Ini sudah minggu ketiga Jungkook di sekolah baru, dan dia sudah terbiasa di sekolah ini.
Bahkan mungkin dia sudah tahu segala hal tentang sekolah ini, rahasia juga sebagainya, ditambah Taehyung selalu mendapat gossip terbaru so Jungkook selalu dapat info terkini.
Dan hal baru yang didengar Jungkook minggu ini adalah tentang seorang pria yang berani menyatakan cinta pada Jimin, tidak ada yang tahu kelanjutan nasib pria itu apa Jimin menerimanya atau tidak, tapi yang pasti dia masih bernapas sampai sekarang.
Dan tentang Hoseok, dia tak pernah berubah walau setelah kejadian itu. Tak pernah dia bertanya tentang Taehyung, atau bercerita tentang Jimin.
Hoseok hanya selalu memberi perhatian bertanya bagaimana keadaaan tangannya dan sebagainya. Hoseok tetap perfect.
"Hi Jungkook." Sapa Hoseok yang sedang pemanasan di ruangan tempat klub dance ini.
Yupz, Jungkook dan Hoseok selain satu perwalian kelas juga satu klub.
Jungkook sangat mengagumi dance Hoseok. Jungkook bisa tahu dari hanya melihat, Hoseok sangat cinta dance. Dan jangan lupa Rap.
"Kau datang awal seperti biasa, tak masuk kelas terakhir?" Tanya Jungkook sambil menyimpan tas dan mengganti seragam dia.
Di ruangan ini hanya ada Jungkook dan Hoseok.
"Hehe, kau terlalu mengenalku Jungkook." Hoseok merangkul Jungkook dan tersenyum lebar padanya.
Hoseok tak sengaja menekan pergelangan tangan kanan Jungkook dan membuat Jungkook mengaduh.
"Maaf, masih sakit?" Hoseok mengelus-elus pergelangan tangan Jungkook.
Dari hari ke hari Jungkook makin tahu alasan Taehyung menyukai Hoseok, dan dari hari ke hari pula Taehyung selalu berkata 'now you know.'
"Tidak terlalu sakit, hanya tak ada tenaga."
"Mau aku dance sebagai balasan minta maaf?" Tanya Hoseok yang dibalas anggukan dari Jungkook.
Hoseok menarik napas bersiap sementara Jungkook duduk dan memperhatikan.
Hoseok memulai dance dia, dengan lagu yang memang dipilih oleh Hoseok. Tiap gerakan menyatu dengan alunan musik seolah bisa menyampaikan tiap perasaan dalam lagu tersebut.
Hoseok mengakhir dance dia dengan senyuman lebar dan Jungkook ber'uwah' ria tanpa henti.
"Kau sangat keren saat sedang dance." Ucap Jungkook, Hoseok tersenyum mendengarnya.
"Kau tahu, ada yang lebih keren dalam dance daripada aku." Jungkook heran mendengar itu.
Terlintas di pikiran Jungkook mungkin leader klub ini yang dimaksud Hoseok. Tapi seingat Jungkook tak ada leader di klub ini.
"Siapa?" Tanya Jungkook yang mulai berdiri dan pemanasan.
"Kau tak tahu?" Hoseok balik bertanya dan mendapat gelengan dari Jungkook.
"Ah benar dia tak pernah masuk sekalipun saat kau masuk." Lanjut Hoseok yang malah membuat Jungkook semakin penasaran.
Hoseok siap untuk menjawab tapi suara pintu terbuka lebih dulu terdengar.
"Jimin." Hoseok melambaikan tangan dia dan tersenyum seperti biasa.
Jungkook mengikuti arah pandangan Hoseok, dan memang Jimin yang berdiri disana. Park Jimin.
Jimin sudah mencat rambut dia hitam dan sudah mengganti seragam dia dengan sweatshirt juga celana pendek.
Jimin menatap ke arah Jungkook, tatapan dia datar seakan tak peduli dan lupa kalau dia lah yang membuat tangan kanan Jungkook terluka.
"Dan ini lah orang yang tadi kubicarakan." Ucap Hoseok menatap ke arah Jungkook.
"Apa yang kau bicarakan?" Tanya Jimin sambil menanggalkan tasnya di pojok.
"Aku mengatakan pada Jungkook kalau ada orang yang lebih keren dalam dance daripada aku." Balas Hoseok.
Dan sungguh, Jungkook tak mempercayainya. Hanya karena Jimin hebat dalam berkelahi bukan berarti dia juga hebat dalam dance.
"Jangan berbohong Hoseok. Kau lebih hebat." Ucap Jimin sambil menghampiri Hoseok dan menepuk bahu dia.
Jungkook masih menatap ke arah Jimin.
Ini pertama kalinya bagi Jungkook melihat Jimin berbeda.
Waktu pertama kali bertemu, Jimin menghajar habis-habisan Taehyung, dan itu bukan lah kesan pertama yang baik.
Dan saat terakhir kali mereka bertemu, Jimin mematahkan tangan dia, bagaimana mungkin Jungkook bisa berpikir baik tentang Jimin.
-
Dan setelahnya, Jungkook melihat sisi lain Jimin.
Jimin sama menikmati dance seperti Hoseok. Jungkook harus akui Jimin hebat dalam dance. Bahkan tubuh dia bisa dengan indah mengikuti irama.
Jika saja Jungkook tak membenci Jimin mungkin dia akan sangat mengaguminya.
Tapi hei, Jungkook tak kalah dari seorang Jimin, selain itu Jungkook merasa vocal dia sangat lah baik, dia tetap lebih baik dari Jimin.
2 jam, dan semua sedang beristirahat. Tak banyak yang datang hari ini, hanya berlima. Tapi Jungkook benci keramaian, so ini terbaik untuk dia.
Jungkook berusaha membuka botol minum baru di tangannya.
Kemana Taehyung yang berkata akan jadi pengganti tangan kanan dia di saat seperti ini, dan kenapa pula Jungkook harus lupa membawa air dari rumah dan membuat dia harus beli di toko dengan segel rapat seperti ini.
Jungkook akan memanggil Mingyu untuk meminta bantuan, tapi botol itu lebih dulu diambil seseorang,
"Ini." Oleh Jimin.
Jimin menyerahkan botol minum yang sudah dia buka.
Tapi bukan menerimanya Jungkook malah berdiri dan pergi dari ruangan itu. Lebih baik dia minum air dari keran di lapangan daripada minum dari bantuan Jimin.
Selain itu, Jungkook benci diperlakukan seperti wanita, memang tangan dia sedang terluka tapi mendapat perlakuan seperti itu dari orang yang bahkan kau tak anggap teman sangat memalukan bagi Jungkook. Dia seperti dianggap lemah, rapuh seperti wanita.
*
*
*
Hi ^^I'm back.
Thanks alot for reading.
Album udah nyampe, yeay ><
Saran dan pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar ^^
Bintang dan support kalian berarti banyak buatku ><
C u next time (^^)/
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Into The Spring || JiKook
Фанфик[END] Kehidupan lain yang berusaha Jimin dan Jungkook tutupi. Musim Dingin panjang yang seolah tanpa ada ujung yang mereka lalui sendiri. Kapan semua akan berakhir? Main pair Jikook. Side pair Vhope, Namjin