18. A Night With Million Memories

3.3K 173 28
                                    

"Aku menginginkanmu."

Mata Harumi membesar ketika mendengar ucapan Shin Woo. Seolah apa yang di dengarnya tidaklah benar. Tapi melihat reaksi tubuhnya ia yakin apa yang di dengarnya adalah kebenaran. Shin Woo menginginkannya. Menginginkan dirinya dalam arti yang sesungguhnya. Menginginkan dirinya sebagai seorang wanita dewasa.

Harumi menunduk, mengalihkan tatapan ke bagian dadanya. Tubuh bagian atasnya sudah tidak terlapisi sehelai kain pun. Ia sudah setengah telanjang dan Shin Woo masih berpikir untuk meminta izinnya. Sementara ia bisa melihat dengan jelas kejantanan Shin Woo yang sudah sangat mengeras di balik celana yang dikenakannya.

Bolehkah ia bahagia karena ketika Shin Woo yang sudah sangat menginginkannya meminta izin darinya?

Hati Harumi menghangat. Entah oleh apa. Entah karena ucapan Shin Woo atau karena akhirnya pria itu mau menyentuhnya.

Kembali ia beralih menatap wajah Shin Woo. Menatap kedua mata dengan iris coklat yang terlihat memancarkan gairah dari si pemiliknya.

Harumi sadar, mungkin ia sangat bodoh karena menyetujui keinginan Shin Woo yang sudah sangat menyakitinya. Tapi bukankah memang tugasnya sebagai seorang isteri untuk selalu melakukan apa yang diinginkan suaminya? Mungkin dengan seperti ini, ia bisa membuat Shin Woo mengakui keberadaannya. Membuat Shin Woo terbiasa dengan tubuhnya hingga membuatnya menjadi kebutuhan pria itu.

Mungkin itu cara yang licik. Tapi ia tidak mempunyai pilihan lain. Inilah kesempatan untuk membuktikan cintanya dan sekaligus menyerahkan apa yang telah dijaganya selama dua puluh dua tahun kehidupannya pada pria yang dicintainya sekaligus suaminya.

Bukankah ini yang diinginkannya? Menginginkan Shin Woo menyentuhnya. Lalu apa lagi yang harus membuatnya ragu? Tidak ada! Ia tidak boleh ragu. Ia mencintai Shin Woo dan tidak akan pernah menyesali apa yang akan diputuskannya saat ini.

Kedua mata Harumi terpejam. Tangannya terkepal. Bukan karena marah. Tapi hanya ingin menguatkan diri atas keputusan yang akan diambilnya. Ia menghela napas panjang sebelum membuka mata. Sekali lagi menatap wajah tampan Shin Woo, tetap di mata indah pria itu sebelum ia mengangguk.

"Lakukanlah oppa."

Bagaikan mendengar titah dari seorang ratu, Shin Woo menegakkan tubuhnya. Menatap Harumi sekali lagi sebelum menyambar bibir gadis itu. Melumatnya cepat dan penuh napsu. Ia sudah mendapatkan izin, lalu apa lagi yang harus ditunggunya?

Ia menginginkan Harumi dan ia sadar betul dengan apa yang dilakukannya saat ini. Alkohol yang membuatnya mabuk seolah menghilang. Ia kini memang mabuk. Mabuk karena seorang Harumi. Perempuan yang dibencinya.

Sialan!

Tapi sungguh ia tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal itu. Karena tubuhnya lebih membutuhkan Harumi saat ini.

Lidah Shin Woo menelusup ke dalam rongga mulut Harumi. Mencari lidah gadis itu dan membelitnya ketika ia menemukannya.

Tubuh Harumi yang menempel dan desahan yang dikeluarkan gadis itu di sela-sela ciumannya membuat Shin Woo seperti kehilangan akal sehatnya. Meskipun ciuman Harumi tidak sehebat ciuman Claudia tapi gadis itu sanggup membuatnya kehilangan akal sehatnya. Mencium Harumi bagaikan candu yang begitu memabukkan. Membuatnya tidak mau melepaskan bibir gadis itu.

Persetan dengan ucapannya yang tidak mau menyentuh Harumi. Persetan dengan setiap kalimat kasar yang diucapkannya pada gadis itu. Persetan dengan dirinya yang mungkin akan menyakiti gadis itu.

Jika saja ia tahu seperti ini rasanya mencium Harumi, sudah dari dulu ia mencium gadis itu. Menjadikan gadis itu miliknya seutuhnya.

Salahkan Harumi yang tidak bisa hilang dari pikirannya. Salahkan gadis itu yang seolah terus mengganggu pikirannya hingga membuatnya kehilangan akal sehat. Bahkan bayangan betapa kecewanya Claudia jika wanita itu mengetahui apa yang saat ini tengah dilakukannya tidak sedikit pun menyurutkan keinginannya untuk memiliki Harumi.

Thief of My Heart (Sequel #2 GMAB) (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang