Chapter 17

1.4K 179 6
                                    

"Yansyah berhenti!" teriak Reyhan, ia buru-buru mendekat.

Bruk.

Reyhan langsung mendorong tubuh sang kakak menjauh lalu ia berjongkok menyetarakan tubuhnya dengan sosok yang sedang menunduk menahan sakit.

"Mana yang sakit, Chan?" tanya Reyhan.

Chandra, pemuda itu menggeleng. Meskipun wajahnya telah babak belur, ia masih mengelak seperti itu. Reyhan tau kalau Chandra sedang menahan rasa sakit.

"Sialan!" desis Reyhan.

Ia menatap Yansyah dan kedua temannya secara bergantian dengan tangan terkepal. Ia berdiri mendekat kearah Yansyah berdiri.

"Chandra!" pekik seseorang pemuda yang baru datang.

"Bawa Chandra ke rumah sakit sekarang, Ka!"

Shaka, pemuda yang berteriak histeris tadi pun mengangguk. Ia langsung membantu Chandra berdiri.

"Lo-"

"Tenang aja, bawa Chandra buruan, Ka. Dia harus segera ditangani."

Mau tak mau Shaka menurut, ia juga sadar kalau keadaan Chandra sangat mengenaskan dan harus segera ditangani.

"Hati-hati Rey."

Fokus Reyhan kini terarah pada ketiga pemuda yang sedang menatapnya dengan tatapan berbeda.

Reyhan marah pastinya. Sorot matanya tajam tak seperti biasanya, kedua tangannya terkepal kuat.

"Mau lo apa anjing!"

Yansyah terkekeh, ia menatap Reyhan tak kalah sengitnya. "Gak usah sok jago lo!"

"Lo yang gak usah sok jago! Ngerasa hebat apa, setelah mukulin anak orang?!"

"Habisin aja Yan, tuh anak banyak bacot. Skill nol," sambar Gatra.

Lantas Reyhan melirik kearah Gatra, ia kecewa. Tapi Reyhan berusaha untuk memakluminya, Gatra mungkin lebih kecewa padanya.

"Lo kesini karena udah siap mati atau gimana nih?" ledek Yansyah.

Tatapan Reyhan kembali terarah ke Yansyah, ia menatapnya dingin tanpa ekspresi. "Udah gue bilang, jangan nyentuh temen gue! Mereka sama sekali gak ada hubungannya!" ujar Reyhan tegas.

Yansyah berdecak, ia menatap Reyhan sengit. "Dengan lo ngomong gitu, gue jadi tambah semangat ngelakuinnya."

Bugh.

"Jahat lo!"

Yansyah berdecih, ia mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan darah akibat pukulan yang Reyhan berikan tadi.

"Kuat juga pukulan lo."

Tepat saat itu Gatra hampir bergerak maju namun, tangannya langsung ditarik oleh Geo. Ia menggelengkan kepalanya memberi isyarat kepada Gatra agar tidak ikut campur.

"Shit! Padahal gue pengen banget mukulin tuh anak," ujar Gatra kesal.

"Gak usah gila. Biar mereka selesain masalah sendiri," ujar Geo sambil menarik Gatra untuk duduk menjauh dari kedua bersaudara itu.

Gatra hanya pasrah, kalau Geo sudah seperti ini, ia tidak bisa melakukan apa-apa.

Mereka berdua tadi memang hanya melihat saja tanpa ikut campur dalam memukuli Chandra, hanya Yansyah seorang.

Leave Me Alone | Huang Renjun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang