Heartbeat -Part1-

2.2K 253 73
                                    

Jungkook memandang Hoseok dan Taehyung dengan tak suka. Ayolah, selama berbulan-bulan ini apa mereka masih tak mengerti kalau Jungkook tak ingin dekat-dekat dengan Jimin.

"Haruskah kita cari tempat untuk minum?" Tanya Hoseok yang dibalas anggukan oleh Taehyung. Jimin hanya membalas dengan mengangkat bahunya. Sementara Jungkook masih tak mengubah tatapannya.

"Karena hari ini ulang tahun Jimin, maka semua ditraktir oleh Jimin~" Hoseok melanjutkan.

"Ah hari ini 13 Oktober yah? Chukkahae~" Taehyung memeluk Jimin yang berada di antara dia dan Hoseok.

Jimin menepuk-nepuk pundak Taehyung dan memasang seulas senyum. Taehyung benar-benar sudah melupakan fakta Jimin pernah menghajar dia berkali-kali.

"Jungkook, kau juga ucapkan selamat pada Jimin." Ucap Taehyung pada Jungkook. Dan Jungkook berteriak dalam hati 'haruskah?'

"Ayolah Tae, Jungkook itu keras kepala, pemarah, arrogant dia tak akan mengucapkan itu padaku yang pernah menghina wajahnya." Ucap Jimin dengan smirk yang Jungkook yakini bermaksud menghinanya.

Jika ini permainan Jimin, maka Jungkook terima tantangannya. Tantangan untuk memperlihatkan kalau Jungkook tak seburuk yang Jimin katakan.

"Chukkahae Jimin-ah~" Jungkook melangkah mendekati Jimin dan memeluknya.

Hoseok dan Taehyung kaget dengan itu, apalagi Jimin.

Jimin harap Jungkook tak bisa merasakan seberapa cepat degupan jantung dia saat ini, Jungkook juga mengatakan itu dengan nada yang sangat manis di telinga Jimin, bagaimana mungkin Jimin tidak menyukai pria ini.

"Iya." Ucap Jimin, tak membalas pelukan Jungkook.

Jimin tak menyadari karena ucapan dia sebelumnya itu lah, Jungkook akan semakin membuat jantung dia berdegup cepat.

-

Mereka memutuskan untuk minum di café dekat sana.

Taehyung duduk di samping Jungkook dengan Hoseok di depannya, dan karena itu Jimin harus berhadapan dengan Jungkook.

Sesekali Jimin menatap Jungkook didepannya, dan saat Jungkook menyadarinya Jimin akan dengan cepat mengalihkan pandangannya, dan degupan itu kembali.

Jimin berkali-kali menyangkal dia menyukai seorang Jeon Jungkook, tapi jika terus seperti ini Jimin tak akan bisa menyangkalnya lagi.

"Kita pesan caramel macchiato saja, Ok?" Tanya Hoseok yang disetujui oleh Jimin juga Taehyung, hanya Jungkook yang memberi tatapan 'what?'

"Apa itu?" Jungkook bertanya dan Jimin menahan tawa mendengarnya. Jimin manahan tawa karena dia pikir ekspressi Jungkook yang bingung itu sangat lah cute.

Tapi bagi Jungkook, Jimin seperti sedang mengejek ketidaktahuannya.

"Ok." Ucap Jungkook bahkan sebelum Taehyung dapat menjelaskan minuman apa itu.

Jungkook bukan tak tahu banyak tentang minuman, tapi memang hanya minuman berasa pahit yang dia cari, kalau dia tak tahu apa itu, berarti minuman itu manis. Jungkook hampir menyesali ucapannya, tapi sudahlah.

Ini semua karena Park Jimin.

Seorang pelayan wanita mendekati meja mereka untuk menuliskan pesanan, dan terdiam menatap Jimin.

Jimin heran dengan itu, Jimin seperti pernah melihat dia tapi tak ingat. Jimin hanya tersenyum padanya. Hei Jimin masih punya manner.

"Park Jimin?" Tanya wanita itu. Dan Jimin semakin heran.

The Way Into The Spring || JiKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang