Vega

5.7K 970 164
                                    

Samudra terus memperhatikan layar ponselnya. Sudah dua hari semenjak pulang dari pantai, Asa tidak meneleponnya. Pesan yang dikirimnya tadi pagi juga belum sempat dibalas Asa, bahkan dibaca pun tidak.

Drt!!

Bunyi notifikasi membuat Samudra langsung menyambar ponselnya yang terletak di atas kasurnya. Samudra mengira itu pasti balasan dari Asa.

From : TELKOMSEL

Pelanggan Yth, sisa kuota paket Flash Anda 819.17MB. Cek kuota data secara berkala melalui *363#. Info www.telkomsel.com/internet

Samudra membaca pesan itu dengan kesal. Bagaimana bisa dia mendapatkan pemberitahuan sisa kuota saat ini?

"Apa dia sibuk?"

"Ah terserah lah, saya tidak peduli."

Seharusnya itu yang dikatakan Samudra pada dirinya. Nyatanya, setiap menit pemuda itu mengecek ponselnya, berharap Asa menelponnya atau minimal membalas pesannya.

Hingga malam, Asa tidak membalas pesan dari pemuda itu.

"Apa dia sesibuk itu?" Tanya Samudra pada dirinya sendiri. "Atau jangan-jangan terjadi sesuatu pada perempuan itu?"

Karena kesal pesannya tak kunjung dibalas, Samudra langsung meneleponnya.

Nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan. Silahkan coba beberapa saat lagi.

"Kenapa teleponnya juga nggak aktif?"

- PLUTO -

Pemuda itu memperhatikan orang yang sedang berdiri dihadapannya. Untung saja Bintang sudah selesai memakan baksonya, kalau tidak pasti sekarang dia sudah tersedak.

"Lo ngapain disini?"

Bintang tak pernah menyangka seorang Samudra menghampirinya, pasalnya Samudra dan dirinya tidak sedekat itu.

"Saya mau minta alamat Asa."

Kali ini Bintang benar-benar bersyukur karena sudah menghabiskan baksonya. Apa tadi kata Samudra?

"Lo kan bisa tanya sama Bima, kenapa repot-repot nyamperin gue sih?"

Mendengar itu, Samudra langsung sadar akan kebodohannya. Dari semalam dirinya panik memikirkan Asa sampai lupa bahwa Asa pasti menuliskan alamat saat mengisi formulir pendaftaran UKM. Makanya tanpa menunggu lagi, Samudra berlari ke ruangan fotografi Meninggalkan Bintang yang saat ini menganga dibuatnya.

- PLUTO -

Samudra menekan bel rumah itu berkali-kali. Pemuda itu sudah menunggu hampir setengah jam, tapi rumah ini tidak menunjukan tanda-tanda kehidupan. Bahkan Samudra sudah memastikan selama tiga kali bahwa alamat yang ditujunya itu benar.

"Mau cari siapa mas?"

Petugas kebersihan perumahan itu mengagetkan Samudra.

"Sore pak, saya mau cari Asa. Ini betul rumahnya kan pak?"

Petugas kebersihan itu mengangguk. "Neng Asa lagi nggak ada dirumahnya mas. Waktu itu saya lihat neng Asa pergi pagi-pagi sambil bawa koper besar. Kayaknya sih mau pergi jauh dan nggak pulang dalam waktu dekat."

"Apa?"

"Iya mas, kalau gitu saya permisi dulu ya mas." Petugas kebersihan itu pun pamit dan berjalan meninggalkan Samudra yang masih terpaku ditempatnya.

PLUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang