"Aku benar-benar bersyukur, jadwal klub dance hanya seminggu sekali." Ucap Jungkook.
Sekarang sedang jam istirahat.
Jungkook, Taehyung dan Yoongi berkumpul di taman belakang sekolah seperti biasa.
Tempat ini terhitung luas, cukup untuk banyak kursi walau murid lebih memilih duduk di atas rumput.
Ada rumah kaca, juga semua tanaman yang murid bawa untuk tugas dsb. Di ujung ada kolam rias dan benteng, sudah jelaskan kegunaan benteng.
"Aku tak menyangka yang mengatakan ini adalah kau bukan Taehyung," Ucap Yoongi, yang mendapat pukulan di bahu dari Taehyung.
"Kenapa? Kau baru tahu Jimin anggota dari klub dance yah?" Yoongi memberikan senyum kemenangan pada Jungkook bahkan sebelum Jungkook mengangguk.
"3 minggu dan Hoseok tak memberi tahumu?" Tanya Taehyung, mendengar dari cerita Jungkook, Jungkook dan Hoseok sangat lah dekat, bagaimana mungkin Hoseok tak memberitahunya.
"Iya, aku baru mengetahuinya kemarin, karena Jimin datang." Jungkook mulai memakan roti yang dia beli, jangan harap Jungkook membawa bekal nasi buatan ibu seperti murid lain, bertemu ibunya saja tidak.
"Jimin sangat menyukai dance. Semua murid tahu, mereka yang ikut klub dance adalah orang beruntung. Karena bisa melihat sisi lain Jimin, mereka juga dekat dengan Jimin." Ucap Taehyung yang juga memulai bekal makan buatan kakaknya.
Memang kau bisa saja sengaja menjadi anggota klub dance agar bisa dekat dengan Jimin –seperti yang dilakukan banyak siswi- tapi Jimin selalu tahu kalau memang ada yang masuk hanya untuk itu, ditambah Hoseok juga akan memberitahu Jimin tentang info orang tersebut.
"Sisi lain apanya, sama saja." Ucap Jungkook dengan nada kesal, Jungkook tak mengerti apa yang sebenarnya mereka lihat dari Jimin. Jimin bukan lah orang misterius, dia kejam dan hanya itu.
"Itu karena kau membencinya." Yoongi kini yang berucap. 3 minggu bersama Jungkook dan jelas sekali terlihat Jungkook membenci Jimin.
"Tidak, Yoongi. Dia bahkan menyuruhku untuk stay karena ada yang ingin dia katakan, tapi ternyata dia hanya ingin menghinaku." Jungkook makin kesal mengingat yang terjadi kemarin, apa yang salah dari wajahnya? Dan Jungkook tak se-arrogant yang Jimin katakan, menurut pandangan dia.
"Waw, mungkin Jimin juga membencimu. Selamat, kalian mutual." Yoongi tersenyum sambil mengatakan itu.
"Tapi Hoseok bilang kalian berpelukan." Ucap Taehyung dengan santainya.
"Itu karena Hoseok mendorong pintu di belakangku!" Jungkook setengah berteriak mengatakan itu, bagaimanapun juga mereka sedang di tempat umum.
"Hoseok mengatakan itu padamu? Kalian sudah akur?" Yoongi bertanya. Seharian ini Yoongi dan Taehyung tak sekelas, mereka belum mengobrol sama sekali.
"Iya, kemarin malam Hoseok menghubungiku." Ucap Taehyung dengan ekspressi yang tak berubah seolah itu hal yang wajar.
"Bukan kah kau bahkan tak berani menatap mata dia?" Tanya Jungkook. Jungkook mendukung hubungan mereka berdua, Jungkook yakin Hoseok orang baik.
"Kook, aku tak bisa melihat mata dia dari handphone." Baru kali ini Jungkook merasa dia kalah pintar dari Taehyung.
"Tapi kau tak masalah berbicara lagi dengan Hoseok?" Yoongi kini bertanya.
"Selama kami tak membicarakan akan kembali bersama atau hal seperti itu, aku tak masalah."
"Kau masih menyukainya, lebih baik kau menunjukkan itu." Ucap Jungkook.
"Hoseok sudah jelas tahu itu." Timbal Yoongi yang juga dibalas anggukan Taehyung.
"Lagipula aku tak mau mengulangi semuanya." Ucap Taehyung.
"Termasuk bahagia bersama Hoseok?" Tanya Jungkook, berusaha meyakinkan Taehyung dengan pilihannya.
"Iyah, balasan untuk kebahagiaan itu terlalu besar dan aku tak menginginkannya." Dan Taehyung tersenyum. Jungkook melihat lagi sisi Taehyung yang ini, ketika dia berpura-pura baik-baik saja.
-
"Hi Jungkook." Hoseok menepuk pundak Jungkook pagi itu, seperti biasa mereka akan bertemu di jam pertama kelas perwalian, itu juga kalau Hoseok masuk.
"Hi." Jungkook membalas dengan tersenyum, dia sudah melupakan fakta Hoseok lah yang membuat Jimin memeluk dia waktu itu.
"Besok kan Sabtu, mau ikut aku dan Taehyung main keluar?" Tanya Hoseok. Hubungan Taehyung dan Hoseok beberapa minggu ini semakin baik dan semakin dekat.
"Ini pertemuan pertama kalian? Maksudku benar-benar bertemu dan mengobrol." Hoseok mengangguk. Dan Jungkook langsung yakin ini hal buruk.
"Dan melihat seberapa awkward kalian? Hell no." Jungkook bisa bayangkan Hoseok yang biasanya ceria tiba-tiba pendiam, dan Taehyung juga yang selalu berisik tiba-tiba tak bisa mengangkat kepala dia sama sekali.
"Tidak Jungkook, percayalah." Hoseok berkata setengah memohon, dia berusaha membuat puppy eyes sebisa mungkin yang hampir, hanya hampir membuat Jungkook luluh.
"Kenapa kau tak ajak Jimin saja?"
"Kalau aku ajak Jimin, Taehyung akan ketakutan. Ingat kan Jimin pernah memukuli dia bukan main." Masuk akal, tapi itu lebih dari sebulan lalu.
"Tidak akan, Taehyung akan baik-baik saja." Jungkook tetap menolak.
"Bagaimanakalau aku bilang ini permohonan Taehyung?" Jungkook berhutang terlalu banyak pada Taehyung, karena itu Jungkook akhirnya mengangguk.
*
*
*
Hi ^^Thanks for reading ><
Up mungkin tanggal 27 atau 28, karena 28, #vhopeday #5YearsWithVhope, part berikutnya dominant Vhope ^^
Pertanyaan dan saran silahkan tulis di komentar ^^
Support dan bintang kalian berarti banyak buatku ><
C u next time (^^)/
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Into The Spring || JiKook
Fanfiction[END] Kehidupan lain yang berusaha Jimin dan Jungkook tutupi. Musim Dingin panjang yang seolah tanpa ada ujung yang mereka lalui sendiri. Kapan semua akan berakhir? Main pair Jikook. Side pair Vhope, Namjin