20. Pindah?

510 34 2
                                    

Makan malam kali ini lengkap. Ada Mama, Papa, dan Kakaknya, di tambah lagi dengan masakan kesukaan keluarga yang sengaja dibuat oleh Bi Atik. Moment yang jarang.

"Kaura," suara Papa membuat wajah Kaura mendongak dari makanan yang ada di depannya. Gadis itu menyaut setelah menelan nasinya.

"Minggu besok Mama dan Papa pindah tempat kerja ke Jepara."

Nasi yang sudah disendok di balikkan lagi oleh Kaura, tiba-tiba selera makannya menghilang saat Papa mengucapkan kalimat itu, "Jepara?" tanyanya memastikan, "terus?" Kaura menelan salivanya, meski sebenarnya ia sudah tau jawaban yang akan keluar dari mulut Papanya.

"Kamu ikut pindah ke sana, ya?"

Kaura menggeleng sigap, "gak."

Papa dan Mama mengerutkan alis bingung, "loh, kenapa?" tanya Mamanya kali ini.

"Aku mau di sini aja."

Mama menghela napas, "Kaura, kalau kamu di sini mau sama siapa? Kakak kan ngekost di deket kampusnya."

"Ada Bi Atik."

"Kaura," kakak Kaura angkat suara, "Bi Atik kan cuma sampe sore aja, selesai pekerjaannya dia bakal pulang."

Kaura menghembuskan nafasnya, "aku udah biasa sendiri. Mama sama Papa juga sering kan keluar kota beberapa hari, emang selama itu aku sama siapa? Aku sendiri."

"Kaura, tapi untuk sekarang beda. Sekarang jangka waktunya lebih lama."

"Terus aku harus pindah sekolah?" tanya Kaura, "lagi?" lanjut kaura dengan nada bosan.

Kaura menatap orang tuanya dengan pandangan lesu, matanya memohon agar Kaura tidak ikut mereka pindah. Kaura tahu mereka khawatir jika Kaura tetap disini, tapi Kaura juga tidak mau meninggalkan kebahagiaan yang baru ia dapat.

"Aku gak mau pindah, aku udah nemu kebahagiaanku di sini. Jangan biarin aku pergi dan lepasin kebahagiaan yang baru aku dapetin gitu aja."

Setelah itu, Kaura mendorong kursi makan ke belakang, ia berdiri lalu pergi ke kamarnya.

**

Bukan ingin melawan orang tuanya, tapi Kaura hanya tak ingin kembali mendapat suasana baru ketika ia pindah lagi. Sejak pindah sekolah saat kelas 11 lalu, sampai sekarang Kaura hanya punya teman dekat Jihan saja, teman dekat dalam kategori yang selalu dengan Kaura ketika di sekolah, temen sebangku Kaura sejak ia anak baru, teman yang mengajak Kaura untuk ikut Paskibra.

Namun Kaura tidak pernah bercerita atau curhat kepada Jihan. Baginya, Jihan masih belum bisa Kaura percaya sepenuhnya.

Kaura hanya anggap Jihan teman, tapi gak tau Jihan anggap Kaura lebih dari teman atau bahkan bukan temannya.

Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar Kaura berdecit, lalu tak lama ada kasurnya terasa ada yang menduduki.

"Ra," ujar suara yang sudah Kaura kenal, kakaknya.

"Walaupun Kakak maksa, aku tetep gak mau pindah dari sini."

Kakak Kaura yang sering dipanggil Kak El mendesah napasnya, "karena kamu udah nemuin kebahagiaan kamu sendiri, terus kamu gak mau tinggal sama orang tua?"

Kaura menyibak selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, lalu ia duduk dan menatap kakaknya dengan pandangan lesu, "bukan gitu," katanya, "kak El tau kan, kalo aku sulit untuk bergaul sama orang lain?"

Kak El diam, menatap adik yang berbeda satu tahun di bawahnya, "selama aku sekolah di sini aja, aku baru nemuin temen yang mau di ajak anterin aku ke mana-mana kalau di sekolah cuma satu kak, itu pun aku gak tau dia anggap aku teman atau bukan."

Farrel dan Freya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang