44. Jodoh untuk...

345 25 11
                                    

"Kalau gue kalah, gimana?"

Freya meengokkan kepalanya ke arah Farrel, tatapan natanya bingung, "apaan sih?"

"Serius," kata Farrel, "gue gak bisa lagi janji kayak gitu. Gue ngaku kalah nih."

"Dari kapan?"

"Gak tau."

"Ah, gak jelas lo."

Tin Tin.

Cahaya lampu sein itu memberikan kesempatan bagi Freya untuk segera pulang ke rumahnya. Itu adalah mobil orang tua Farrel, artinya orang tua Freya pun juga sudah pulang. Gadis itu segera berdiri, menepuk celana bagian belakang kemudian melangkah pergi ke arah gerbang.

Sebelumnya Farrel sempat memanggil Freya, namun gadis itu menjawab, "mau pulang," katanya.

Farrel menatap punggung sahabatnya yang menjauh, gadis itu menyalimi tangan Mama dan Papanya, kemudian menghilang dibalik gerbang.

Farrel bingung sebenarnya apa yang dia omongin itu sebuah tindakan yang benar atau enggak. Farrel, kan, cuma mau ungkapin perasaannya aja, takut-takut nanti keburu mereka pisah dan Farrel gak sempet bilang itu ke Freya karena selalu di tunda.

Farrel gak ngerti jelas kapan perasaannya ke Freya berubah, yang jelas, tiba-tiba Farrel gak bisa lagi nempatin janji untuk gak jatuh cinta ke sahabatnya itu. Eh, Farrel juga gak tau deh, ini jatuh cinta atau bukan, yang penting Farrel mau mereka lebih dari sekedar sahabat aja.

Pasti Freya bingung, sedih, kecewa karena Farrel.

Buktinya, gadis itu cuma duduk di kasur, inget-inget kalimat Farrel sambil megangin jantungnya yang dag-dig-dug gak karuan. Untuk pertama kali Farrel bilang hal itu ke Freya, Freya gak ngerti maksud Farrel, dia nembak atau gimana, sih?

"Farrel gak boleh kalah," gumam Freya, "kita gak boleh kemakan sama janji sendiri," lanjutnya. Kemudian handphone yang ada di samping Freya bergetar tiga kali tanda pesan masuk.

Farrel
Ay, lo marah ya?

Freya
Lo pasti lagi ngeprank gue kan?

Farrel
Apaan dah, enggak. Gue serius nih, gua gak bisa lama-lama nahan perasaan kayak gini.
Farrel
Gua gak bisa lagi janji kayak gitu

Freya
Gak lucu, lu pasti lagi main TOD sama Fernand kan?

Farrel
Iss, enggaaaaakkk
Farrel
Kan lagi berantem sama Fernand

Freya
Yaudah berarti sama temen lu yang lain. Udah ah, Rel, gua gasuka dibohongin gini. Bukannya dulu lu yang bilang sendiri setelah kita janji kayak gitu kalau lo gak bakal ingkar. Lo bilang sendiri kalau yang ingkar bakal kalah, terus lo bilang lagi kalau lo gak bakal kalah, lo bilang lo gak bakal suka sama gua.
Freya
Kalau lo cuma ngerjain gue, gua gak mau kenal sama lo lagi.

Farrel
Gua mana tau kalau gue bakal kalah, gue mana tau kalau gue bakal suka sama lo. Ay, gue ga bisa ngendaliin perasaan gue sendiri, maaf ya buat lo kecewa. Tapi ini gak bohong, gue serius, Ay.
Farrel
Iss, sumpah lah gue ga bohong, ini seriusan. Gue gemeteran nih ngetiknya.
Farrel
Gua suka sama lo, gua jatuh cinta sama sahabat gue sendiri. Ini biar lo tau aja, Ay. Maaf ya, kalo lo ngerasa risih sama ini. Tapi gua janji, setelah ungkapan ini, persahabatan kita bakal baik-baik aja.

Freya menghembuskan napasnya, baru saja ingin mengetik sesuatu tiba-tiba pintu kamar Freya berdecit terbuka, "Re, kamu udah makan?"

Freya melihat kepala Ibunya di pintu, ia menggeleng, "belum."

Farrel dan Freya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang