Samudra

9.3K 1.4K 93
                                    

Asa mendengus kesana ketika membaca tulisan yang baru saja ia ketikkan dan ia kirimkan kepada seseorang beberapa menit yang lalu.

Asa : Ini bener Bima anak fotografi kan?

"Aduh bego banget gue." Gumam Asa.

Dia baru saja ingin menghapus pesan tersebut, tapi Bima sudah terlanjur membalasnya.

Galaksi Bimasakti : Bukan ini Patrick.

Garing banget HAHAHAHA.

Galaksi Bimasakti : Dih di read doang, berasa koran.

Notifikasi dari Bima menarik kesadaran Asa kembali ke Bumi.

Asa : Haha lucu.
Asa : Gue Asa, yang kemaren. Inget gak?

Bodoh. Dari sekian banyak kalimat yang ada di otaknya, kenapa Asa malah nanya pertanyaan gak penting gini sih?

Galaksi Bimasakti : Gak.

Asa : Haduh lupain aja deh. Gue tertarik masuk klub foga nih.

Lima menit berlalu tapi belum ada balasan dari Bima. Asa melirik jam tangan putih yang melingkar di tangan kirinya. Ternyata masih pukul 11.11.

Daripada menunggu balasan dari Bima, Asa memilih keluar dari kamarnya. Tapi tiba-tiba, niat sarapannya terhenti karena ia melihat ayahnya sedang duduk di ruang tamu sambil membaca koran.

"Loh, ayah nggak kerja?"

Laki-laki yang dipanggil ayah itu melihat Asa sambil tersenyum. "Ayah hari ini nggak kerja, tadi baru dari makam ibu kamu. Lagian ini hari Sabtu nak, kalau kamu lupa ayah kerja sampe Jumat aja."

"Oh hehehe." Asa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Asa melirik ayahnya sekilas. Laki-laki yang hampir mencapai kepala lima itu kembali fokus membaca koran. Meskipun begitu, sorot matanya tidak bisa berbohong.

Ayahnya masih bersedih karena kematian ibunya.

"Kamu nggak kuliah nak?" tanya ayahnya dengan lembut sambil berjalam mendekati Asa.

Tring!

Galaksi Bimasakti : Dateng aja ke ruangan B212 di fakultas teknik jam 3 sore.

Satu pesan dari Bima membuat Asa mendadak tersenyum pepsodent. Tapi senyuman itu langsung lenyap setelah mendengar pertanyaan dari ayahnya.

"Baru dapet chat dari pacar ya? Sampe lebar begitu senyumnya."

"Ih ayah, apaan sih ngomongnya ngawur gitu. Udah ah, Yah, ini aku mau berangkat ke kampus. Aku siap-siap dulu ya. Ayah jangan lupa makan siang." Asa mencium pipi ayahnya lalu segera berlari ke kamarnya. Entah kenapa rasanya Asa ingin buru-buru datang ke kampusnya itu.

- P L U T O -

Borjong skwad (3)

Asa : Woy

Bella : Apaan

Asa : kok sepi?

Bella : Sono ke kuburan.

PLUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang