang belakang, ngak akan bisa, soalnya gerbang belakang tutup kalau jam pulang.

Naya mondar mandir tak jelas.

"Woi muka standar! Lo ngapain masih mondar mandir ?"

Berandal kelas vs bidadari kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang