Revisi 080518
__________
Senyum tidak henti terukir dari wajah tampan Shin Woo begitu ia keluar dari mobil. Ia berlari kecil memutari mobil, membuka pintu penumpang untuk Claudia. Gadis itu tersenyum dengan sangat cantik padanya sebelum menggenggam tangan Shin Woo begitu mereka berjalan.
Shin Woo bahagia, tentu saja. Pria mana yang tidak akan bahagia bersama gadis yang dicintainya? Jawabannya tentu saja tidak ada dan ia pun merasakan hal yang sama. Ia bahagia ketika bersama Claudia, gadis yang dicintainya.
"Kau mau langsung aku antar ke kelas sayang?"
"Tidak. Jam pelajaranku masih tiga puluh menit lagi dan sekarang aku lapar," Claudia menatap Shin Woo dengan wajah kesal, tapi Shin Woo hanya tertawa dan mencubit pipi Claudia dengan sayang.
Tentu saja ia tahu Claudia lapar setelah apa yang mereka lakukan semalaman. Karena terlalu lelah mereka terlambat bangun hingga membuat keduanya tidak sempat untuk sarapan di rumah.
"Kau harus mentraktirku makan. Salahkan dirimu yang tadi tidak memasakkan sarapan untukku tuan Jung yang terhormat. Jadi sekarang ikuti aku."
"Mau kemana kita?" tanya Shin Woo ketika Claudia membawanya berbelok di ujung lorong.
"Kantin," Claudia menjawab santai tanpa mempedulikan wajah Shin Woo yang berubah kesal. Tentu saja ia tahu wajah itu, tapi apa pedulinya? Ia lapar dan Shin Woo harus menemaninya ke kantin meskipun pria itu tidak suka.
"Kantin? Ayolah Claudia aku dari dulu tidak suka makan di kantin."
Claudia menghentikan langkahnya dan mencubit pipi Shin Woo dengan gemas, "Aku tahu sayang, tapi saat ini aku lapar dan aku mau makan. Jadi sebaiknya kau ikut denganku ke kantin sebelum aku mati kelaparan di sini."
"Aku bisa membawamu makan di luar kalau kau mau."
Claudia melepaskan pegangan tangannya dari Shin Woo, kedua tangannya terlipat di depan dada. Matanya menatap Shin Woo dengan kesal.
"Dan membuatku terlambat masuk kelas? Maaf aku menolak untuk itu tuan Jung," Claudia berdecak, "Kau temani aku makan di kantin atau anggap saja apa yang telah kita lakukan semalam sebagai yang terakhir untukmu tuan Jung."
Terakhir? Oh tidak!
Tidak mungkin ia bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal itu dengan Claudia. Apa lagi Claudia adalah wanita yang bener-benar membuatnya bergairah dan tentu saja terpuaskan.
Shin Woo terpaksa mengangguk. Ia tidak punya pilihan lain selain mengikuti keinginan Claudia. Apa pun hanya untuk gadis itu meskipun kenyataannya ia sangat membenci tempat yang bernama kantin.
Bukan kantin dalam arti sebenarnya, tapi lebih kepada orang-orang yang berada di sana. Orang-orang yang selalu memandang dirinya dan Claudia dengan tatapan lapar dan tentu saja iri. Lagi pula siapa yang tidak iri padanya karena mendapatkan wanita seperti Claudia? Tentu saja tidak ada!
Dan kebenciannya pada tempat yang bernama kantin itu sekarang menjadi berlipat setelah matanya menatap sosok yang sangat tidak disukainya tengah berada di kantin.
Apa yang dilakukan gadis itu di kampus ini? Batin Shin Woo.
Belum juga mendapat jawaban dari pertanyaan, Shin Woo mengernyit ketika Harumi menatapnya dengan tatapan terluka. Ia benci tatapan itu. Sungguh!
Tatapan yang dilayangkan Harumi padanya saat ini seakan mencubit hatinya. Seolah ia telah mengkhianati gadis itu.
Tapi bukankah kau telah mengkhianatinya? Ia isterimu dan kau malah bersama wanita lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thief of My Heart (Sequel #2 GMAB) (Complete)
RomanceHighest rank : #741 in romance (100518) #13 in sakit hati (100518) #186 in mature (100518) #10 in jerk (100518) #19 in kesetiaan (100518) Dewasa, Ini adalah...