Revisi (070518)
________
Kaki Harumi serasa di paku dengan paku baja hingga membuatnya kesulitan untuk bergerak. Ia hanya diam di tempatnya. Mematung seperti orang bodoh melihat kedua pasangan yang baru saja memasuki kantin kampus.
Bolehkah ia berpikir bahwa kedua orang itu sengaja muncul di sini untuk mempermainkannya? Tapi kenapa? Apa mereka merasa apa yang telah terjadi kemarin belum cukup untuknya?
Ya Tuhan. Semua ini terlalu menyakitkan untuknya.
Mata Harumi memanas. Air matanya mendesak keluar melihat bagaimana Shin Woo memperlakukan Claudia dengan begitu lembut. Menggenggam tangan gadis itu ketika mereka berjalan dan tatapan itu. Itu adalah tatapan penuh cinta yang begitu menyayat hatinya.
"Ada apa denganmu Harumi? Kau baik-baik saja?"
Suara Sarah membuat Harumi tersadar dari pikirannya. Ia hanya menggeleng menjawab pertanyaan Sarah. Ia tidak baik. Sungguh. Ia sangat sakit saat ini hingga membuatnya ingin mati saja. Ia sungguh tidak sanggup.
Sarah mengikuti arah pandang Harumi dan mengerutkan keningnya ketika menyadari apa yang sejak tadi menarik perhatian gadis itu.
"Jangan bilang kau terluka karena melihat Mr. Jung dan Ms. Miller, Harumi?" Sarah menggeleng tidak percaya melihat reaksi Harumi. Ia segera menarik tangan Harumi meninggalkan area kantin menuju taman yang berada tidak jauh dari kantin.
"Minumlah. Ini bisa sedikit menenangkanmu," Sarah memberikan botol berisi air putih untuk Harumi yang selalu di bawanya. Harumi menerima botol itu dan meminumnya, "Sudah lebih baik?" Harumi hanya mengangguk. Ia kesulitan bicara karena sesak di dadanya.
Sarah menghela napas, menatap Harumi dengan tatapan kasihan. Ia baru mengenal Harumi beberapa jam tapi anehnya ia ikut terluka melihat Harumi terluka.
Terluka? Tapi kenapa gadis itu terluka begitu dalam hanya karena melihat Mr. Jung dan Ms. Miller? Bukankah Harumi baru saja bertemu dengan mereka?
Ini aneh.
"Kau tahu," Sarah membuka suara setelah cukup lama mereka diam, "ini memang bukan pertama kalinya aku melihat para mahasiswi atau wanita lain patah hati karena melihat Mr. Jung dan Ms. Miller bersama. Tapi ini pertama kalinya aku melihat seorang wanita patah hati dengan sangat parah sepertimu."
"Apa maksudmu?" Harumi menatap Sarah, meminta penjelasan lebih lanjut dari ucapan gadis itu.
"Kau tahu pasangan yang kau lihat tadi di kantin adalah pasangan paling melegenda di kampus ini terutama fakultas bisnis. Mereka tidak pernah terpisahkan sejak mereka bertemu dua belas tahun lalu."
"Dua belas tahun?"
Harumi merasa ingin menangis mendengar cerita Sarah. Jika itu dua belas tahun lalu itu artinya sejak Shin Woo memutuskan melanjutkan kuliahnya di Amerika. Apakah itu artinya Shin Woo berselingkuh di belakangnya selama ini? Apakah itu alasan Shin Woo tidak pernah mengizinkannya datang ke Manhattan? Bodohnya ia yang tidak pernah tahu semua itu selama ini.
"Iya dua belas tahun yang lalu atau mungkin lebih tepatnya sejak mereka kuliah di kampus ini. Aku tidak tahu pastinya kapan, tapi seperti itulah cerita yang aku dengar," Sarah melanjutkan ceritanya tanpa memperhatikan raut wajah terluka Harumi, "Dari yang aku dengar, sejak bertemu permata kali mereka langsung dekat dan menjalin hubungan sampai saat ini. Mereka saling mencintai. Itulah yang aku tahu dan hal itu membuat semua orang iri," Sarah menghela napas, "Aku mengerti apa yang membuat orang-orang iri dengan hubungan mereka. Mr. Jung adalah pria yang tampan, pintar dan tentu saja kaya. Sedangkan Ms. Miller adalah wanita yang cantik, pintar dan yah kau bisa melihat sendiri seperti apa Ms. Miller kan?" Sarah terus berbicara tanpa memperhatikan wajah Harumi, "Dan kau tahu, Mr. Jung bahkan rela mengajar di kampus ini hanya untuk bisa menemani Ms. Claudia yang memang sudah menjadi dosen tetap di sini. Mereka tidak terpisahkan sama sekali karena itu kisah mereka menjadi legenda di tempat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thief of My Heart (Sequel #2 GMAB) (Complete)
Roman d'amourHighest rank : #741 in romance (100518) #13 in sakit hati (100518) #186 in mature (100518) #10 in jerk (100518) #19 in kesetiaan (100518) Dewasa, Ini adalah...