Chapter 9

1.4K 164 3
                                    

"Rey, tadi gue liat si Karina sama Yansyah lagi berduaan di rooftop."

Reyhan, ia mengerutkan dahinya. Melirik ke sumber suara, Shaka dengan raut wajah terkejut.

"Mereka kayaknya pacaran, deh. Gue liat mesra banget." Itu Chandra, ia mengambil duduk tepat di samping Reyhan.

"Lo gapapa kan, Rey?"

Mata Reyhan tak bisa berbohong, anak itu sedang menahan rasa cemburu serta marahnya secara bersamaan. Ia mengepalkan kedua tangannya.

Karina adalah gadis yang Reyhan sukai sejak mereka masih SMP. Cukup lama, tapi Reyhan tak pernah menunjukkan bahwa ia menyukai Karina.

Lebih tepatnya, Reyhan menyukai Karina dalam diam. Tanpa adanya interaksi apapun, Reyhan kurang percaya diri untuk mendekati Karina yang notabennya adalah gadis cantik incaran para pemuda.

"Ternyata dia gak main-main," gumam Reyhan.

"Salah lo juga sih, Rey! Kalo suka itu, deketin. Bukan cuma merhatiin dari jauh. Si neng Karina mana tau lah kalau lo suka sama dia," ujar Chandra sembari menyantap jajanan yang ia bawa.

Shaka mengangguk setuju, ia ikut memakan jajanan Chandra.

"Gapapa. Lagian gue juga gak mau pacaran." Reyhan berseru santai, seolah tak merasa patah hati.

"Sok tegar lo."

"Gue mesti nangis gitu maksud lo?"

Oke, Chandra kicep.

"Tau nih, Chandra. Bukannya seneng temennya gak sedih."

"Si anjing malah kompor!"

"Heh! Nama gue Shaka! Udah bagus gitu malah lo ganti!"

Kalau sudah begini, Reyhan jadi malas. Ia pun diam-diam pergi dari tempatnya. Bila terus disini, bisa-bisa ia stres meladeni keduanya.

"Berisik kalian. Gue mau ke toilet dulu."

Tak lama, Reyhan telah menghilang dari hadapan keduanya yang masih beradu mulut akan hal tadi.

Di perjalanan, Reyhan memandang lurus tanpa ekspresi. Kalau boleh jujur, Reyhan cemburu. Ia tidak suka melihat kedekatan Yansyah dan Karina.

Tapi ketika tak sengaja bertemu mereka, ia sadar bahwa Karina tampak lebih bahagia bila bersama Yansyah.

Lihatlah senyum indah yang terpatri di bibir Karina. Tanpa sadar, Reyhan ikut tersenyum. Ia akan berusaha merelakan perasaannya asal Karina bahagia.

"Semoga lo tersenyum terus gitu, Rin. Gue suka liat lo senyum," gumamnya.

Saat sibuk memperhatikan keduanya dari kejauhan, Reyhan seketika mengalihkan pandangannya saat Karina melirik kearahnya.

Sesegera mungkin, Reyhan melangkah pergi. Ia merutuki tindakannya yang lumayan berani itu. Memperhatikan seseorang bisa saja membuatnya merasa risih bukan?

"Sial. Kenapa bisa ketauan sih?!"

Disinilah Reyhan berakhir, ia duduk di halaman belakang sekolah. Terlalu malu untuk bertemu dengan Karina.

Bila ditanya Yansyah tau atau tidak kalau Reyhan menyukai Karina, jelas Yansyah tau. Entah dari mana anak itu mengetahui hal itu.

Bisa jadi ia memperhatikan gerak-gerik Reyhan dari jauh. Apa yang mustahil.

Leave Me Alone | Huang Renjun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang