Jam kedua, Taehyung belajar dengan keras di kelas untuk ulangan Fisika-nya jam ini.
Taehyung bukan rajin, dia tak belajar malam kemarin dan itu sudah biasa.
"Yak! Kim Taehyung!" Taehyung merasakan pukulan keras di kepalanya, dan teriakan yang jelas dari Jungkook.
"Ada apa dengan hari ini? Kenapa semua orang memukul kepalaku? IQ-ku bisa turun karena itu." Taehyung mengeluh sambil mengelus kepalanya.
Bahkan di perjalanan, Yoongi beberapa kali memukul kepalanya juga.
"Kenapa kau memutuskan Hoseok? He is such a sunshine." Ucap Jungkook sambil duduk di bangku depan Taehyung.
Jungkook mengingat Hoseok yang terus menemani dia di jam itu dengan senyum yang tak hilang. Hoseok langsung naik di list teman dekat dia disini.
"Menurutmu kenapa aku berpacaran dengannya?" Tanya Taehyung, kembali menatap bukunya dan merapalkan 'Cepatlah datang Seokjin sonsaengnim.' Walau dia belum beres menghapal, tapi dia terlalu malas untuk membahas Hoseok.
"Entah. Ceritakan Tae~" Jungkook memelas dan menggoyang-goyangkan bahu Taehyung.
Taehyung terlalu baik karena itu dia tak marah sama sekali.
"Sebentar lagi juga masuk Kook... nanti saja."
Dan mungkin hari ini benar-benar bukan hari Taehyung, karena tepat setelah itu ada pemberitahuan kalau Seokjin tidak akan masuk dan ulangan di undur.
"So, ceritakan..." Jungkook tersenyum dengan senyum khas kelinci dia.
Tiap melihat itu Taehyung selalu lupa kalau dia adalah orang yang dulu menahan tinju Jimin.
"Yah, aku berpacaran dengan dia karena dia baik, sweetheart, angel. Dua tahun kemudian, aku memutuskan dia, dan aku mendapat pukulan di wajahku dari dia. The End." Taehyung menutup buku Fisikanya, dan menatap ke arah Jungkook.
"Ceritakan lebih lengkap. Kenapa kalian putus?" Jungkook kembali bertanya.
Taehyung menarik napas dalam dan melihat kearah lain selain Jungkook. Mencoba tak mengingat perasaan saat pertengkaran terakhir mereka.
"Kau tahu Jimin selalu berkelahi kan, lawan dia bukan lah orang-orang lemah, semua orang kuat,"
Sudah jadi rahasia umum kalau memang begitu lah Jimin. Jimin tidak memiliki genk tapi seperti perkumpulan, tak ada kata rekrut ataupun dibuang. Mereka hanya berkumpul, dan menuruti aturan Jimin.
Saat mereka berkelahi, tak ada berita berkumpul atau apapun. Jika kalian tahu dan ingin datang membantu, datang lah, itu yang selalu diucapkan Jimin.
"Hoseok selalu ada di samping Jimin. Terkadang mereka berkelahi dengan teman mereka yang lain. Tapi dibanyak waktu hanya mereka berdua," Jungkook mulai mengerti arah pembicaraan ini.
Taehyung masih tak menatap ke arah Jungkook.
"Aku takut, Jungkook. Tak masalah jika Hoseok terluka, tapi bagaimana jika yang terjadi lebih buruk? Aku bahkan sekali pernah melihat dia di rumah sakit dan bagiku itu sudah cukup menyakitkan." Taehyung menatap ke arah Jungkook.
Jungkook dapat melihat ada air mata tertahan di matanya.
"Dan karena itu Hoseok memukulmu saat kalian putus?" Jungkook bertanya sambil memegang pundak Taehyung, memberi semangat untuk dia.
"Tidak, I kind of... Cursed at him." Senyum Taehyung kembali dan Jungkook memukul kepala dia, lagi.
"He is such a sweetheart Tae, kenapa kau menyumpahinya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Into The Spring || JiKook
Fiksi Penggemar[END] Kehidupan lain yang berusaha Jimin dan Jungkook tutupi. Musim Dingin panjang yang seolah tanpa ada ujung yang mereka lalui sendiri. Kapan semua akan berakhir? Main pair Jikook. Side pair Vhope, Namjin