29. Ingatan

3.5K 227 26
                                    

Shin Woo terus bergerak memuaskan dirinya setelah sebelumnya memberikan kepuasan pada Harumi. Matanya tidak luput dari wajah Harumi yang memerah karena desakan gairah yang dirasakannya.

Ia menyukai wajah Harumi yang seperti ini. Bergairah karena sentuhannya. Karenanya ketika gelombang kenikmatan itu menghampiri dirinya Shin Woo membenamkan dirinya sedalam mungkin ke dalam tubuh Harumi. Menggeram dengan suara tertahan ketika hantaman kenikmatan itu akhirnya dirasakannya.

Beberapa saat setelahnya ia masih bertahan di atas tubuh Harumi. Wajahnya dibenamkannya di leher gadis itu sembari menghisap aroma lembut Harumi. Memuaskan paru-parunya dengan aroma tubuh wanita yang begitu dicintainya.

Obat perangsang itu memang tidak mengecewakannya. Terbukti setelah Harumi meminumnya, tidak sampai sepuluh detik ia mendapatkan apa yang diinginkannya. Harumi...gadis yang dicintainya kini berbaring di bawahnya. Terlelap setelah kenikmatan yang berhasil mereka raih bersama.

Perlahan Shin Woo menarik dirinya dari tubuh Harumi lalu berbaring di samping gadis itu. Tangannya meraba wajah Harumi yang sudah terlelap.

Setetes cairan bening keluar dari matanya ketika ia menatap wajah Harumi yang terlihat begitu tenang dalam tidurnya. Tapi ia tahu betapa lelahnya gadis itu menghadapinya selama ini.

Kilasan memori bagaimana ia menghina dan menyakiti Harumi membuat dada Shin Woo terasa sangat sakit. Ia mencintai Harumi dan menyakiti gadis itu adalah hal yang tidak pernah terpikirkan olehnya.

Nyatanya justru dirinyalah yang menyakiti Harumi. Membiarkan gadis itu berjuang seorang diri untuk mempertahankan hubungan mereka. Sementara dirinya justru asyik bermesraan dengan wanita lain tanpa memikirkan Harumi sedikit pun.

Ya Tuhan betapa jahat dirinya selama ini.

Shin Woo menyadari apa yang dilakukannya memang salah. Ia tahu semua salahnya. Tapi kesalahan di masa lalu tidak serta merta membuatnya membiarkan Harumi pergi dari hidupnya. Ia terlalu mencintai Harumi dan tidak akan pernah melepaskan gadis itu dari sisinya.

Katakanlah ia egois. Tapi bukankah terkadang dibutuhkan sebuah keegoisan untuk mempertahankan suatu hubungan? Dan kini ia tengah melakukannya. Melakukan segala cara untuk membuat Harumi tetap bersamanya meskipun dengan cara licik sekali pun. SHin Woo tahu Harumi mencintainya sama seperti dirinya yang telah mencintai gadis itu bahkan sebelum gadis itu dilahirkan.

Yah ia memang selalu mencintai Harumi. Harumi adalah satu-satunya wanita yang dicintainya. Tidak ada yang lain meskipun ia telah mengkhianati gadis itu selama ini. Tapi tidak pernah ada cinta diantara dirinya dan Claudia. Hanya Harumi dari dulu sampai saat ini.

Shin Woo mengangkat kepala Harumi dan membaringkan di atas lengannya. Berkali-kali ia mencium puncak kepala Harumi dengan penuh haru.

"Kau milikku Harumi dan tidak akan kubiarkan apa yang telah menjadi milikku pergi begitu saja," ucapannya bagaikan sebuah janji yang tak terbantahkan. Ia memang tidak akan pernah membiarkan Harumi pergi karena ia akan hancur jika gadis itu pergi dari hidupnya.

Harumi adalah oksigennya dan tanpa oksigen itu Shin Woo tidak yakin akan bisa bertahan.

Tangan Shin Woo bergerak perlahan mengusap perut Harumi yang masih datar, "Sekarang aku benar-benar berharap bayi kita tumbuh di sini," katanya penuh doa. Hanya itu yang bisa diharapkan Shin Woo saat ini mengingat selama berhubungan dengan Harumi tidak sekali pun ia menggunakan pengaman.

Kalau dulu ia tidak pernah memikirkannya sama sekali. Maka sejak ingatannya kembali, setiap saat ia berdoa agar bayinya bisa tumbuh di rahim Harumi. Hanya itu satu-satunya cara Harumi tidak meninggalkannya setelah pengkhianatan yang dilakukannya.

Thief of My Heart (Sequel #2 GMAB) (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang