24. Yang Selalu Ada

461 35 0
                                    

Dalam waktu satu hari Farrel sudah mengecewakannya. Dimulai dari janjinya yang ia lupakan untuk pulang bersama Freya, lalu di tambah lagi kejadian sore ini yang Freya tak sangka bahwa bukan Farrel orang yang menjemputnya.

Dulu saat Freya pulang larut malam bahkan Farrel selalu menawarkan diri untuk menjemput Freya, tapi kenapa sekarang malah Farrel bersikap seolah Freya tak penting lagi untuk dirinya.

Betapa pedihnya perasaan Freya ketika orang yang membuka helm itu adalah Rafael, bukan Farrel. Betapa sedihnya Freya ketika Rafael bilang bahwa Farrelah yang menyuruh dirinya untuk menjemput Freya.

Emang Farrel ke mana? Sibuk pacaran sama Kaura?

"Assalamualaikum, tante?"

Sapa Freya ketika panggilan telah di angkat, ia sedang menelpon Mama Farrel.

"Waalaikumsalam, kenapa Re?"

Freya meneguk salivanya sebelum menjawab, "tante, Farrel udah pulang?"

Mata Freya selalu terarah ke luar jendela, lebih tepatnya ke arah kamar Farrel yang bersebrangan dengannya. Kamar itu masih gelap sejak Freya masuk kamar, tertanda bahwa Farrel belum pulang.

"Tadi Farrel nelpon, katanya dia mau nginep di rumah temannya. Fernando namanya."

Hati Freya mencelos, "Farrel nelpon tante?"

"Iya," jawab Mama Farrel, "cuma kasih kabar itu, abis itu handphonenya mati, tante coba telpon lagi udah gak aktif."

Freya diam, tak menjawab.

"Emang kenapa, sayang?"

Freya memejamkan matanya, "gak apa-apa, tante. Soalnya tumben lampu kamarnya belum dinyalain, line aku juga belum dibalas."

Terdengar suara kekehan halus dari sebrang sana.

"Yaudah ya tante, maaf ganggu. Aku cuma khawatir aja."

"Gak apa-apa, sayang. Mungkin handphone Farrel lagi lowbat, nanti juga dia kabarin kamu."

"Iya, malam tante, Wassalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Hembusan nafas itu terdengar seperti kekecewaan. Freya mengutak-atik handphonenya, lalu meletakkan lagi benda itu di telinga kanan.

"Puji Tuhaaann, Freya nelpon gueee...."

Girang suara disebrang sana membuat Freya sedikit menjauhkan handphone itu dari telinganya.

"Fernand.."

Di rumahnya Fernand berhenti beraksi konyol ketika ia mendengar suara Freya yang tak seperti biasanya.

"Freya, lo kenapa? Sakit?" tanya Fernando.

"Enggak," jawabnya, "Farrel di rumah lo?"

"Hah? Enggak."

Freya menghembuskan napas berat mendengar jawaban Fernand barusan, "ohh, gitu, yaudah."

"Eh," Fernand yang merasa Freya akan segera menutup telepon langsung mengintrupsi, "Farrel belum pulang emang?"

"Belum."

"Dia bilangnya ke rumah gue?"

"Enggak, gue kira dia main ke rumah lo."

Setelah itu diam, Fernand tidak menjawab apa-apa, "yaudah ya," ujar Freya.

"Yahh, Freya, entar dulu," cegah Fernand, "gue masih mau denger suara lo."

Farrel dan Freya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang