Big Bang

5.3K 780 116
                                    

Butuh waktu yang lama bagi Asa untuk menjinakan Samudra. Bukan menjinakan seperti peliharaan, kalian tau kan, Samudra itu seperti buku diary yang terkunci rapat. Dan cara Asa bisa mengerti dan mengenalnya lebih jauh adalah dengan membuka kombinasi angka pada kunci tersebut lalu membacanya. Dan Asa tidak pernah tahu kombinasi angka yang Samudra gunakan, pun Samudra tidak memberi tahu.

Sudah tiga hari ini Samudra hidup seperti tanpa jiwa. Berjalan dengan tatapan kosong, bahkan Asa sering kali mendapati pemuda itu menabrak seseorang atau terjatuh.

"Masih belum ada kabar dari dokter?" tanya Asa sambil membereskan tasnya.

Samudra bergeming. Masih membayangkan sosok ibunya yang sekarang terbaring di I.C.U dan sedang sekarat.

Siang ini mereka sedang berada di rumah Samudra. Sudah tiga hari Asa menginap di rumah Samudra, takut kalau pemuda itu melakukan hal yang macam-macam. Tapi hari ini, Asa berniat untuk pulang, ayahnya memberi tahu akan pulang ke rumah hari ini saat di telepon tadi.

Asa menatap Samudra. Gadis itu ingat bagaimana Samudra menangis di depan pintu kamar isolasi ibunya itu. Ingin sekali Asa berteriak pada ibu Samudra saat itu juga, tapi Asa juga paham hal itu tidak akan mengubah apa pun.

"Asa." Panggil Samudra.

"Waktu itu kamu tanya kan, saya cinta sama kamu atau enggak?"

Asa bingung, tapi ia tetap mengangguk.

"Maaf. Saya sudah bohong dan buat kamu nangis. Saya memang cinta sama kamu, sejak awal."

"Kok tiba-tiba bahas ini sih, Sam?"

"Tapi Asa, saya dan kamu nggak bisa sama-sama." Kalimat yang terlontar dari mulut Samudra ini seketika meruntuhkan semua impian Asa tentang mimpinya yang ingin membangun rumah tangga dengan pemuda di depannya itu.

"Saya terlalu cinta sama ibu saya."

"Maksud kamu apa sih?" Asa kebingungan.

"Ursa Mayor."

Merasa dejavu, Asa membiarkan Samudra menjelaskannya lebih lanjut.

"Kamu tahu nggak kisah mitologi Ursa Mayor dan Ursa Minor?"

Asa menggeleng.

"Dahulu kala, Zeus adalah seorang playboy. Dia sering berkencan deng manusia. Salah satunya yang bernama Callisto. Padahal Zeus punya istri bernama Hera. Saat Zeus jalan bersama Callisto di hutan, Hera datang. Zeus tidak mau Hera melihat Callisto, langsung merubahnya menjadi beruang besar. Sebelum Zeus mengubah Callisto jadi manusia, Zeus sudah pergi ke langit bersama Hera. Bertahun-tahun kemudian, Arcas, anak dari Callisto sedang berburu di hutan. Callisto yang merindukan anaknya langsung datang menghampiri Arcas. Tapi Arcas yang tidak tahu itu ibunya langsung memanahnya tepat di jantung."

Asa masih tidak mengerti kemana arah pembicaraan ini, "tapi ini nggak ada hubungannya sama kamu, Sam. Kamu nggak ngebunuh ibu kamu."

"Melihat itu, Zeus langsung turun ke Bumi dan mengirimkan Callisto sebagai konstelasi bintang yang disebut ursa mayor. Zeus juga mengirim Arcas ke langit dan menjadikannya ursa minor agar terus menjaga ursa mayor di langit."

Samudra terdiam sebentar, "Saya akan pergi jauh Asa, mungkin sendiri, atau mungkin bersama ibu saya. Mungkin juga hari ini, besok, atau lusa saya mati. Mungkin juga sepuluh tahun lagi saya jadi tua. Tapi yang jelas mulai sekarang kita gak bisa sama-sama lagi. Semua ini mungkin cuma masalah waktu, makanya sama minta kamu disini sabar dan doain saya. Doain supaya saya bisa ketemu kamu lagi di kehidupan selanjutnya. Kira-kira kamu mau adegan pertemuan kita kayak apa? Mau kayak dulu, yang normal, atau yang romantis?"

PLUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang