Kini tubuh milik anak baik itu telah sampai di rumah duka. Disana sudah banyak pelayat yang memenuhi rumahnya. Banyak juga orang yang merasa kehilangan sosok baik itu.
Chandra dan Shaka, mereka berdua baru datang memakai setelan baju hitam. Mereka diam sejenak di pintu depan, tak sanggup menerima kenyataan bahwa orang yang selama ini bersama mereka, telah pergi untuk selama-lamanya.
Kehilangan sosok Reyhan akan jadi hal yang sangat membekas di diri mereka. Reyhan yang selama ini adalah orang yang selalu menjadi penguat dan pendengar yang baik disaat dunia keduanya tak baik, telah berpulang ke rahmatullah, rumah ia yang sebenarnya.
Tanpa adanya kalimat perpisahan. Mereka bahkan tidak mengetahui bahwa temannya itu sudah terbangun dari koma sekitar 3 hari. Tepat juga sehari setelah mereka berkunjung mengungkapkan isi hatinya.
Mereka berdua mendapat telepon dari Geo pagi tadi saat keduanya sedang makan pagi bersama sambil bercengkrama ria.
Bayangkan saja, suasana yang tadinya ceria berubah menjadi tangis setelah mendengar kabar kalau Reyhan telah berpulang.
"Halo kak, ada perlu apa pagi-pagi?" tanya Chandra sopan sambil melirik Shaka yang ikut penasaran. Mau tak mau Chandra me-loudspeaker agar Shaka bisa ikut mendengar.
Keduanya saling pandang saat mendengar Geo menangis di sana.
"Kak? Lo baik-baik aja?" tanya Chandra yang mulai merasa hawa tak enak.
Geo masih menangis, hingga detik selanjutnya barulah terdengar kalimat yang sangat mengejutkan.
"Antar Reyhan yuk ke tempat peristirahatan terakhir dia yuk," ujar Geo.
Seketika raut mereka berubah 180%. Terkejut sekali pastinya, mereka bukan orang bodoh yang tidak tau apa maksud tempat peristirahatan terakhir itu.
Hening beberapa saat, mereka masih mencoba menelaah pembicaraan tersebut berharap apa yang didengar hanya sebuah candaan.
"Reyhan nungguin di rumah, kalian datang ya,"
Air mata keduanya telah mengalir. Ponsel tersebut terlepas dari tangan Chandra dan jatuh begitu saja dari lantai.
"Chan, itu gak benar kan?" tanya Shaka disela tangisnya.
Sesak dan sedih bergabung menjadi satu. Pandangan Chandra kosong, pikirannya di penuhi oleh Reyhan.
Tolong siapapun, katakan kalau ini mimpi. Reyhan tidak mungkin meninggalkan mereka.
"Ka, kita siap-siap ke sana," putus Chandra. Ia harus memastikan dengan mata kepalanya sendiri.
Menyesakkan ketika melihat tubuh itu telah berbaring kaku dihadapan semua orang dengan seluruh tubuhnya ditutupi oleh kain putih bersih.
Chandra menggenggam tangan Shaka, mata sembab Chandra melirik ke Shaka sambil mengangguk seolah isyarat untuk mendekat. Dengan menguatkan hati satu sama lain, keduanya akhirnya mendekat.
Semua keluarga Reyhan telah berada di sana, wajah mereka kacau dan mata sembab menghiasinya.
Kalau ini hanya kebohongan, tidak mungkin orang banyak terlibat di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave Me Alone | Huang Renjun ✔️
Novela JuvenilDON'T COPY MY STORY. Tentang dia yang menginginkan keutuhan, di tengah jahatnya takdir. Tentang semesta yang tak pernah memihak nya. Dipaksa menyerah disaat masih ingin bertahan. Lucu memang hidupnya. Lika-liku kehidupan yang memuakkan dengan ras...