Happy Reading!
Para bestie Reyhan😚________________________
Angin malam yang begitu dingin, tapi tak melunturkan niat pemuda ini untuk berdiam diri di sebuah jembatan. Ia diam di pembatasnya, memandang indahnya langit serta tenangnya aliran sungai di bawahnya.
Tangan pemuda itu membentang lebar, ia menghirup udara tersebut panjang. Merasakan angin yang menyapu bersih area wajah indahnya.
Rasanya sangat tenang. Ia seketika bisa melupakan masalah hidupnya sejenak.
Sepi, sunyi, tidak ada orang-orang. Ia menyukai suasana ini. Tidak akan ada yang bisa melukainya, ia bisa merasakan indahnya kehidupan melalui hal ini.
Dini hari, ia masih berkeliaran tanpa tujuan. Dengan bermodalkan jalan kaki, ia sampai di jembatan ini.
Bibirnya membentuk lengkungan. Sangat indah, Reyhan sangat bersinar di tengah gelapnya malam. Binar matanya terlihat setelah sekian lama redup.
Bahkan matanya sangat indah, di dalam mata itu terdapat sebuah bintang. Bersinar tanpa adanya sebuah penghalang.
"Rey, lo ngapain disini malam-malam?" tanya seseorang yang lumayan mengejutkan.
Reyhan tak menoleh, ia hapal betul siapa pemilik suara tersebut. Orang yang dari kemarin ia berusaha hindari.
"Lo kenapa gak pulang kemarin? Dari mana aja?" tanya pemuda itu sambil berdiri di samping Reyhan, ikut menikmati angin malam.
Belum mau menjawab, Reyhan masih ingin menikmati suasana ini. Entah mengapa, ia merasa bahwa dirinya tidak akan merasakan ini lagi.
Hening. Mereka sama-sama di pikiran sendiri. Reyhan menarik nafas berat, ia melirik Leo sejenak.
"Kemarin gue nginep di rumah temen," sahut Reyhan sejujurnya.
"Lo kenapa ngehindar dari gue?" tanya Leo.
Pemuda itu tau kalau kepergian Reyhan kemarin, merupakan upaya anak itu untuk menghindarinya.
Ke-terdiaman Reyhan membuat Leo menyimpulkannya sendiri. Ia cukup mengenal sosok Reyhan yang sudah tinggal bersamanya lebih dari 1 tahun.
"Maaf soal kemarin, gue udah kelewatan. Gue kebawa suasana tanpa sadar nyakitin lo," ujar Leo sambil melirik Reyhan.
"Gak kok. Lo malah udah tolongin gue, Leo. Gue sangat berterimakasih, kalo gak lo sadarin, mungkin gue udah ngebunuh orang."
Helaan nafas lega terdengar dari bibir Leo. "Gue tau, pasti lo ada alasan kenapa ngelakuin itu. Gue janji Rey, gak akan ngelakuin itu lagi."
Reyhan tersenyum, ia menatap mata sayu Leo sambil menepuk kedua bahunya. "Maaf, gue udah berburuk sangka ke lo. Gue kira, lo gak mau temenan lagi sama gue, gue takut kalau lo juga ikut ninggalin gue."
"Engga Rey, gue kan udah janji ke lo. Gue gak bakal ninggalin lo di kondisi apapun. Gue akan selalu ada saat lo butuh," ujar Leo dengan tulus.
Ternyata tidak selamanya orang itu jahat seperti yang Reyhan pikirkan. Contohnya Leo, masih ada kok orang baik yang memang benar-benar tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave Me Alone | Huang Renjun ✔️
JugendliteraturDON'T COPY MY STORY. Tentang dia yang menginginkan keutuhan, di tengah jahatnya takdir. Tentang semesta yang tak pernah memihak nya. Dipaksa menyerah disaat masih ingin bertahan. Lucu memang hidupnya. Lika-liku kehidupan yang memuakkan dengan ras...