"Let Yoongi be Yoongi." Ucap Taehyung pelan.
"Kau masih bisa tertawa? Dan serius, kau tak punya teman lain yang lebih... seperti manusia." Ucap Jungkook setengah lega karena sudah melewati tangga.
"Kau akan menyukainya saat kau bertemu dia. Dan FYI dia manusia paling baik yang pernah kutemui." Taehyung tersenyum pada Jungkook.
"Iyakah?" Jungkook bertanya sambil membalas senyum Taehyung.
Dan Taehyung kini yakin kalau pria ini begitu tampan.
"Tidak juga..." Taehyung menunjukkan boxy smile khas dia.
-
Ketika mereka sampai di UKS, hanya ada satu orang disana, duduk di atas kursi sambil melihat keluar lewat jendela.
Siswa dengan rambut hitam, dan kulit yang terlalu putih dan penampilan sangat rapih.
Dan Jungkook mulai belajar untuk tak menilai seseorang dari suaranya. Suara Yoongi di telephone terdengar sangat low hingga ia berpikir kalau Yoongi adalah pria besar dengan tatapan mematikan, tapi justru Yoongi sangatlah mungil.
"Hi Taehyung." Ucap Yoongi tanpa mengalihkan pandangan dari jendela.
"Hi Yoongi." Ucap Taehyung dengan nada riang seolah dia tak terluka sama sekali. Dibantu Jungkook, Taehyung akhirnya duduk di salah satu ranjang.
"Dan Jungkook." Yoongi menatap ke arah Jungkook. Dan Jungkook tersenyum canggung.
Tatapan Yoongi begitu terlihat dingin. Jungkook bahkan berpikir Yoongi sedang memberi dia death-glare saat ini.
"Terbiasalah, ini caraku biasa menatap. Aku tak sedang marah padamu." Ucap Yoongi seolah bisa membaca pikiran Jungkook.
Yoongi mencari semua barang yang dia perlukan di lemari, Yoongi bergerak sangat cepat seolah sudah terlalu hapal dengan letak semua benda.
"Ini sudah kali ketiga dalam 2 minggu Tae." Ucap Yoongi, sambil menyuruh Taehyung membuka seragamnya.
Yoongi tahu jelas tubuh Taehyung lah yang paling banyak menerima serangan.
"Hehe," Taehyung hanya membalas dengan tertawa.
"Jika tak ada Jungkook, lukaku akan lebih parah dari ini." Lanjut Taehyung sambil tersenyum kearah Jungkook.
Yoongi mulai mengobati badan Taehyung yang terlihat membiru. Jimin kali ini tak main-main, ini tak akan membunuh Taehyung tapi tetap sangat menyakitkan.
"Ngomong-ngomong Jung– aw... pelan-pelan hei, Jungkook ini pertama kalinya aku melihatmu." Ucap Taehyung yang sesekali meringis.
"Aku baru pindah hari ini." Jungkook duduk di ranjang berhadapan dengan Taehyung.
Jungkook melihat tubuh Taehyung yang penuh luka, dan tubuh itu bukanlah tubuh orang yang malas olahraga. Jelas ada abs disana, lengan dia pun tidak kurus kering. Dan itu membuat pertanyaan terlintas di pikiran Jungkook,
"Dengan tubuh itu bagaimana mungkin kau tak melawan saat tadi dipukuli?" Tanya Jungkook yang masih menatap tubuh Taehyung.
Taehyung tertunduk malu mendengar pujian itu.
"Percayalah, aku sudah berusaha. Tapi hei lawanku Jimin."
"Sebarapa kuat sebenarnya pria bernama Jimin itu?" Tanya Jungkook, bukan pertama kalinya Jungkook mendengar nama Jimin, seharian ini dia berkali-kali mendengar nama Jimin, terutama dari para gadis.
"Dia sangat kuat, bahkan dia terkenal sampai ke sekolah lain. Mereka bilang, jika seseorang bisa mengalahkan Jimin maka orang itu akan sangat populer dan kadang juga terdengar rumor kau akan diberi hadiah jika dapat mengalahkannya." Taehyung bercerita dengan nada yang serius seolah itu adalah legenda sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Into The Spring || JiKook
Fanfiction[END] Kehidupan lain yang berusaha Jimin dan Jungkook tutupi. Musim Dingin panjang yang seolah tanpa ada ujung yang mereka lalui sendiri. Kapan semua akan berakhir? Main pair Jikook. Side pair Vhope, Namjin