Berhubung karena part ini panjang jadi aku tidak jadikan prolog tapi langsung bab satu. Yang jelas aku mau revisi cerita ini menjadi lebih baik lagi.
Yang jelas bab 1 menjelaskan semuanya sedikit demi sedikit so...
Happy reading semuanya 😘__________
Harumi masih setia mengalihkan pandangannya ke arah jendela mobil. Memilih mengamati jalanan yang di lewati dan berusaha tidak terganggu sama sekali dengan tangan kirinya yang berada dalam genggaman Shin Woo.
Ia masih marah pada Shin Woo setelah apa yang terjadi tiga hari yang lalu. Bagaimana Shin Woo mengancam teman sekelasnya hanya karena melihatnya berbicara dengan dirinya. Tidak sampai di sana, dua hari setelahnya Shin Woo bahkan memastikan teman sekelasnya pindah ke sekolah lain.
Mungkin orang lain tidak tahu, tapi Harumi tahu dengan pasti bahwa kepindahan temannya adalah ulah Shin Woo. Ia tahu betapa posesifnya Shin Woo padanya dan ia tidak heran kalau semua itu ulah pria yang kini tengah duduk di sampingnya.
"Berhenti di sini," Shin Woo mengerutkan kening, tapi ia tetap menghentikan mobilnya tepat di seberang jalan menuju sekolah Harumi, "Aku hanya tidak ingin oppa memutar terlalu jauh hanya karena menurunkanku di depan gerbang," ucap Harumi sebelum Shin Woo menyuarakan pertanyaannya. Ia membuka seat beltnya, meraih gagang pintu. Berniat membukanya, namun terhenti ketika Shin Woo menahan tangannya.
"Kau masih marah padaku cherry?" tangan Shin Woo mengelus punggung tangan Harumi hingga gadis itu mau tidak mau berbalik menghadapnya, "Maaf kalau membuatmu marah. Aku hanya tidak suka kau tertawa bersama pria lain. Kau tahu itu membuatku marah sampai ingin merobek mulut pria itu."
Harumi menghela napas. Tidak terkejut sama sekali mendengar ungkapan cinta penuh ancaman yang diucapkan Shin Woo.
Tujuh belas tahun hidupnya. Bahkan setelah ia mulai bisa mendengar, Shin Woo sudah terlalu sering mengucapkan hal-hal seperti itu. Betapa pria itu mencintainya bahkan sebelum ia lahir. Bagaimana pria itu membatasi semua pergaulannya atas nama cinta dan segala hal yang harus dilakukannya hanya untuk memenuhi keinginan Shin Woo yang terkadang tidak sesuai keinginannya.
Tapi bisa apa dirinya? Ketika semua orang menyetujui apa yang diinginkan Shin Woo padanya. Ketika itu juga ia melakukannya.
Awalnya Harumi pikir semua itu begitu menyiksanya, tapi melihat bagaimana Shin Woo menunjukkan cintanya seketika itu juga Harumi sadar bahwa ia mencintai pria dewasa di sampingnya.
Terlalu muda memang baginya menyadari apa yang dirasakannya pada Shin Woo. Tapi begitulah kenyataannya. Tidak ada satu pun wanita yang tidak akan jatuh cinta jika seorang pria dewasa, tampan dan begitu perhatian mencintaimu.
"Kau mau memaafkanku kan cherry?"
Harumi memejamkan matanya ketika jari-jari Shin Woo mengelus pipinya dengan lembut. Menikmati sentuhan lembut di pipinya.
"Aku hanya tidak suka oppa terlalu posesif padaku. Aku bahkan tidak memiliki satu pun teman hanya karena oppa terlalu mengekangku. Aku butuh teman oppa. Aku butuh bersosialisasi dengan orang lain," ucap Harumi putus asa. Ini bukan pertama kalinya ia menyuarakan perasaannya dan ia tahu pasti jawaban apa yang akan diberikan Shin Woo. Shin Woo tipe pria yang tidak suka di bantah.
"Kau memilikiku cherry dan kau tidak butuh orang lain."
Harumi menghembuskan napasnya. Ia menegakkan tubuhnya, menatap Shin Woo tepat di kedua mata pria itu.
"Apa oppa juga melakukan hal yang sama pada diri oppa sendiri? Apa di Manhattan oppa benar-benar tidak pernah berhubungan dengan gadis mana pun selama ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thief of My Heart (Sequel #2 GMAB) (Complete)
RomansaHighest rank : #741 in romance (100518) #13 in sakit hati (100518) #186 in mature (100518) #10 in jerk (100518) #19 in kesetiaan (100518) Dewasa, Ini adalah...