36. Pengorbanan

3.3K 194 25
                                    

"Turunkan aku. Aroma tubuhmu membuatku mual."

Shin Woo terdiam. Ia bahkan tak sanggup bergerak. Tubuhnya kaku seolah baru saja tersambar petir.

Mual? Harumi mual karena aroma tubuhnya? Yang benar saja.

"Aku bilang turunkan aku," suara Harumi yang sedikit berbeda membuat Shin Woo menunduk dan melihat Harumi yang tengah menjepit hidung dengan tangannya.

Oh apakah ia memang sebau itu?

"Oppa aku bilang turunkan aku!" kali ini tangan Harumi tidak lagi berada di hidung tapi di mulutnya. Gadis itu membekap mulutnya seolah menahan sesuatu.

Shin Woo yang menyadari apa yang ingin dilakukan Harumi segera menurunkan Harumi. Dan benar saja, baru saja kaki Harumi menyentuh lantai, gadis itu langsung berlari ke kamar mandi membuat ketiga orang di dalam kamar menatapnya kebingungan.

Shin Hye lah yang akhirnya berjalan ke kamar mandi dan membantu Harumi sementara Shin Woo hanya mematung di tempatnya. Memikirkan ucapan Harumi tentang bau badannya.

Shin Woo mengangkat tangannya bergantian. Mencium aroma tubuhnya yang tercium normal seperti biasanya. Tidak bau sama sekali. Anehnya Harumi justru menganggapnya bau. Benar-benar menyebalkan.

Harumi berjalan keluar di bantu Shin Hye. Shin Hye langsung membaringkan Harumi di atas ranjang sembari mengusap dahi gadis itu yang terlihat berkeringat. Hidungnya terus saja mengernyit seolah ada sesuatu yang mengganggu indera penciumannya.

"Kau baik-baik saja sayang? Apa kau menginginkan sesuatu?" Harumi menggeleng, "Lalu kenapa kau seperti ini? Apa ada masalah?"

"Mungkin Harumi tidak suka melihat hyung, eomma," celetuk Shin Hwa asal. Sayangnya celetukannya itu memang kenyataan dilihat dari betapa tegangnya wajah Shin Woo saat ini.

Shin Hye yang menyadari apa yang tengah terjadi tersenyum penuh pengertian pada Harumi yang tengah hamil. Ibu hamil memang memiliki indera penciuman yang jauh lebih tajam dari wanita biasa. Dan tentu saja Shin Hye tahu apa yang saat ini terjadi pada Harumi karena dulu ia pernah merasakannya.

"Kau mau pindah kamar ke kamar lain sayang?"

"Dan membuatku tidur sendirian setiap malamnya? Tidak terimakasih eomma," bukan Harumi yang menjawab melainkan Shin Woo yang kini sudah mendapatkan kembali kesadarannya.

"Eomma bertanya pada Harumi bukan padamu Shin Woo."

Shin Woo mendengus, "Katakan pada eomma kalau kau tidak ingin pindah ke kamar lain sayang. Kau tidak akan tega membiarkanku tidur sendiri kan sayang?"

Rengekan Shin Woo berhasil memancing gelak tawa Yong Hwa. Ia ingat, bagaimana dulu ia juga sempat mengalami hal yang sama seperti yang Shin Woo alami ketika Shin Hye mengandung Shin Hwa. Dan kini Shin Woo akan merasakan betapa menderita dirinya saat itu.

Harumi menggeleng. Ia melihat Shin Woo yang terlihat kesal. Anehnya air matanya justru mengalir melihat Shin Woo, membuat Shin Hwa memukul kepala Shin Woo hingga pria itu menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Apa yang kau lakukan sialan?"

"Hanya membantu Harumi memukulmu hyung. Sepertinya keponakanku ingin memukul appanya karena membuat eommanya menangis."

Baru saja Shin Woo akan membalas ucapan Shin Hwa, Yong Hwa sudah lebih dulu bersuara.

"Sudah-sudah, tenanglah Shin Woo. Dengarkan apa yang istrimu inginkan," kata Yong Hwa, "Jadi katakan yang kau inginkan sayang? Appa pastikan Shin Woo akan menuruti apapun yang kau inginkan. Benar begitu kan Shin Woo?" tambah Yong Hwa tenang meskipun sebenarnya ia was-was menunggu apa yang diinginkan Harumi.

Thief of My Heart (Sequel #2 GMAB) (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang