Adakah yang menunggu cerita ini? Maaf sibuk banget dari kemarin" jadi belum sempet bales komen. Aku usahakan nanti yah di balesnya and happy Reading 😘
_________
Cukup lama Harumi dan Shin Woo berpelukan. Tapi tidak ada yang berniat melepaskan penyatuan tubuh keduanya.
Harumi sibuk dengan aktifitasnya menghirup aroma tubuh Shin Woo. Sementara Shin Woo sibuk dengan dengan kedua tangannya yang berada di punggung Harumi. Mengelus dan menekan tubuh gadis itu semakin menempel padanya. Sesekali Shin Woo memberikan kecupan pada puncak kepala Harumi. Menyampaikan semua rasa yang kini memenuhi hatinya. Berharap Harumi mengerti apa yang tengah dirasakannya meskipun tanpa melalui sebuah kata-kata.
Tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Hanya sentuhan pada tubuh masing-masing yang memberi tahu betapa mereka saling merindukan satu sama lain.
Merasa masih banyak hal yang harus mereka bicarakan, Harumi perlahan memundurkan tubuhnya. Mencoba memutuskan keintiman yang sejak tadi tercipta diantara keduanya.
Awalnya Shin Woo menolak dengan mengeratkan dekapannya. Tapi Harumi juga tidak mau kalah.Ia mendorong tubuh Shin Woo hingga pelukan keduanya terlepas. Bukan karena Harumi tidak suka berada lebih lama dalam pelukan Shin Woo. Tapi semua dilakukannya agar mereka bisa menyelesaikan semua permasalahan yang ada.
Harumi tidak mau mengambil langkah yang salah dalam hidupnya. Ia ingin mendengarkan semua penjelasan Shin Woo sebelum menentukan keputusan apa yang akan diambilnya.
Tetap bertahan atau mungkin meninggalkan Shin Woo dan menanggung semua rasa sakit karena tidak bisa bersama satu-satunya pria yang dicintainya.
Kebingungan dan ketakutan jelas terlihat dari tatapan Shin Woo. Ia bingung kenapa Harumi melepaskan pelukannya dan juga takut ketika pikirannya akan kepergian Harumi menjadi kenyataan. Terlebih ketika melihat tatapan penuh tekad Harumi yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.
Shin Woo ketakutan. Takut Harumi pergi dari hidupnya setelah ia mengingat gadis itu. Rasa takut yang dirasakannya tentu saja karena pengkhianatan yang dilakukannya. Terlebih ketika mengingat apa yang dilakukannya ketika pertama kali Harumi datang ke penthouse miliknya membuat jantung Shin Woo serasa berhenti berdetak.
Setiap detiknya ia menyesali apa yang telah dilakukannya bersama Claudia saat itu. Bagaimana ia bercinta dengan Claudia tanpa mempedulikan perasaan Harumi hanya karena gadis itu setuju menikah dengannya.
Pernikahan yang sejak awal begitu ditentangnya karena dianggapnya menghancurkan hidupnya. Menghancurkan masa depan yang telah dirancangnya bersama Claudia.
Dan sekarang ia tidak berhenti bersyukur karena Harumi setuju menikah dengannya meskipun saat itu ia tidak mengingat Harumi sama sekali. Dan ia pun tidak henti bersyukur karena Harumi tetap bertahan di sisinya setelah apa yang dilakukannya bersama Claudia. Dan yang paling membuatnya bersyukur karena keluarganya tetap melakukan keinginannya menikahi Harumi ketika ia berumur tiga puluh tahun, meskipun ia telah kehilangan ingatannya dan melupakan Harumi.
Pernikahan yang awalnya dianggapnya sebagai bencana layaknya berada dalam neraka kini justru terasa bagai surga untuknya. Meskipun nyatanya ia belum bisa benar-benar merasakan surga itu dengan benar karena banyaknya urusan yang belum diselesaikan.
"Kita perlu bicara oppa," suara Harumi membuat Shin Woo mengerjap. Sadar bahwa dirinya sejak tadi sibuk dengan segala pikirannya tentang hubungan mereka kedepannya.
Shin Woo mengangguk, ia membawa Harumi menuju balkon dan duduk berhadapan di kursi yang disediakan.
Cukup lama keheningan menguasai keduanya sampai akhirnya Shin Woo bersuara memecah keheningan yang ia yakin tidak akan Harumi lakukan. Bukan karena gadis itu tidak mau, tapi disini memang harus dirinya yang memulai. Dirinyalah sumber masalah dan penderitaan yang sejak dulu dirasakan Harumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thief of My Heart (Sequel #2 GMAB) (Complete)
RomanceHighest rank : #741 in romance (100518) #13 in sakit hati (100518) #186 in mature (100518) #10 in jerk (100518) #19 in kesetiaan (100518) Dewasa, Ini adalah...