13 [NSFW]

3.9K 458 145
                                        

Mari kita bergotongroyong menanggung dosa bersama ini di akhirat. Semoga diberkati Tuhan selalu.

Kamus Besar Bahasa Indehoy

ATMOSFER TERASA BEGITU panas, gerah, menggelitik, pun sesak yang menjadi-jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ATMOSFER TERASA BEGITU panas, gerah, menggelitik, pun sesak yang menjadi-jadi. Jimin tidak bisa menghentikan ciuman-ciuman pada bibir Christa di sepanjang lorong yang temaram. Menahan puncak birahi selagi menyetir sungguh sesak rasanya─persetan dengan jarak rumah Lucas yang jauh!

Maka didorong dengan lembut dan terburu-buru sehabis ia menutup pintu. Apartemen begitu teduh, temaram; sempurna untuk sebuah puncak dari pelepasan yang hakiki dan mutlak─yang sama-sama menghendaki kenikmatan. Absolutisme dari sebuah kenikmatan agaknya baru terdaki seperempat, sementara pagi mulai menyingsing.

"Eugh ...."

"Shit." Jimin setengah menggeram seraya melucuti kancing-kancing bajunya dengan tidak sabaran. Beberapa terlepas begitu saja. "Ough ..."

Christa mendesis, lagi dan lagi. Disesah dengan lebih bergairah dari sebelumnya membuat urat-urat di seluruh tubuhnya menegang. Apalagi ketika ia secara tidak sengaja menekan pasak yang sebesar batang itu, yang zakarnya mengeras diterpa kenikmatan. Jimin tentu disesah lebih menyiksa, membuat giginya jadi setajam taring, menggores leher si betina.

"Christa──"

"Don't." Gadis itu menahan di sela-sela kupyuran birahi, menggejolak di sepanjang ubun-ubun. Jimin merasa terganggu, "Nanti Om Seok Jin──"

Jimin menyeringai, mengerjai leher gadis itu; menandai bahwa gadis itu miliknya. Hanya dia yang berhak dan boleh atas tubuhnya, semuanya, dan Jimin jadi begitu egois dan diktaktor. Menginginkan disembah, pengultusan yang mutlak atas posisinya pada jajaran dari kaum otoriter. Jimin tidak suka didominasi, karena ia si otoriter itu. Sebab itulah Christa harus pasrah, berserah diri menjadi proletar nun pasif.

"Lembur, Schat." Bangsat! Mengapa kaus gadis itu jadi sangat menyebalkan. Tanpa aba-aba Jimin memilih merobek dengan sekali hentak, sebelum melingkarkan kedua kakinya di pinggang kokohnya lalu membopongnya menuju kamar.

 Tanpa aba-aba Jimin memilih merobek dengan sekali hentak, sebelum melingkarkan kedua kakinya di pinggang kokohnya lalu membopongnya menuju kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Om Jimin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang