Bandung, 21 November.
Seorang pemuda berjalan menelusuri trotoar jalan, ditengah gelapnya malam. Ia berhenti sejenak merasakan dingin malam yang menusuk hingga kulitnya.
Kaos oblong dengan lengan panjang menutupi tubuhnya. Tak cukup untuk menghangatkan tubuh pemuda itu.
Kepalanya tertunduk, ia menghela nafas kasar. Melihat sekitar sambil tersenyum miris.
Tak ada yang memperdulikan pemuda itu. Mungkin saja anak itu dianggap gila atau hantu. Bisa jadi bukan?
Sebegitu tak terlihat kah dirinya di muka bumi ini? Seakan hanya bayangan saja.
"Woy bego! Lo ngapain disini?"
Tiba-tiba seseorang menepuk bahu pemuda itu. Ia merangkul pundaknya sambil tersenyum lebar.
Pemuda yang tadinya melamun itu pun berdecak sebal. Ia memukul lengan orang itu sedikit bertenaga.
"Hobi banget ngagetin orang! Lo mau buat gue jantungan hah?!"
Chandra, pemuda itu cengengesan. Ia bergelayut di lengan pemuda itu sambil memamerkan gigi rapi nya. "Ya maaf, Rey."
Pemuda bernama asli Arcelio Reyhan itu pun mendelik, ia melepaskan lengan Chandra lalu melangkah pergi.
"Mau kemana sih, Rey? Malam-malam keluar gini. Ga takut lo?" Chandra sigap mengikuti kemana perginya Reyhan, ia pun meninggalkan mobil yang terparkir tak jauh dari sana.
"Lo ngapain ikutin gue, bego! Mending sana pergi!" Usirnya.
Reyhan pun menghentikan langkahnya, ia menatap sinis Chandra yang setia di belakangnya.
"Gue takut nanti lo ngelakuin hal yang ga bener. Kan bahaya nanti."
Tangan mungil Reyhan dengan gemas menoyor kepala Chandra. "Gue masih mau hidup! Daripada lo ngebacot, mending antar gue pulang sekarang, buru!"
"Nih anak kek setan! Lo pikir gue supir lo?!" Ia kesal saat Reyhan tanpa permisi berjalan kearah mobilnya dan langsung masuk ke sana. "Eh anjing! Ngapain lo masuk sana! Belum ada tawaran juga!"
Kepala Reyhan muncul dari kaca mobil, ia menatap Chandra malas. "Buruan bego! Ini udah malam!"
Lantas Chandra berlarian masuk kedalam mobil. Setelah masuk, ia menoleh ke bangku belakang lalu berdecak.
"Berasa supir gue sekarang."
Reyhan menghiraukan omelan Chandra, ia sibuk memperhatikan ponsel yang ada di genggamannya.
Seketika kening Reyhan berkerut, ia menatap tak suka layar ponselnya. Ekspresinya berubah drastis, ia pun memasukkan ponselnya ke saku lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil.
Merasa ada yang tak beres, Chandra menghentikan omelan nya. Ia memperhatikan Reyhan dari kaca spion. Melihat bagaimana wajah Reyhan yang berubah kesal.
"Lo kenapa? Yansyah?" Tanya Chandra.
Reyhan melirik sejenak lalu mengangguk. Ia memejamkan matanya mengistirahatkan tubuh lelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave Me Alone | Huang Renjun ✔️
Teen FictionDON'T COPY MY STORY. Tentang dia yang menginginkan keutuhan, di tengah jahatnya takdir. Tentang semesta yang tak pernah memihak nya. Dipaksa menyerah disaat masih ingin bertahan. Lucu memang hidupnya. Lika-liku kehidupan yang memuakkan dengan ras...