Confess -Part1-

1.9K 240 18
                                    

Beberapa minggu berlalu, dan Jungkook yakin dia sudah gila.

Jungkook sangat menyukai suara Jimin setelah itu, suara itu benar-benar membuat dia seperti di rumah. Tatapan hangat Jimin juga.

Sebelum Jungkook sempat menggoda Jimin membuat dia blushing, Jungkook akan lebih dulu kalah dan pergi.

Jungkook akui dia menjadi lebih terbiasa dengan kehadiran Jimin.

Dan Jungkook akui dia menyukai Jimin.

Awal Desember dimulai.

Jungkook menghabiskan banyak waktu belajar bersama Taehyung dan Yoongi di rumah Yoongi, sangat jelas alasan kenapa tak bisa di tempat Jungkook juga Taehyung.

Kamar Yoongi itu seperti studio, dengan layar dan semua piano, orang tua Yoongi juga seorang musician, karena itu orang tua Yoongi sangat mendukung Yoongi dalam hal musik.

Ibu Yoongi sangat lah ramah, dia selalu dan selalu membuatkan makanan untuk mereka dan berterima kasih karena akhirnya Yoongi punya teman. Thats kinda sad.

"So, kau sudah menyukai Jimin?" Tanya Taehyung saat mereka mulai membuka bungkusan snack pertama, dengan buku pelajaran bahasa Korea di depan mereka.

"Iya, to the point that I think I'm going crazy."

"Lalu kenapa kalian tidak berpacaran?" Yoongi mulai ikut dalam percakapan tentang Jungkook dan Jimin.

"Jangan bilang kau menunggu Jimin yang mengatakannya, kau bukan wanita Kook..." Ucapan Taehyung sukses membuat dia mendapat lemparan penghapus tepat di kening.

"Aku tahu." Jungkook masih menyipitkan matanya pada Taehyung.

"Lalu?"

"Aku hanya merasa tak tahu banyak hal tentang dia." Jungkook kembali mengarahkan pandangannya pada buku.

"Kau tinggal bertanya pada Hoseok." Ucap Taehyung.

"Aku ingin mendengarnya dari bibir dia sendiri."

Jungkook tahu ini terlihat tidak seperti dirinya. Dan ini bukan pertama kalinya Jungkook menyukai seseorang.

Hanya saja, semua orang yang pernah Jungkook pacari selalu mengatakan tentang kehidupan mereka dengan sangat detail, itu adalah hal basic, saling mempercayai dan tak menyimpan rahasia.

Sementara Jimin terkesan menyembunyikan banyak hal.

"To be honest, aku berteman dengan Jimin semenjak SMP, tapi tak banyak hal yang aku ketahui tentang dia." Ucap Taehyung coba mengingat masa SMP dia. Jimin memang tak berbicara banyak hal tentang kehidupannya.

"Aku mulai dekat dengan Jimin dan Hoseok, aku tahu banyak hal tentang Hoseok, tapi tidak dengan Jimin."

"Bagaimana kalau kau bertanya pada mantan Jimin? Mungkin dia lebih tahu dari kita, mungkin juga dari Hoseok, karena dia mendengar langsung dari Jimin." Biasanya ide Taehyung selalu tak masuk akal, untuk kali ini sebaliknya. Tapi harus kah Jungkook melakukannya?

"Yang pelayan café itu?" Tanya Jungkook.

"Mantan Jimin cuma satu, tentu yang itu."

Jungkook berpikir sangat lama, lebih dari lama. Bahkan dia membutuhkan waktu lebih dari sehari.

Taehyung terus meyakinkan Jungkook dengan berkata, jika Jungkook ingin bersama Jimin dia butuh perjuangan.

Jadi disinilah Jungkook, di café waktu itu, dengan Miran di hadapannya.

The Way Into The Spring || JiKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang