28

1.5K 420 29
                                        

                CHRISTA MENDESAH FRUSTASI di dalam ruangan khusus di sebuah rumah tahanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                CHRISTA MENDESAH FRUSTASI di dalam ruangan khusus di sebuah rumah tahanan. Hal yang serupa juga dilakukan oleh kliennya─Min Yoongi; ikut mendesah, kantung matanya terlihat menghitam, juga kulit putihnya yang semakin pucat.

Jaehyun dan Lucas ikut mendesah dari sudut ruangan: bersandar pada dinding. Christa melirik kedua temannya sekilas, sebelum disambut senyum hangat keduanya sebagai dukungan moril memberi semangat. Ada gemuruh di dadanya, merasa tersulut ambisi untuk semakin ingin menuntaskan kasus ini. Selain tanggung jawabnya pada klien, ini ia lakukan agar Seok Jin dan Jimin tidak lagi merasa risau dan terbebani.

Christa melirik Jaehyun dan Lucas sekali lagi, meminta pemuda itu untuk keluar dan meninggalkan ia berdua saja dengan Yoongi secara tersirat. Paham, keduanya mengangguk. Keluar, lalu menutup pintu dengan tenang.

"Saya di sini bukan untuk menyelesaikan kasus Anda, melainkan sebagai jembatan. Hanya Anda sendiri yang mampu menyelesaikannya."

Yoongi tergugu, membidik Christa dengan kedua mata lelahnya. "Apa yang harus saya lakukan?"

"Anda percaya pada diri Anda sendiri?" Yoongi mengangguk mantap, "Anda yakin Anda tidak melakukan kecerobohan sedikit pun yang mampu berdampak sangat vital?"

Yoongi sekali lagi mengangguk tegas, "Detektif Bona, saya sangat yakin. Saya sebagai analis bekerja sangat profesional dan detail. Saya hanya bekerja mengikuti agenda dan aturan kerja, bertindak perintah, dan mengkaji ulang sebelum final."

Christa mendesah, "Siapa saja yang terlibat dalam tim Anda?"

"Saya sebagai penanggung jawab, kemudian ada Park Jimin, Kim Seok Jin, dan Jeon Jung Kook yang membantu saya membuat laporan."

"Apa rekan-rekan Anda tidak melakukan kesalahan?"

Yoongi mengangguk tegas, "Kami semua sangat teliti. Tidak ada kesalahan apa pun."

Memijat kening, Christa berdeham, "Kalau begitu kalian yang sudah dimanipulasi." Keduanya sama-sama mengembuskan napas berat, "Terakhir data yang kalian dapat dari mana? Data mentahnya?"

"Masih saya simpan di flashdisk." Yoongi mengingat-ingat, "Masih ada di meja kerja saya terakhir, tetapi setelah itu saya lupa."

Membuang napas, gadis itu tersenyum. Ia lantas menggenggam tangan Yoongi, "Kita akan sama-sama keluar dari masalah ini."

© ikvjou ©

Keluar dari ruangan, bagai orang kesetanan ia menghampiri Jaehyun dan Lucas. "Kalian berdua ke B'company sekarang."

"Hah?!"

"Sekarang ke B' company. Cari flasdisk warna putih dengan angka 93. Ada di meja kerja Pak Yoongi. Kalau nggak ada geledah seluruh kantor."

"Surat geledahnya?" tanya Jaehyun khawatir.

"Bos TY ke sini sebentar lagi," balas Christa. "Kalian ke sana sekarang. Surat nyusul! Cepet!!!"

"Lo nggak apa-apa sendiri──"

"Sekarang Lucas!!!"

"Oke!" Lucas mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi ke atas. Bersamaan dengan dirinya dan Jaehyun yang lari terbirit-birit keluar dari kantor polisi.


>>>

Om Jimin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang