Ding dong ding dong
"Sebentar." Ucap Seokjin yang dengan malas melangkah ke arah pintu apartmentnya. Somehow dia bisa menebak siapa yang ada di depan apartmentnya.
Seokjin menarik napas dalam, berharap insting dia salah. Dan dia membuka pintu,
"Hi Sonsaengnim." Ucap pria yang kini tersenyum manis padanya, mata kecil nya terlihat begitu cute. Semua Ahjumma dan Ahjussi mungkin saja akan terhanyut oleh senyum dia.
Tapi tidak bagi Seokjin, Seokjin bahkan ingin menendang dia sejauh mungkin.
"Lagi, Jimin?" Tanya Seokjin, dengan nada malas.
"Haha, iya..." Senyum Jimin masih tidak menghilang.
Seokjin memijat pelipisnya pelan, dan masuk ke dalam rumah sambil memberi kode pada Jimin untuk ikut masuk.
-
Saat sudah berada di dalam, Jimin membuka baju seragam dia, dan menyimpannya di bantalan sofa. Dan mengambil gelas terdekat untuk mengambil air, dia juga membuka kulkas mencari apapun yang dia bisa makan.
"Yak... aku mungkin orang tuamu saat di sekolah, tapi ini tetap bukan apartmentmu," Ucap Seokjin dengan membawa seragam bersih dari kamarnya. Seragam sama yang dikenakan Jimin sebelumnya.
"Dan ini seragam terakhir." Seokjin menyerahkan seragam di tangannya.
Jimin tersenyum dan mengambil seragam itu.
"Gomawo Sonsaengnim." Jimin masih dengan tersenyum memakai seragam tersebut dan kembali membuka kulkas.
"Jika kau lapar, tunggulah sebentar lagi." Seokjin meneruskan memasak dia yang terganggu oleh kedatangan Jimin.
Ini sudah waktunya makan malam, wajar jika mungkin Jimin juga kelaparan.
"Tidak, aku akan makan di rumah. Aku ingin cemilan dingin seperti Ice Cream. Sonsaengnim sedang diet? Kenapa hanya ada sayuran? Apa sedang tertarik dengan orang baru?" Jimin memberikan senyum penuh arti pada Seokjin.
"Yak!" Jika saja Seokjin tak ingat yang ada di tangannya adalah pisau, mungkin dia akan melemparkannya pada Jimin.
"Aku pulang." Suara baru berasal dari pintu depan. Seokjin maupun Jimin sudah tahu siapa pemilik suara itu.
"Hi Jimin." Ucap pria yang baru datang tersebut. Tidak merasa aneh sama sekali dengan kehadiran Jimin di apartment dia.
"Hi Namjoon Sonsaengnim. Sonsaengnim bawa sesuatu? Seperti Ice Cream?" Tanya Jimin.
Seokjin dalam hati berkata 'Dia anakku atau apa?'
"Mungkin ini kebetulan, aku bawa." Namjoon menyerahkan bungkusan berisi Ice Cream dan makanan dingin lainnya.
Jimin tersenyum semakin lebar dan mengambil bungkusan itu, lalu duduk dengan manis di salah satu kursi disana.
"Seokjin, mungkin kau harus membeli seragam lebih." Ucap Namjoon sambil duduk di salah satu kursi di meja makan berhadapan dengan Jimin.
Dia melonggarkan dasi juga melepas jas dia dan menyerahkannya pada Seokjin.
"Kenapa?" Tanya Seokjin sambil menyimpan dasi dan kemeja itu di kamar mereka.
"Di kelasku ada murid baru, entah kenapa aku ada insting dia seperti Jimin." Namjoon memberi senyum penuh arti pada Jimin, bermaksud untuk menyinggungnya.
Tapi Jimin hanya fokus pada Ice Cream di depannya.
"Oh please... Jimin saja sudah membuatku gila." Seokjin menaruh semua masakan yang tadi ia buat diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Into The Spring || JiKook
أدب الهواة[END] Kehidupan lain yang berusaha Jimin dan Jungkook tutupi. Musim Dingin panjang yang seolah tanpa ada ujung yang mereka lalui sendiri. Kapan semua akan berakhir? Main pair Jikook. Side pair Vhope, Namjin