Jam sudah menunjukkan pukul setengah 9. Setelah berganti ke pakaian yang lebih layak, dan luka Hoseok diobati, Hoseok dan Taehyung meminta izin untuk pulang.
Taehyung sudah menyiapkan alasan masuk akal yang mungkin saja bisa diterima orang tuanya, jika tidak, Taehyung harus mendengar ceramah orang tuanya dulu. Sementara Hoseok, tak usah khawatir, dia hanya tinggal bilang, dia latihan dance terlalu serius sampai lupa waktu.
Jungkook duduk di sofa ruang tengah sambil menonton acara entah apa yang ada di tv, Seokjin dan Namjoon sedang keluar untuk membeli sesuatu.
Jungkook mendengar suara langkah mendekat dan dia yakin itu Jimin. Benar saja, Jimin berada di depannya dengan kotak P3K, Jungkook mengernyit heran. Jungkook akan mengusir Jimin yang menghalangi pandangan dia, tapi Jimin lebih dulu memotong,
"Diamlah." Ucap Jimin. Dan dia mulai duduk di lantai menghadap Jungkook. Jimin memegang kaki Jungkook yang Jimin tahu sedang terluka. Jungkook kaget dengan apa yang dilakukan Jimin, berusaha melepas kakinya.
"Apa yang kau lakukan?! Aku akan melakukannya sendiri!" Jungkook berusaha melepaskan tangan Jimin dari kakinya. Jungkook merasa malu diperlakukan sepeti ini, ditambah orang tersebut adalah Jimin. Jimin memperlakukan dia terlalu lembut, itu memalukan.
Jimin memutar bola matanya mendengar penolakan Jungkook, dia menekan luka Jungkook yang mulai membiru dan bengkak.
"Aw! Hentikan!" Teriak Jungkook. Jungkook mengakui itu sakit sekali. Jungkook berusaha menahan agar tak memukul Jimin yang masih duduk di lantai di hadapannya.
"Kalau begitu diamlah dan berhenti bertingkah seperti anak perempuan." Ucap Jimin setengah berteriak.
"Apa?!" Dan dengan ucapan Jimin itu, Jungkook berhenti menolak. Kini Jimin tahu cara membuat Jungkook diam.
Jimin juga tak bermaksud memperlakukan Jungkook lembut atau apapun. Hanya saja Jimin tak bisa diam saja melihat Jungkook terluka, Jungkook bukan musuhnya. Ditambah Jungkook terluka karena menolong Hoseok yang merupakan temannya.
"Kau daritadi berjalan dengan kaki seperti ini? Kau jelas terkilir Jungkook." Perjalanan menuju kesini memang tak jauh, tapi dengan luka begini pasti menyakitkan. Luka jenis apapun sebenarnya bukan keahlian Jimin, tapi dia ingat Ibu Taehyung pernah mengajari dia mengobati luka terkilir, dulu waktu kelas 1 Smp, saat dia dan Taehyung masih jadi teman senasib.
Jimin sebisa mungkin mengingat apa yang diajarkan Ibu Taehyung, tapi sangat sulit ditambah Jungkook tak bisa menahan rasa sakit karena Jimin, itu membuat kaki dia tak bisa berhenti bergerak.
Sesekali Jungkook juga mengeluarkan erangan sambil mencengkram kuat bantalan sofa di sampingnya, Jimin agak bersyukur bukan rambut dia yang Jungkook pegang. Jimin akui, dia juga banyak melakukan kesalahan tak heran jika Jungkook terus kesakitan, tapi dia yakin dia melakukan hal yang benar.
Jimin tak bisa melihat wajah Jungkook, karena Jungkook menatap ke arah atas dan hanya bisa melihat lehernya. Beberapa bulir keringat mengalir dari leher Jungkook pertanda Jungkook berusaha menahan rasa sakit, hanya sepersekian detik Jimin berpikir kalau itu sangat sexy. Satu tarikan terakhir,
Krek
"Jimin!" Damn damn damn.
Jungkook tak sadar meneriakkan nama Jimin. Ditambah Jungkook memegang baju bagian dada Jimin, menariknya hingga Jimin hampir limbung kedepan jika bukan karena kedua tangannya disamping paha Jungkook menahan. Jungkook memperhatikan ekspressi Jimin yang heran. Ini memalukan, sungguh.
"Jungkook, kau harusnya kesakitan bukan menikmatinya. Kau bukan M kan?" tanya Jimin yang mulai tertawa melihat ekspressi Jungkook yang seperti anak Sd ketahuan melihat porn. Damn Jimin benar-benar suka ekspressi Jungkook yang seperti ini. Jungkook melepas tangan dia dari baju Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Into The Spring || JiKook
Fanfic[END] Kehidupan lain yang berusaha Jimin dan Jungkook tutupi. Musim Dingin panjang yang seolah tanpa ada ujung yang mereka lalui sendiri. Kapan semua akan berakhir? Main pair Jikook. Side pair Vhope, Namjin